Wagub Bali Janji Bantu Pembangunan Masjid, Wujud Keadilan Sosial di Pulau Dewata
Wakil Gubernur Bali, Giri Prasta, berjanji membantu pembangunan dan renovasi masjid di seluruh Bali sebagai wujud keadilan sosial bagi seluruh umat beragama.

Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta, baru-baru ini mengumumkan komitmennya untuk membantu pembangunan dan renovasi masjid di seluruh kabupaten dan kota di Bali. Pengumuman ini disampaikan pada Selasa, 13 Mei 2025, di Denpasar, bertepatan dengan pelepasan 672 calon jemaah haji asal Bali untuk tahun 2025. Kehadirannya turut didampingi oleh Kanwil Kemenag Bali dan tokoh-tokoh Muslim setempat. Keputusan ini diambil sebagai bentuk nyata keadilan sosial bagi seluruh umat di Bali, terlepas dari mayoritas penduduk yang beragama Hindu.
Dalam sambutannya, Giri Prasta menyampaikan janjinya dengan antusias, “Setelah balik dari tanah suci yuk buat program rumah-rumah Allah, masjid dan mushala kami pastikan kami bantu renovasi dan pembangunannya,” ujarnya. Ia menekankan bahwa bantuan ini bertujuan meringankan beban umat Muslim di Bali sehingga tidak perlu lagi menanggung biaya pembangunan tempat ibadah secara mandiri. Komitmen ini bukan sekadar janji, melainkan telah dibuktikan saat beliau menjabat sebagai Bupati Badung, di mana Pemkab Badung berhasil membangun sekolah Muslim dan masjid di Kuta Utara dan Petang tanpa membebani masyarakat setempat.
Lebih lanjut, Giri Prasta menegaskan bahwa komitmen ini sejalan dengan prinsip keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, sebagaimana tertuang dalam sila kelima Pancasila. Pemprov Bali sendiri mengedepankan empat pilar kebangsaan: Bhinneka Tunggal Ika, UUD 1945, NKRI, dan Pancasila. Penerapan prinsip-prinsip ini di lapangan akan disesuaikan dengan konteks Bali sebagai daerah yang mayoritas penduduknya beragama Hindu, namun tetap menjunjung tinggi kesetaraan bagi seluruh umat beragama.
Wujud Nyata Keadilan Beragama di Bali
Janji Wagub Giri Prasta untuk membantu pembangunan masjid di Bali merupakan langkah nyata dalam mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh umat beragama. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk mengakomodasi kebutuhan seluruh warganya, tanpa memandang latar belakang agama. Dengan adanya bantuan ini, diharapkan pembangunan dan renovasi masjid di Bali dapat berjalan lebih lancar dan meringankan beban umat Muslim.
Pengalaman sukses pembangunan sekolah Muslim dan masjid di Badung menjadi bukti nyata keseriusan Giri Prasta dalam mewujudkan komitmen ini. Model yang telah diterapkan di Badung diharapkan dapat direplikasi di seluruh kabupaten/kota di Bali. Hal ini menunjukkan bahwa pembangunan infrastruktur keagamaan tidak hanya menjadi tanggung jawab umat beragama itu sendiri, tetapi juga menjadi tanggung jawab pemerintah daerah untuk menciptakan rasa keadilan dan kesetaraan.
Giri Prasta juga mengajak seluruh pihak untuk berdoa bersama agar rencana bantuan pembangunan masjid ini dapat terlaksana dengan baik dan menyeluruh. Ia berharap agar bantuan ini dapat memberikan dampak positif bagi kehidupan beragama di Bali dan memperkuat persatuan dan kesatuan antar umat beragama.
Dukungan untuk Jemaah Haji dan Pesan Kebangsaan
Selain membahas rencana pembangunan masjid, Giri Prasta juga menyampaikan pesan kepada para calon jemaah haji yang akan berangkat ke Tanah Suci. Ia berpesan agar seluruh jemaah dapat mengikuti rangkaian ibadah haji dengan baik dan khusyuk, serta berdoa untuk keselamatan dan kesehatan selama perjalanan. Ia juga berharap agar para jemaah dapat membawa pulang ide dan gagasan yang bermanfaat untuk kemajuan umat setelah kembali ke Tanah Air.
Pidato Wagub Giri Prasta pada acara pelepasan jemaah haji ini juga menyoroti pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Ia menekankan pentingnya mengamalkan nilai-nilai Pancasila, khususnya sila kelima yang menekankan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa pembangunan infrastruktur keagamaan merupakan bagian integral dari upaya mewujudkan keadilan sosial dan persatuan bangsa.
Dengan komitmen yang kuat dan langkah-langkah nyata yang telah dan akan dilakukan, diharapkan Bali dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh umat beragama, tanpa mengabaikan kekhasan budaya dan kearifan lokal yang ada.
Giri Prasta juga menekankan bahwa keberagaman agama di Bali harus dimaknai sebagai kekuatan, bukan sebagai sumber konflik. Ia mengajak seluruh masyarakat untuk saling menghormati dan menghargai perbedaan, serta bersama-sama membangun Bali yang aman, damai, dan sejahtera.