Pemkab Natuna Siapkan Lapangan Kerja Spesifik untuk Lulusan Akademi Metrologi: Mengapa Lulusan Ini Langka?
Pemerintah Kabupaten Natuna berkomitmen menyediakan lapangan kerja bagi lulusan Akademi Metrologi, mengisi kebutuhan vital di daerah. Bagaimana strategi penempatan mereka?

Pemerintah Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, menunjukkan komitmen kuat dalam menyiapkan lapangan kerja bagi putra-putri daerah. Inisiatif ini dikhususkan bagi lulusan Akademi Metrologi dan Instrumentasi (Akmet) yang merupakan penerima beasiswa hasil kerja sama dengan Kementerian Perdagangan. Langkah strategis ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan tenaga ahli di sektor metrologi yang kian mendesak.
Kepala Bagian Kerja Sama Sekretariat Daerah Kabupaten Natuna, Faisal Firman, menjelaskan bahwa formasi pekerjaan akan disediakan di lingkup Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro (Disperindagkopum) Natuna. Penempatan ini akan dilakukan melalui mekanisme pengadaan Aparatur Sipil Negara (ASN). Disperindagkopum saat ini sedang memetakan kebutuhan pegawai khusus untuk bidang metrologi.
Program beasiswa ini telah berjalan, dengan angkatan pertama dijadwalkan lulus pada tahun 2026. Komitmen pemberdayaan lulusan ini merupakan salah satu poin penting dalam perjanjian kerja sama antara Pemkab Natuna dan Kemendag. Hal ini memastikan bahwa investasi pendidikan ini akan kembali berkontribusi pada pembangunan daerah.
Komitmen Pemkab Natuna dalam Pemberdayaan Lulusan Akademi Metrologi
Pemerintah Kabupaten Natuna secara serius menindaklanjuti perjanjian kerja sama dengan Kementerian Perdagangan terkait beasiswa pendidikan di Akademi Metrologi dan Instrumentasi. Salah satu poin krusial dalam kesepakatan tersebut adalah kewajiban pemerintah daerah untuk memberdayakan para penerima beasiswa setelah mereka berhasil menuntaskan studinya. Komitmen ini diwujudkan melalui penyediaan formasi pekerjaan di lingkungan pemerintahan daerah.
Faisal Firman menegaskan bahwa Sekretariat Jenderal Kementerian Perdagangan juga telah menyampaikan pentingnya pemberdayaan lulusan tersebut. Ini menunjukkan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam memastikan keberlanjutan program dan manfaatnya bagi pembangunan sumber daya manusia. Lulusan Akmet diharapkan dapat segera berkontribusi setelah menyelesaikan pendidikan mereka.
Pada tahun 2026, tiga orang putra-putri asli Natuna akan menyelesaikan pendidikan Diploma 3 di Akmet sebagai angkatan pertama penerima beasiswa 2023. Selanjutnya, lima penerima beasiswa angkatan 2024 dijadwalkan lulus pada tahun 2027. Total, delapan individu berbakat dari Natuna siap mengisi kebutuhan tenaga metrologi di daerah asalnya.
Urgensi Tenaga Metrologi dan Peran Strategisnya di Natuna
Lulusan Akademi Metrologi dan Instrumentasi dikenal sebagai tenaga ahli yang tergolong langka namun sangat dibutuhkan di berbagai sektor. Keahlian mereka dalam pengukuran dan kalibrasi tidak hanya relevan di sektor pemerintahan, tetapi juga krusial bagi sektor swasta. Ketersediaan sumber daya manusia di bidang ini menjadi indikator penting bagi kemajuan industri dan perdagangan.
Faisal Firman menyoroti bahwa kebutuhan akan ahli metrologi sangat tinggi, terutama di sektor-sektor strategis seperti minyak dan gas (migas). Bahkan, peran metrologi juga sangat penting dalam mendukung sektor pariwisata, memastikan standar kualitas dan akurasi yang diperlukan. Kondisi ini menjadikan lulusan Akmet sebagai aset berharga bagi pengembangan ekonomi daerah.
Oleh karena itu, Pemkab Natuna berupaya keras untuk menarik kembali lulusan-lulusan ini agar dapat berkontribusi langsung pada pembangunan daerah asal mereka. Kehadiran mereka diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan publik dan mendukung pertumbuhan sektor-sektor vital di Natuna. Ini adalah investasi jangka panjang untuk kemandirian daerah.
Pemetaan Kebutuhan dan Proses Penempatan ASN Metrologi
Kepala Disperindagkopum Natuna, Marwan Sjah Putra, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah melakukan pemetaan mendalam terkait kebutuhan Aparatur Sipil Negara (ASN) di bidang metrologi. Pemetaan ini merupakan langkah awal yang penting untuk memastikan penempatan yang tepat dan efektif bagi para lulusan Akmet. Data kebutuhan ini telah disampaikan kepada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Natuna.
Marwan Sjah Putra menyebutkan bahwa Disperindagkopum Natuna membutuhkan sekitar 10 orang tenaga ahli di bidang metrologi. Angka ini menunjukkan skala kebutuhan yang signifikan dan menjadi dasar bagi proses pengadaan ASN. Proses ini telah dimulai dan diharapkan dapat berjalan lancar sesuai rencana.
Meskipun ada delapan penerima beasiswa yang akan lulus, kebutuhan yang lebih besar menunjukkan peluang bagi individu lain yang memiliki kualifikasi serupa. Kerja sama antara Pemkab dan Kemendag tetap berjalan, memungkinkan anak-anak Natuna untuk masuk Akmet melalui jalur reguler jika tidak melalui jalur beasiswa. Ini membuka lebih banyak kesempatan bagi pengembangan keahlian metrologi di Natuna.