Pemkab Bandung Salurkan Rp25,5 Miliar untuk Korban Gempa Kertasari
Pemerintah Kabupaten Bandung menyalurkan Rp25,5 miliar untuk 1.083 rumah warga terdampak gempa Kertasari, bantuan tambahan juga diberikan dari APBD dan donasi ASN.

Gempa bumi yang mengguncang Kecamatan Kertasari dan sekitarnya pada 18 September 2024 telah mengakibatkan kerusakan pada lebih dari 6.000 unit rumah. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung, Jawa Barat, bergerak cepat dengan menyalurkan bantuan senilai Rp25,5 miliar untuk meringankan beban warga terdampak. Bantuan ini berasal dari transfer dana Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan ditujukan untuk perbaikan 1.083 unit rumah yang terdampak signifikan.
Bupati Bandung, Dadang Supriatna, menjelaskan bahwa dana tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk membantu pemulihan pasca bencana. Meskipun jumlah rumah yang terdampak jauh lebih besar, BNPB fokus membantu perbaikan 1.083 unit rumah, sementara sisanya ditangani melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bandung. Hal ini menunjukkan komitmen Pemkab Bandung dalam menangani dampak gempa secara menyeluruh.
Selain bantuan dari BNPB dan APBD, terdapat donasi yang terkumpul dari Aparatur Sipil Negara (ASN) Kabupaten Bandung senilai hampir Rp900 juta. Dana ini disalurkan melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Bandung untuk membantu warga yang rumahnya mengalami kerusakan namun tidak termasuk dalam skema bantuan pemerintah. Upaya kolaboratif ini menunjukkan sinergi yang baik antara pemerintah dan masyarakat dalam penanggulangan bencana.
Bantuan Terinci untuk Korban Gempa Kertasari
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung, Uka Suska Puji Utama, memberikan rincian bantuan yang diberikan. Awalnya diajukan 1.174 unit rumah, namun setelah validasi ulang, jumlahnya menjadi 1.083 unit. Perbaikan rumah dibagi berdasarkan tingkat kerusakan. Rumah dengan kerusakan berat (52 unit) mendapat bantuan Rp60 juta per unit, rumah rusak sedang (294 unit) mendapat Rp30 juta, dan rumah rusak ringan (737 unit) mendapat Rp15 juta.
Tidak hanya itu, sebanyak 4.205 unit rumah yang mengalami kerusakan sangat ringan juga menerima bantuan Rp1 juta per unit dari APBD Kabupaten Bandung. Sementara itu, 494 unit rumah yang tidak tercakup dalam skema bantuan pemerintah mendapatkan bantuan sebesar Rp1 juta per unit dari dana ASN melalui Baznas. Distribusi bantuan ini telah selesai dilakukan, memastikan seluruh rumah terdampak mendapatkan perhatian.
Bupati Dadang Supriatna juga menekankan pentingnya pembangunan rumah tahan gempa di masa mendatang. Kabupaten Bandung merupakan daerah rawan bencana, sehingga masyarakat diimbau untuk membangun rumah dengan konstruksi yang lebih kokoh dan tahan gempa, misalnya dengan membangun rumah panggung atau menggunakan teknologi konstruksi anti gempa. Langkah ini penting untuk meminimalisir dampak kerusakan jika terjadi gempa bumi di masa depan.
Total Bantuan dan Imbauan Ke Depan
Total bantuan yang disalurkan mencapai angka yang signifikan, menunjukkan komitmen Pemkab Bandung dalam membantu warga terdampak gempa Kertasari. Selain bantuan finansial, edukasi dan imbauan untuk membangun rumah tahan gempa juga menjadi bagian penting dari upaya pemulihan dan pencegahan bencana di masa mendatang. Dengan kolaborasi berbagai pihak, diharapkan pemulihan pasca bencana dapat berjalan lancar dan masyarakat dapat kembali membangun kehidupan mereka dengan lebih aman dan nyaman.
Pemberian bantuan ini diharapkan dapat membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak gempa. Proses penyaluran bantuan telah selesai dan diharapkan dapat membantu proses pemulihan rumah warga yang rusak. Ke depannya, diharapkan masyarakat lebih waspada dan membangun rumah yang tahan gempa untuk mengurangi risiko kerugian akibat bencana alam.