BPBD OKU Bangun 45 Rumah Tahan Gempa untuk Korban Banjir
BPBD OKU membangun 45 rumah tahan gempa tipe 36 untuk 113 kepala keluarga yang rumahnya rusak akibat banjir dan longsor Mei 2024 di OKU, Sumatera Selatan, menggunakan dana stimulan pemerintah pusat senilai Rp4,3 miliar.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, membangun rumah tahan gempa bagi korban banjir. Program ini merupakan bagian dari stimulan pemerintah pusat yang diluncurkan pasca bencana banjir dan tanah longsor Mei 2024. Total 113 kepala keluarga terdampak, dengan tingkat kerusakan bervariasi.
Kepala BPBD OKU, Januar Efendi, melalui Manager Pusdalops Gunalfi menjelaskan bantuan langsung ditransfer ke rekening penerima. Besaran dana bervariasi; Rp60 juta untuk rumah rusak berat, Rp30 juta untuk rusak sedang, dan Rp15 juta untuk rusak ringan. Total dana yang dikucurkan mencapai Rp4,3 miliar.
Program Rumah Tahan Gempa
Fokus utama pembangunan adalah 45 unit rumah tahan gempa tipe 36 untuk korban dengan kerusakan rumah kategori berat. Pembangunan bertahap dimulai di Desa Ulak Pandan, Kecamatan Semidang Aji, daerah terdampak terparah. Pembangunan ini menargetkan penyediaan hunian layak huni bagi para korban.
Kolaborasi dan Standar Bangunan
BPBD OKU menggandeng PT ARD, perusahaan yang telah memiliki lisensi dari Kementerian Perumahan RI, untuk membangun rumah-rumah tersebut. Rumah-rumah ini didesain sesuai standar rumah tahan gempa (type raisa), dilengkapi kamar mandi dan jaringan listrik PLN. Proses pembangunan kini tengah berjalan.
Program ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam membantu korban bencana alam. Dengan dana stimulan dan kolaborasi berbagai pihak, diharapkan para korban dapat segera menempati rumah baru yang aman dan layak huni. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk memberikan perlindungan dan pemulihan bagi masyarakat terdampak bencana.
Rumah-rumah ini bukan hanya sekedar bangunan, tetapi simbol harapan dan pemulihan bagi masyarakat OKU yang terdampak bencana. Program ini juga menjadi bukti nyata sinergi pemerintah pusat dan daerah dalam penanggulangan bencana.
Ke depannya, diharapkan ada program-program serupa untuk memastikan kejadian serupa tidak menimbulkan dampak yang berkepanjangan bagi masyarakat. Monitoring dan evaluasi program ini penting untuk memastikan efektivitas dan keberlanjutannya.