Pemkab Sampang Bangun Alat Pemurnian Garam, Dorong Ekonomi Lokal
Pemerintah Kabupaten Sampang membangun alat pemurnian garam untuk meningkatkan kualitas dan harga garam produksi petani di Kecamatan Pangarengan, guna mendongkrak perekonomian masyarakat setempat.

Kabupaten Sampang, Jawa Timur, berinisiatif membangun alat pemurnian garam di Kecamatan Pangarengan. Langkah ini bertujuan meningkatkan kualitas garam produksi petani dan membuka akses ke pasar industri garam yang lebih menguntungkan. Proyek ini diharapkan memberikan dampak besar pada perekonomian masyarakat setempat.
Penjabat Bupati Sampang, Rudi Arifianto, menjelaskan bahwa harga garam konsumsi saat ini hanya Rp500 per kilogram. Dengan alat pemurnian, garam tersebut dapat diolah menjadi garam industri dengan harga mencapai Rp3.500 per kilogram. Kenaikan harga ini akan sangat signifikan bagi pendapatan petani garam dan pelaku UMKM.
Alat pemurnian garam yang dibangun menggunakan teknologi sederhana namun efektif dan berbiaya terjangkau. Targetnya, alat ini mampu menghasilkan garam industri dengan kemurnian minimal 97 persen dan kadar air hanya 0,05 persen. Untuk memastikan kualitas, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) akan melakukan uji laboratorium.
Suksesnya uji coba ini akan membuka peluang untuk pengembangan lebih lanjut. Pemkab Sampang berencana memperbanyak alat pemurnian melalui kerja sama dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) atau swasta. Kolaborasi antara pemerintah, BRIN, dan sektor swasta dinilai kunci keberhasilan program ini.
Rudi Arifianto menekankan pentingnya pengembangan ekonomi berbasis garam industri. Ia berharap inisiatif ini menjadi solusi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sampang. "Saya ingin masyarakat Sampang memiliki kail dan pancing untuk memakmurkan kehidupan mereka," tegasnya.
Berdasarkan data Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sampang, luas lahan tambak garam di Kabupaten Sampang mencapai 4.382,7 hektare dengan produksi 397.922 ton. Namun, luas lahan tambak garam berkurang menjadi 2.800 hektare pada akhir 2024 karena pembangunan pemukiman. Potensi tambak garam tersebar di beberapa kecamatan, dikelola oleh 219 kelompok usaha garam.
Program pemurnian garam ini diharapkan tidak hanya meningkatkan nilai ekonomi garam, tetapi juga mengatasi permasalahan harga garam konsumsi yang rendah. Dengan peningkatan kualitas dan harga, diharapkan kesejahteraan para petani garam di Sampang dapat meningkat secara signifikan. Keberhasilan program ini sangat bergantung pada kolaborasi efektif antara pemerintah, BRIN, dan sektor swasta.