Pemkab Sigi Siapkan Pemulihan untuk Korban Terorisme di Palolo
Pemerintah Kabupaten Sigi menyiapkan langkah pemulihan komprehensif bagi korban penyerangan teroris di Desa Lembantongoa, Palolo, termasuk pembangunan infrastruktur dan pelatihan keterampilan, namun pemulangan warga masih menunggu rekomendasi keamanan dar

Tragedi Terorisme di Sigi: Pemulihan untuk Korban di Desa Lembantongoa
Pada tanggal 27 November 2020, kelompok teroris MIT Poso menyerang warga Dusun Tokelemo dan Levonu, Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Akibatnya, empat warga meninggal dunia dan sejumlah rumah warga transmigrasi dibakar. Pemerintah Kabupaten Sigi, di bawah kepemimpinan Bupati Moh Rizal Intjenae, kini tengah gencar mempersiapkan langkah-langkah pemulihan bagi para korban dan keluarga mereka. Upaya ini melibatkan berbagai pihak dan bertujuan untuk membangun kembali kehidupan masyarakat yang terdampak.
Pemulihan pasca-terorisme ini mencakup berbagai aspek, mulai dari pemulihan infrastruktur hingga pemulihan ekonomi masyarakat. Bupati Rizal menekankan pentingnya tanggung jawab negara dalam menjamin hak-hak para korban tragedi kemanusiaan ini. Saat ini, fokus utama pemerintah daerah adalah memastikan keamanan sebelum mengizinkan para korban untuk kembali ke Dusun Tokelemo.
Keputusan untuk belum memulangkan para korban ke kampung halaman mereka didasarkan pada pertimbangan keamanan. Bupati Rizal menegaskan bahwa pemulangan hanya akan dilakukan setelah mendapatkan rekomendasi tertulis dari Satgas Madago Raya, yang bertanggung jawab atas keamanan di wilayah tersebut. Hal ini dilakukan demi keselamatan semua pihak, terutama ibu-ibu dan anak-anak.
Pemulihan Infrastruktur dan Ekonomi
Pemkab Sigi telah merancang program pemulihan jangka panjang yang melibatkan forum multipihak. Program ini berfokus pada pembangunan kembali infrastruktur dasar yang rusak, seperti jalan dan jaringan listrik. Selain itu, pelatihan keterampilan juga akan diberikan kepada masyarakat untuk mendorong pemulihan ekonomi di Desa Lembantongoa. Tujuannya adalah untuk memberdayakan masyarakat agar dapat kembali membangun kehidupan mereka.
Bupati Rizal menjelaskan bahwa pemerintah daerah berkomitmen untuk memastikan bahwa para korban mendapatkan dukungan yang dibutuhkan. Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) juga telah menyatakan kesiapannya untuk memberikan dukungan pemulihan dan perlindungan kepada para korban sesuai dengan amanat undang-undang. Semua stakeholder terkait telah berkomitmen untuk mendukung rehabilitasi dan reintegrasi sosial para korban.
Langkah-langkah konkret untuk pemulangan korban akan segera disusun dan dilaksanakan setelah situasi dinyatakan kondusif oleh Satgas Madago Raya. Pemerintah daerah akan kembali mengundang para korban setelah menerima surat rekomendasi keamanan dari pihak berwenang. Proses pemulangan akan diprioritaskan untuk memastikan keselamatan dan keamanan semua pihak.
Dukungan dari Berbagai Pihak
Pemerintah Kabupaten Sigi tidak sendiri dalam upaya pemulihan ini. Berbagai pihak, termasuk LPSK dan Satgas Madago Raya, telah menunjukkan komitmen untuk mendukung proses pemulihan dan reintegrasi sosial bagi para korban. Kerjasama dan koordinasi antar lembaga menjadi kunci keberhasilan dalam upaya pemulihan ini. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memastikan bahwa tidak ada korban yang tertinggal dalam proses pemulihan.
Bupati Rizal menekankan pentingnya kolaborasi dalam upaya pemulihan ini. Ia berharap semua pihak dapat bekerja sama untuk memastikan bahwa para korban dapat kembali menjalani kehidupan normal dan mendapatkan keadilan yang layak. Proses pemulihan ini akan membutuhkan waktu dan kesabaran, namun pemerintah daerah berkomitmen untuk terus mendukung para korban hingga mereka benar-benar pulih.
Peristiwa penyerangan teroris di Desa Lembantongoa menjadi pengingat pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah tersebut. Upaya pemulihan yang dilakukan oleh Pemkab Sigi diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam menghadapi peristiwa serupa di masa mendatang. Pembelajaran dari peristiwa ini akan sangat berharga dalam upaya pencegahan terorisme di masa depan.
Pemulihan pasca-terorisme di Sigi tidak hanya berfokus pada aspek fisik, tetapi juga pada aspek psikologis dan sosial. Pemerintah daerah berkomitmen untuk memberikan dukungan yang komprehensif bagi para korban agar mereka dapat kembali bangkit dan membangun kehidupan yang lebih baik.
Saat ini, keluarga korban masih menunggu kepastian keamanan dari Satgas Madago Raya sebelum dapat kembali ke Dusun Tokelemo. Pemkab Sigi terus berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk memastikan bahwa pemulangan dapat dilakukan dengan aman dan terkendali.