Pemerintah Tambah Tiga Subsektor Baru Ekonomi Kreatif: Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
Kementerian Ekonomi Kreatif menambah tiga subsektor baru, yaitu konten digital, Web3, dan AI, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan memberdayakan UMKM di era digital.

Denpasar, 28 April 2024 - Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) resmi menambah tiga subsektor baru dalam ekosistem ekonomi kreatif Indonesia. Penambahan ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya di sektor digital yang tengah berkembang pesat. Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Direktur Konten Digital Kemenparekraf, Yuana Rachma Astuti, di sela kegiatan onboarding UMKM di Denpasar, Bali.
Ketiga subsektor baru tersebut adalah konten digital, Web3, dan kecerdasan buatan (AI) serta penggunaan teknologi baru dan jasa teknologi informasi/komputer. Penambahan ini meningkatkan jumlah total subsektor ekonomi kreatif menjadi 20, dari sebelumnya 17 subsektor. Langkah strategis ini diharapkan mampu mengakselerasi pertumbuhan ekonomi digital Indonesia dan membuka peluang usaha baru bagi para pelaku UMKM.
Menurut Yuana, tiga subsektor ini dianggap memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Ia menekankan pentingnya perhatian khusus terhadap sektor-sektor ini sebagai pilar utama ekonomi kreatif di masa depan. Perkembangan teknologi digital yang pesat, khususnya di bidang konten digital, Web3, dan AI, membuka peluang besar bagi para pelaku ekonomi kreatif untuk berinovasi dan mengembangkan bisnis mereka.
Subsektor Baru: Konten Digital, Web3, dan AI
Dengan bertambahnya tiga subsektor baru ini, Indonesia kini memiliki 20 subsektor ekonomi kreatif. Sebelumnya, 17 subsektor telah ada, yakni pengembang permainan, arsitektur, desain interior, musik, seni rupa, desain produk, fesyen, kuliner, film, animasi dan video, fotografi, desain komunikasi visual, televisi dan radio, kriya, periklanan, seni pertunjukan, dan penerbitan dan aplikasi. Tiga subsektor yang berkontribusi paling besar terhadap perekonomian nasional adalah kuliner, kriya, dan fesyen.
Yuana menjelaskan bahwa UMKM memegang peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. UMKM berkontribusi sekitar 60 persen terhadap pertumbuhan ekonomi dan menyerap sekitar 97 persen tenaga kerja. Oleh karena itu, pemerintah berkomitmen untuk terus mendukung dan memberdayakan UMKM melalui berbagai program, termasuk digitalisasi.
Digitalisasi UMKM menjadi fokus utama pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Hal ini sejalan dengan pernyataan Yuana yang mengatakan, "Kalau ekonomi mau maju, naikkan UMKM. Saat ini masanya digitalisasi." Pemerintah siap membantu para pelaku ekonomi kreatif UMKM untuk memperkuat digitalisasi, termasuk sistem pembayaran digital seperti QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard).
Bahkan, QRIS menjadi salah satu objek perhatian dari Amerika Serikat dalam isu perang dagang global. Hal ini menunjukkan kekuatan dan potensi QRIS sebagai sistem pembayaran digital yang handal dan efisien. Kemenparekraf mengapresiasi kerja keras Bank Indonesia dalam mengembangkan dan mendorong penggunaan QRIS di Indonesia.
Dukungan Pemerintah untuk UMKM
Pemerintah berkomitmen untuk terus mendukung para pelaku ekonomi kreatif, khususnya UMKM. Salah satu bentuk dukungan tersebut adalah dengan memperkuat digitalisasi, termasuk sistem pembayaran QRIS. Kolaborasi dan sinergi antar berbagai pihak menjadi kunci keberhasilan dalam mengembangkan ekonomi kreatif Indonesia.
Dengan adanya penambahan tiga subsektor baru ini, diharapkan akan semakin banyak peluang usaha dan lapangan kerja yang tercipta. Pemerintah akan terus berupaya untuk menciptakan ekosistem ekonomi kreatif yang kondusif dan mendukung pertumbuhan UMKM di Indonesia.
Ke depannya, pemerintah akan terus mendorong digitalisasi UMKM agar dapat bersaing di pasar global. Dukungan berupa pelatihan, pendampingan, dan akses pembiayaan akan terus diberikan kepada para pelaku UMKM. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing UMKM Indonesia di pasar internasional.
Pentingnya kolaborasi dan sinergi antar berbagai pihak, termasuk pemerintah, swasta, dan masyarakat, menjadi kunci keberhasilan dalam mengembangkan ekonomi kreatif Indonesia. Dengan bekerja sama, Indonesia dapat menciptakan ekosistem ekonomi kreatif yang kuat dan berdaya saing global.
Kesimpulan: Penambahan tiga subsektor baru dalam ekonomi kreatif Indonesia menandai komitmen pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital dan memberdayakan UMKM. Digitalisasi dan kolaborasi menjadi kunci keberhasilan dalam mengembangkan ekonomi kreatif di masa depan.