Pemkot Kediri Dukung Gerakan Nasional Ayo Mondok untuk Pendidikan Indonesia
Pemkot Kediri mendukung Gerakan Nasional Ayo Mondok, inisiatif para kiai untuk memajukan pendidikan dan pesantren di Indonesia.

Pemerintah Kota Kediri menyatakan dukungan penuh terhadap Gerakan Nasional Ayo Mondok yang diinisiasi oleh para kiai sebagai upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Dukungan ini diwujudkan melalui berbagai langkah kolaboratif antara pemerintah daerah dan tokoh agama, khususnya dalam menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang mendukung visi dan misi gerakan tersebut. Gerakan ini diharapkan menjadi momentum penting untuk memperkuat peran pesantren dalam mencetak generasi muda yang berakhlak mulia dan berwawasan luas.
Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati, menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif Gerakan Nasional Ayo Mondok. Menurutnya, kegiatan ini sangat positif karena menjadi wadah bagi para kiai dan tokoh agama se-Jawa Timur untuk berkumpul dan berdiskusi mengenai berbagai tantangan yang dihadapi dunia pendidikan saat ini. Pertemuan tersebut diharapkan dapat menghasilkan solusi konstruktif untuk meningkatkan kualitas pendidikan pesantren.
“Ini merupakan gerakan di mana seluruh kiai dan ibu Nyai se-Jawa Timur, berkumpul di Kota Kediri tepatnya di Pondok Al Amien Ngasinan Kediri,” kata Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati. Ia menambahkan, gerakan ini sekaligus menjadi sarana untuk mencari solusi bersama terhadap berbagai permasalahan yang ada di dunia pendidikan.
Dukungan Pemkot untuk Pesantren yang Ramah dan Mengangenkan
Pertemuan antara Pemerintah Kota Kediri dan para tokoh agama juga membahas rencana pelaksanaan Gerakan Nasional Ayo Mondok yang akan diselenggarakan pada 28 Mei 2025 di Pondok Pesantren Al Amien Ngasinan, Kota Kediri. Mbak Wali menjelaskan bahwa pertemuan ini merupakan ajang silaturahmi sekaligus membahas rencana kegiatan Gerakan Nasional Ayo Mondok.
KH Zahrul Azhar Asumta, perwakilan tokoh agama yang hadir, mengapresiasi dukungan Pemerintah Kota Kediri terhadap gerakan ini. Ia berharap pesantren dapat menjadi lingkungan yang ramah dan memberikan kenangan indah bagi para santri.
“Alhamdulillah tersambung apa yang digagas beliau, visi misi beliau dengan gerakan ini. Kami juga punya misi bagaimana caranya situasi pesantren itu yang ramah dan 'ngangeni' dan bisa jadi kenangan yang lama dan indah selama hidupnya,” kata Gus Hans, sapaan akrab dari KH Zahrul Azhar Asumta.
Peran Santri dalam Era Digital
Gus Hans menjelaskan bahwa Gerakan Nasional Ayo Mondok akan mengadakan acara Muhalaqoh (Muhasabah dan Halaqoh) yang membahas peran santri dalam menghadapi era digital. Kegiatan ini akan menekankan pentingnya kemampuan santri dalam menggunakan media secara bijak dan cakap.
Dirinya menjelaskan pada kegiatan ini nantinya akan membahas tentang bagaimana peran santri bisa melek media dan juga cakap terhadap media multiplatform. Dengan demikian, santri diharapkan tidak hanya memiliki pemahaman agama yang mendalam, tetapi juga mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi.
“Harapannya langkah atau gerakan ini bisa menjadi situasi yang 'ngangeni'. Ketika ada pesantren yang 'ngangeni' maka semua orang akan ingat bahwa hal ini berawal dari Kota Kediri,” kata dia.
Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Wali Kota Kediri KH Qowimuddin Thoha, Pengasuh Perguruan Islam Pondok Tremas Arjosari Pacitan Gus Luqman, Pengasuh Ponpes Miftahul Ulum Jombangan Pare di Kabupaten Kediri Gus Munir, dan Pengasuh Pondok Pesantren Al Amien Ngasinan Kediri Gus Farid.
Dukungan Pemerintah Kota Kediri terhadap Gerakan Nasional Ayo Mondok diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan pendidikan pesantren di Indonesia. Inisiatif ini menjadi langkah penting dalam menciptakan lingkungan pesantren yang lebih baik dan relevan dengan perkembangan zaman, serta menghasilkan generasi muda yang berakhlak mulia, berwawasan luas, dan siap menghadapi tantangan global.