Pemkot Kediri Libatkan Komunitas Seni Bangun D’CITO, Dorong Pariwisata Berkelanjutan
Pemerintah Kota Kediri melibatkan komunitas seni lokal dalam pengembangan program Kediri City Tourism (D’CITO) untuk menggali dan melestarikan potensi wisata daerah.

Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri, Jawa Timur, mengambil langkah inovatif dalam mengembangkan sektor pariwisatanya. Melalui program Kediri City Tourism (D’CITO), Pemkot melibatkan aktif komunitas seni lokal. Langkah ini bertujuan untuk menggali dan melestarikan potensi budaya dan seni Kediri, sehingga dapat meningkatkan daya tarik wisata dan mendorong perekonomian lokal.
Inisiatif ini dijalankan dengan menyelenggarakan Forum Group Discussion (FGD) selama dua hari, pada tanggal 23 dan 24 April 2024. FGD tersebut melibatkan berbagai pihak, termasuk komunitas seni, akademisi, dan perwakilan pemerintah. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Kediri, Chevy Ning Suyudi, menjelaskan bahwa program D’CITO sejalan dengan visi Kediri MAPAN (Maju, Agamis, Produktif, Aman, Ngangeni) yang dicanangkan oleh Wali Kota Kediri.
Tujuan utama dari keterlibatan komunitas seni dalam program D’CITO adalah untuk mendapatkan masukan dan rekomendasi yang berharga dari para pelaku seni dan budaya di Kediri. Hal ini diharapkan dapat menghasilkan kebijakan yang strategis dan berkelanjutan dalam pengembangan sektor pariwisata Kota Kediri. Dengan melibatkan komunitas, diharapkan program ini dapat lebih responsif terhadap kebutuhan dan aspirasi masyarakat lokal.
Potensi Seni dan Budaya Kediri sebagai Aset Pariwisata
Kota Kediri memiliki potensi wisata yang besar, salah satunya adalah kekayaan seni dan budaya lokal. Komunitas seni di Kediri berperan penting dalam menjaga dan melestarikan warisan budaya tersebut. Dengan melibatkan mereka dalam perencanaan dan pengembangan D’CITO, Pemkot Kediri menunjukkan komitmennya untuk memberdayakan masyarakat dan mengembangkan pariwisata berbasis budaya.
FGD yang diselenggarakan terbagi ke dalam empat klaster, yaitu kebudayaan dan kesenian, ekonomi kreatif, infrastruktur dan fasilitas pariwisata, serta komunitas dan pemberdayaan masyarakat. Klaster kebudayaan dan kesenian melibatkan Dewan Kebudayaan Daerah (DKD) Kota Kediri, komunitas seni lokal, serta akademisi dari UGM Yogyakarta dan UNP Kediri. Diskusi ini difokuskan pada bagaimana seni dan budaya dapat diintegrasikan secara efektif ke dalam program D’CITO.
Chevy Ning Suyudi menekankan bahwa Pemkot Kediri menyediakan wadah bagi komunitas seni untuk menuangkan gagasan dan konsep pengembangan pariwisata. Hal ini menunjukkan komitmen Pemkot untuk menciptakan kolaborasi yang kuat antara pemerintah dan masyarakat dalam memajukan sektor pariwisata.
Harapannya, melalui FGD ini, akan teridentifikasi peluang dan tantangan dalam pengembangan pariwisata di Kota Kediri. Lebih lanjut, diharapkan juga akan tercipta sinergi yang kuat antara pemerintah, komunitas, dan pemangku kebijakan terkait dalam mengembangkan pariwisata perkotaan yang berkelanjutan.
Kendala yang Dihadapi Komunitas Seni dan Harapan ke Depan
Ketua Komunitas Reog Kediri, Agus, menyampaikan harapannya agar Pemkot Kediri dapat membantu mengatasi kendala yang dihadapi seniman, seperti minimnya kesempatan tampil dan perlunya perbaikan infrastruktur pendukung. Pernyataan ini menunjukkan pentingnya dukungan pemerintah dalam memberikan akses dan fasilitas yang memadai bagi para seniman untuk berkarya dan mengembangkan potensi mereka.
Minimnya kesempatan tampil bagi seniman seringkali menjadi hambatan dalam mengembangkan karier dan melestarikan seni tradisional. Perbaikan infrastruktur pendukung, seperti tempat pertunjukan dan fasilitas latihan, juga sangat penting untuk mendukung kegiatan seni dan budaya di Kediri. Dengan memperhatikan dan mengatasi kendala-kendala tersebut, Pemkot Kediri dapat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan seni dan budaya lokal.
Melalui program D’CITO dan keterlibatan aktif komunitas seni, Pemkot Kediri berupaya untuk menciptakan ekosistem pariwisata yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi masyarakat. Dengan mengoptimalkan potensi seni dan budaya lokal, diharapkan Kota Kediri dapat menjadi destinasi wisata yang menarik dan mampu meningkatkan perekonomian daerah.
Partisipasi aktif komunitas seni dalam perencanaan dan pengembangan D’CITO menunjukkan komitmen Pemkot Kediri dalam menciptakan kolaborasi yang erat antara pemerintah dan masyarakat. Hal ini diharapkan dapat menghasilkan program pariwisata yang lebih efektif dan berkelanjutan, serta mampu memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat Kediri.