Bantul Berkomitmen: Menuju Kesejahteraan dalam Bingkai Keberagamaan
Pemkab Bantul berkomitmen membangun kabupaten yang maju, kuat, demokratis, dan sejahtera dengan mengedepankan nilai-nilai keberagamaan dalam setiap program pembangunannya.

Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, menegaskan komitmennya untuk mewujudkan Kabupaten Bantul yang demokratis dan sejahtera, dengan keberagamaan sebagai landasan utama pembangunan. Hal ini disampaikan pada Sabtu, 15 Maret, di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Visi pembangunan lima tahun ke depan difokuskan pada terwujudnya Bantul yang maju, kuat, demokratis, dan sejahtera dalam bingkai keberagamaan dan budaya istimewa. Pernyataan tersebut menekankan pentingnya peran agama dalam kehidupan masyarakat Bantul.
Bupati Halim menjelaskan bahwa keberagamaan di sini merujuk pada keyakinan kuat masyarakat Bantul kepada Tuhan Yang Maha Esa, terlepas dari perbedaan agama yang dianut. Kepercayaan tersebut termanifestasi dalam kehidupan sehari-hari, di mana ritual keagamaan selalu dilibatkan dalam berbagai aktivitas. Hal ini menunjukkan religiusitas tinggi masyarakat Bantul yang perlu dipahami dan diintegrasikan dalam kebijakan pemerintah.
Sebagai contoh, Bupati mencontohkan upacara wiwitan yang dilakukan petani saat panen padi. Upacara ini merupakan wujud syukur kepada Tuhan, yang diekspresikan melalui budaya dan doa. Keberagamaan, menurut Bupati, bukan hanya sekadar aspek kehidupan spiritual, tetapi juga merupakan faktor penting yang dapat dimanfaatkan untuk mendorong keberhasilan pembangunan.
Misi Pembangunan Bantul: Transformasi Menuju Kesejahteraan
Untuk mencapai visi tersebut, Pemkab Bantul menetapkan lima misi utama. Misi pertama berfokus pada transformasi sumber daya manusia (SDM) menuju masyarakat yang tangguh, produktif, dan berdaya saing. Misi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas SDM sebagai pilar utama pembangunan.
Misi kedua menekankan transformasi tata kelola pemerintahan yang kreatif, inovatif, dan kolaboratif berbasis teknologi informasi. Tujuannya adalah meningkatkan pelayanan publik yang berkualitas dan berkeadilan bagi seluruh masyarakat Bantul. Hal ini menunjukkan komitmen Pemkab untuk memanfaatkan teknologi dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas pemerintahan.
Misi ketiga adalah mewujudkan transformasi ekonomi berbasis sumber daya lokal yang didukung investasi untuk meningkatkan nilai tambah produk. Pemkab berupaya mengembangkan potensi ekonomi lokal dan menarik investasi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan nilai tambah produk lokal.
Selanjutnya, misi keempat bertujuan untuk mewujudkan transformasi sosial dan pelestarian budaya untuk menguatkan masyarakat yang toleran, guyub rukun, dan gotong royong. Hal ini menunjukkan komitmen Pemkab untuk menjaga kerukunan dan toleransi antarumat beragama serta memperkuat nilai-nilai budaya lokal.
Misi kelima dan terakhir adalah mewujudkan transformasi infrastruktur kewilayahan yang ramah lingkungan dan tangguh bencana. Pemkab berkomitmen untuk membangun infrastruktur yang berkelanjutan dan mampu menghadapi berbagai tantangan, termasuk bencana alam.
Dengan lima misi tersebut, Pemkab Bantul berharap dapat mewujudkan visi pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif, yang menyejahterakan seluruh lapisan masyarakat dalam bingkai keberagamaan dan budaya lokal. Komitmen ini menunjukkan keseriusan Pemkab Bantul dalam membangun kabupaten yang maju dan sejahtera.