Pemkab Manggarai Perkuat Fasilitas Wisata Wae Rebo untuk Kenyamanan Pengunjung
Pemerintah Kabupaten Manggarai berkomitmen meningkatkan fasilitas wisata Wae Rebo, termasuk pembangunan area parkir dan peningkatan akses jalan, untuk mendukung Labuan Bajo sebagai destinasi super prioritas.

Labuan Bajo, 14 Mei 2024 - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), menunjukkan komitmen kuatnya dalam meningkatkan fasilitas dan infrastruktur di destinasi wisata Wae Rebo. Langkah ini bertujuan untuk memberikan kenyamanan maksimal bagi para wisatawan yang berkunjung ke desa unik di atas bukit tersebut. Pembangunan infrastruktur dan pengelolaan yang baik diharapkan mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dan memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat setempat.
Bupati Manggarai, Herybertus Geradus Laju Nabit, dalam wawancara di Labuan Bajo, Selasa, menjelaskan fokus utama peningkatan fasilitas Wae Rebo. "Bagaimana mengatur arus kunjungan merupakan hal penting," kata Bupati Nabit. Salah satu upaya yang dilakukan adalah pembangunan area parkir di Wae Ntijo, sekitar 1 km dari jalur pendakian menuju Wae Rebo. Pembangunan area parkir ini diharapkan dapat mengurangi kepadatan dan permasalahan yang sering terjadi akibat kurangnya fasilitas parkir sebelumnya.
Ke depannya, pengelolaan area parkir tersebut akan diserahkan kepada pemerintah desa setempat. "Karena wisatawan datang sering dikejar-kejar masyarakat, keluhan banyak di situ sehingga kami bangun tempat parkir," ujar Bupati Nabit, menanggapi keluhan yang sering muncul dari wisatawan terkait interaksi dengan warga sekitar.
Peningkatan Akses Jalan Menuju Wae Rebo
Pemkab Manggarai juga berkomitmen meningkatkan akses jalan menuju Wae Rebo. Proyek peningkatan akses jalan ini telah berlangsung selama beberapa tahun terakhir, dengan fokus pada beberapa titik jalan utama. Peningkatan jalan dilakukan baik dari arah Kabupaten Manggarai maupun dari Ruteng, ibu kota Kabupaten Manggarai. "Memang agak timpang sedikit misalnya dari arah Manggarai Barat sampai di batas wilayah itu (jalan) hotmix, masuk itu kami, tapi belum selesai sampai di Desa Dintor," jelas Bupati Nabit. Pemkab Manggarai menargetkan penyelesaian proyek ini dalam waktu dua tahun ke depan.
Pekerjaan peningkatan jalan difokuskan pada beberapa ruas jalan. Dari arah barat, pekerjaan difokuskan pada ruas jalan menuju Desa Dintor. Sementara dari arah Todo dan Narang, masih ada sekitar 7 km jalan yang perlu ditingkatkan, dan pekerjaan dilakukan bertahap sepanjang 2 km per tahap.
Dengan selesainya proyek ini, akses menuju Wae Rebo akan semakin mudah dan nyaman bagi para wisatawan. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dan memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat sekitar.
Apresiasi Pengelolaan oleh Pemuda Wae Rebo
Bupati Nabit juga mengapresiasi peran aktif pemuda Wae Rebo dalam pengelolaan destinasi wisata. Ia menyebutkan bahwa peran aktif pemuda telah membawa perubahan positif dalam penataan dan pengelolaan Wae Rebo. "Kelembagaan masyarakat adat diisi oleh anak-anak muda, yang tua-tua kemarin itu sudah mundur semua dan karena yang kelola anak muda, sehingga kemarin itu tutup sepanjang Januari, memang tutup untuk penataan kembali," katanya. Penutupan sementara pada bulan Januari lalu digunakan untuk penataan kembali destinasi wisata tersebut.
Berkat pengelolaan yang baik oleh para pemuda, hampir semua warga desa merasakan manfaat dari sektor pariwisata. Hal ini menunjukkan keberhasilan strategi pemberdayaan masyarakat lokal dalam pengelolaan destinasi wisata berkelanjutan.
Partisipasi aktif generasi muda dalam pengelolaan Wae Rebo menjadi contoh yang baik dalam pengembangan pariwisata berbasis masyarakat.
Dukungan untuk Labuan Bajo sebagai Destinasi Super Prioritas
Semua upaya pengembangan dan penataan kawasan wisata di Kabupaten Manggarai, termasuk di Wae Rebo, dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap Labuan Bajo sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP). Kabupaten Manggarai memiliki berbagai spot wisata menarik lainnya seperti Desa Adat Todo, Ruteng Puu, situs arkeologi Liang Bua, dan sawah jaring laba-laba. Selain itu, terdapat juga kekayaan budaya berupa tradisi tenun, kopi otentik, dan wisata religi yang menarik minat wisatawan.
Dengan pengembangan berbagai destinasi wisata dan peningkatan aksesibilitas, Kabupaten Manggarai turut berkontribusi dalam memajukan sektor pariwisata di Nusa Tenggara Timur dan mendukung Labuan Bajo sebagai destinasi wisata unggulan di Indonesia.
Komitmen Pemkab Manggarai dalam meningkatkan fasilitas dan infrastruktur di Wae Rebo menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam mengembangkan sektor pariwisata secara berkelanjutan dan memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat. Hal ini selaras dengan upaya pemerintah pusat dalam menjadikan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata kelas dunia.