Pemkab Badung Resmikan Gedung Serbaguna Vihara Dharmayana Kuta
Pemkab Badung meresmikan Gedung Serbaguna Vihara Dharmayana Kuta di Kuta, Bali, hasil revitalisasi dengan dana hibah Rp2 miliar, menunjukkan komitmen menjaga akulturasi budaya dan agama di Bali.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung, Bali baru saja meresmikan Gedung Serbaguna Dharma Semadhi Vihara Dharmayana Kuta Leeng Gwan Bio. Gedung yang megah ini dibangun dengan bantuan dana hibah Pemkab Badung sebesar Rp2 miliar pada tahun 2024. Peresmian ini menjadi bukti nyata komitmen Pemkab Badung dalam mendukung keberagaman dan pelestarian budaya.
Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa, mengungkapkan rasa syukur atas selesainya pembangunan gedung serbaguna ini. Ia berharap gedung ini dapat bermanfaat bagi masyarakat luas dan menjadi pusat kegiatan positif. Desainnya yang indah dan megah semakin menambah nilai estetika bangunan tersebut.
Menurut Wabup Suiasa, revitalisasi gedung serbaguna ini menjadi momentum penting untuk memperkuat persatuan umat beragama. Hal ini selaras dengan upaya menjaga dan memperkuat komitmen akulturasi budaya dan agama di Bali, yang selama ini telah terjalin dengan harmonis antara budaya Hindu dan Buddha.
Lebih lanjut, Wabup Suiasa menjelaskan sejarah panjang akulturasi budaya di Bali, mengingat kisah Raja Sri Jaya Pangus dari Kerajaan Balingkang yang menikah dengan seorang putri saudagar Tionghoa bernama Kangcingwi. Peristiwa bersejarah ini menjadi cikal bakal akulturasi budaya Bali dan Tionghoa yang hingga kini tetap terjaga.
Adi Dharmaja Kusuma, penanggung jawab Vihara Dharmayana Kuta, menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada Pemkab Badung atas bantuan revitalisasi gedung serbaguna. Proses revitalisasi ini telah selesai dan dilanjutkan dengan prosesi melaspas (pembersihan suci) secara tradisi Tionghoa dan pembacaan paritta (mantra suci Buddha) oleh Bhikkhu, yang kemudian dilanjutkan dengan upacara mecaru (upacara Hindu). Kedua upacara ini mencerminkan harmoni antar budaya yang ada.
Gedung serbaguna ini diharapkan dapat menjadi tempat berlangsungnya berbagai kegiatan keagamaan dan sosial, mengingat pentingnya peran tempat ibadah dalam kehidupan masyarakat. Keberadaannya juga dapat mempererat tali silaturahmi antar umat beragama di wilayah Kuta.
Dengan selesainya pembangunan gedung ini, diharapkan akan semakin meningkatkan kualitas kehidupan beragama dan budaya di Badung. Pemkab Badung pun berkomitmen untuk terus mendukung upaya pelestarian budaya dan kerukunan umat beragama di wilayahnya.