Pemkot Kediri Perhatikan Pasien Thalasemia: Jaminan Kesehatan dan Dukungan Moral Jadi Prioritas
Pemerintah Kota Kediri berkomitmen penuh mendukung pasien Thalasemia dengan memberikan pelayanan kesehatan terbaik, akses transfusi darah mudah, dan dukungan moral.

Kediri, 14 Mei 2024 - Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri menunjukkan komitmennya dalam memperhatikan kebutuhan pasien Thalasemia. Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati, menegaskan bahwa Pemkot akan terus memberikan pelayanan kesehatan terbaik dan inklusif, terutama melalui program 'Merata' dan Smart Living, termasuk jaminan kesehatan dan program pendukung lainnya. Hal ini disampaikan langsung oleh Wali Kota dalam momentum donor darah dan edukasi peringatan Hari Thalasemia Sedunia dan Hari Bhayangkara ke-79 di Aula Tri Brata Rumah Sakit Bhayangkara Kediri.
Pemkot Kediri menyadari bahwa pasien Thalasemia membutuhkan akses mudah dan aman terhadap transfusi darah. "Untuk para pejuang Thalasemia, kami berkomitmen memberikan pelayanan transfusi darah yang aman dan akses yang mudah. Harapannya dengan program-program yang ada dapat membantu meringankan beban para pejuang Thalasemia di Kota Kediri," ujar Wali Kota Vinanda. Komitmen ini bukan hanya sebatas penyediaan layanan kesehatan, tetapi juga mencakup dukungan moral bagi pasien dan keluarga mereka.
Kegiatan peringatan Hari Thalasemia Sedunia ini tidak hanya sebagai seremoni belaka, tetapi juga sebagai momen refleksi dan peningkatan kepedulian terhadap pasien Thalasemia. Wali Kota Vinanda bahkan memberikan bingkisan kepada anak-anak penderita Thalasemia yang berhasil menjawab pertanyaannya, sebagai bentuk apresiasi dan dukungan moral. Apresiasi juga diberikan kepada orang tua pasien yang selalu mendampingi dan memberikan dukungan kepada anak-anak mereka.
Dukungan Berkelanjutan untuk Pasien Thalasemia
Pemkot Kediri memberikan apresiasi kepada berbagai pihak yang telah mendukung para pejuang Thalasemia, termasuk fasilitas kesehatan dan para 'Bapak Asuh' yang menjadi pendonor tetap. Kerja sama dengan Perhimpunan Orang Tua Penyandang Thalasemia Indonesia (POPTI) juga dinilai sangat penting dalam meringankan beban pasien dan keluarga. "Terima kasih juga kepada POPTI, sehingga perjuangan ini tidak terasa berat sendiri. Namun ada teman-teman yang menyemangati," tambah Wali Kota Vinanda.
Wali Kota juga menekankan pentingnya kepedulian terhadap aspek mental dan sosial pasien Thalasemia, selain aspek fisik. "Saya ingin mengajak semua pihak untuk bersama-sama meningkatkan kepedulian. Sebab pejuang Thalasemia ini tidak sisi fisiknya saja yang sakit. Tapi mereka juga ada beban mental, sosial dan lainnya. Mari kita bahu-membahu memberikan semangat moral dan sosial," pesannya.
Ketua POPTI Kediri, Malichatun Nafiah, menjelaskan bahwa tema Hari Thalasemia Sedunia tahun ini adalah 'Bersama untuk Thalasemia: Menyatukan Komunitas Memprioritaskan Pasien'. Ia menambahkan bahwa kegiatan ini menjadi momentum penting untuk menegaskan bahwa pasien Thalasemia membutuhkan dukungan dan kepedulian dari seluruh lapisan masyarakat.
Data Pasien Thalasemia di Kediri
Malichatun Nafiah juga menyampaikan data pasien Thalasemia di wilayah Karesidenan Kediri, yang berjumlah 117 pasien. Di Kota Kediri sendiri, terdapat 18 pasien yang aktif menjalani perawatan di rumah sakit, mendapatkan transfusi darah dan terapi kelasi besi, sementara empat pasien lainnya sudah tidak aktif.
Ia juga menekankan bahwa peringatan Hari Thalasemia Sedunia bukan sekadar perayaan, tetapi sebagai pengingat akan perjuangan pasien dan keluarga mereka dalam menghadapi penyakit ini. "Momen peringatan Hari Thalasemia ini bukan selebrasi bagi kami. Tetapi sebagai penanda ada sebuah momentum yang bisa kita tegaskan bagi keluarga Thalasemia bahwa mereka tidak bisa memilih hidup untuk lahir di lingkungan keluarga seperti apa. Inilah takdir untuk kita ketika hidup tidak bisa memilih maka kehidupan seperti apa bisa kita pilih yakni berjuang," jelasnya.
Kegiatan peringatan Hari Thalasemia Sedunia di RS Bhayangkara Kediri dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Kapolres Kediri Kota AKBP Bramastyo Priaji, Kepala RS Bhayangkara Kediri Kombes Pol Agung Hadi Wijanarko, Ketua PMI Kediri Indrakso, dan tamu undangan lainnya. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan dan kepedulian terhadap pasien Thalasemia di Kota Kediri.
Thalasemia sendiri merupakan kelainan darah genetik yang ditandai dengan kekurangan hemoglobin dan sel darah merah. Terdapat tiga jenis Thalasemia, yaitu mayor, intermediate, dan minor, dengan Thalasemia mayor sebagai jenis yang paling parah dan membutuhkan transfusi darah rutin.