31 Keluarga Korban Bencana di Mukomuko Terima Bantuan Material Bangunan
Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, menyalurkan bantuan material bangunan kepada 31 keluarga yang rumahnya rusak akibat bencana kebakaran dan angin puting beliung sejak tahun 2024.

Sebanyak 31 keluarga di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menerima bantuan material bangunan dari pemerintah daerah. Bantuan ini diberikan sebagai respons atas kerusakan rumah akibat bencana kebakaran dan angin puting beliung yang terjadi sejak tahun 2024. Bencana tersebut telah mengakibatkan kerusakan pada 15 rumah pada tahun 2024 dan 16 rumah pada tahun 2025, mengakibatkan kerugian besar bagi para korban. Bantuan ini diharapkan dapat membantu meringankan beban dan mempercepat proses pemulihan rumah para korban bencana.
Kepala Bidang Rehabilitasi Perlindungan Jaminan Sosial Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Mukomuko, Zoni Fourwanda, menjelaskan bahwa bantuan tersebut merupakan bagian dari program rehabilitasi sosial Dinsos. Program ini terbagi menjadi dua jenis bantuan, yaitu bantuan material bangunan dan penanganan bencana alam. Selain material bangunan, para korban juga menerima bantuan pangan dan makanan dari pemerintah daerah. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam memberikan bantuan yang komprehensif kepada masyarakat yang terdampak bencana.
"Kejadian bencana tahun 2024 merusak sebanyak 15 rumah warga dan 16 rumah tahun 2025," ungkap Zoni Fourwanda. Dari 31 rumah yang rusak, sebagian besar diakibatkan oleh kebakaran, disusul oleh angin puting beliung dan tertimpa pohon. Kerusakan yang beragam ini menuntut respon cepat dan tepat dari pemerintah daerah dalam menyalurkan bantuan yang sesuai dengan kebutuhan para korban.
Bantuan Material dan Anggaran yang Terbatas
Meskipun pemerintah daerah telah memberikan bantuan material bangunan dan pangan, anggaran untuk rehabilitasi sosial tahun ini mengalami penurunan. Zoni Fourwanda menyebutkan bahwa anggaran rehabilitasi sosial tahun 2024 mencapai sekitar Rp500 juta, namun tahun ini hanya kurang dari Rp200 juta. Penurunan anggaran ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi Dinsos Mukomuko dalam memberikan bantuan kepada para korban bencana.
Meski demikian, Dinsos Mukomuko berkomitmen untuk tetap memberikan bantuan semaksimal mungkin dengan memanfaatkan logistik yang tersedia. Pihaknya juga berencana mengajukan usulan bantuan tambahan kepada Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat. Usulan ini mencakup berbagai jenis logistik bencana, seperti makanan siap saji, tenda, dan selimut. Langkah ini menunjukkan upaya proaktif pemerintah daerah dalam mencari solusi untuk mengatasi keterbatasan anggaran.
Dengan adanya usulan tambahan bantuan ini, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan para korban bencana secara lebih optimal. Bantuan yang komprehensif dan tepat sasaran sangat penting untuk membantu para korban pulih dari dampak bencana dan membangun kembali kehidupan mereka.
Jenis Bencana dan Kerusakan Rumah
Berbagai jenis bencana telah melanda Kabupaten Mukomuko, mengakibatkan kerusakan pada sejumlah rumah warga. Kebakaran menjadi penyebab kerusakan rumah terbanyak, diikuti oleh angin puting beliung dan tertimpa pohon. Kerusakan yang ditimbulkan pun beragam, mulai dari kerusakan ringan hingga kerusakan berat. Kondisi ini menuntut penanganan yang terencana dan terukur agar bantuan dapat tepat sasaran dan efektif.
Data yang diperoleh menunjukkan bahwa sebanyak 31 keluarga telah menerima bantuan. Bantuan ini diharapkan dapat membantu meringankan beban dan mempercepat proses perbaikan rumah mereka. Dengan adanya bantuan ini, diharapkan para korban dapat segera kembali ke kehidupan normal dan membangun kembali rumah mereka.
Pemerintah daerah terus berupaya untuk memberikan bantuan terbaik kepada masyarakatnya yang terdampak bencana. Komitmen ini tercermin dalam penyaluran bantuan material bangunan, pangan, dan makanan. Selain itu, upaya pengajuan usulan bantuan tambahan kepada pemerintah provinsi dan pusat juga menunjukkan keseriusan dalam membantu para korban bencana.
Ke depannya, diharapkan akan ada peningkatan koordinasi dan kerjasama antar instansi terkait dalam penanggulangan bencana. Hal ini penting untuk memastikan bantuan dapat disalurkan secara cepat, tepat, dan efektif kepada masyarakat yang membutuhkan.