Pemkot Mojokerto Tingkatkan SDM dan Lestarikan Budaya Lewat Pelatihan Membatik
Pemkot Mojokerto tingkatkan SDM melalui pelatihan membatik bagi ibu-ibu sebagai upaya melestarikan budaya lokal dan meningkatkan potensi ekonomi.

Pemerintah Kota Mojokerto terus berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) sekaligus melestarikan budaya lokal dengan mengadakan Pelatihan Membatik. Kegiatan ini diikuti oleh ibu-ibu anggota Karang Werda Kelurahan Wates di Sentra IKM Batik Maja Barama Wastra. Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan keterampilan baru bagi peserta serta mendukung pengembangan batik sebagai warisan budaya daerah.
Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari, menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan tindak lanjut dari hasil Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) yang diusulkan oleh warga. Selain itu, kegiatan ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan untuk melestarikan dan mengembangkan batik sebagai identitas budaya Kota Mojokerto. Pemerintah kota berkomitmen untuk terus mendukung inisiatif-inisiatif yang bertujuan untuk memajukan potensi lokal.
"Batik merupakan warisan budaya Kota Mojokerto yang terus kita kembangkan. Bahkan kita memiliki beberapa kegiatan tahunan yang secara berkala diselenggarakan untuk mengangkat budaya batik lokal. Pelatihan ini adalah salah satu bentuk nyata dukungan terhadap upaya tersebut," ujar Ika Puspitasari.
Pelatihan Membatik sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat
Pelatihan membatik ini tidak hanya bertujuan untuk melestarikan budaya, tetapi juga sebagai sarana pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya bagi ibu-ibu rumah tangga. Dengan memiliki keterampilan membatik, diharapkan para peserta dapat menciptakan peluang usaha baru dan meningkatkan pendapatan keluarga. Pemerintah Kota Mojokerto memberikan apresiasi terhadap hasil karya para peserta yang dinilai cukup membanggakan untuk tingkat pemula.
Ning Ita, sapaan akrab Wali Kota Mojokerto, menyampaikan bahwa pemerintah kota siap memfasilitasi pelatihan lanjutan bagi peserta yang ingin serius menekuni membatik sebagai sumber penghasilan. Fasilitasi ini akan diberikan melalui Sentra IKM Batik Maja Barama Wastra, yang merupakan pusat pengembangan batik di Kota Mojokerto. Dukungan ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan industri kreatif lokal dan menciptakan lapangan kerja baru.
"Untuk pemula, hasil karya peserta sudah lumayan bagus. Jika di antara mereka ada yang ingin serius menekuni dan menjadikan membatik sebagai sumber penghasilan, Pemkot siap memfasilitasi melalui pelatihan lanjutan yang akan terus kami selenggarakan melalui Sentra IKM Batik Maja Barama Wastra," jelasnya.
Respon Positif Peserta Pelatihan
Salah satu peserta pelatihan, Sudarwati, menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian Pemerintah Kota Mojokerto yang telah mengakomodasi usulan mereka melalui Musrenbang. Ia mengaku sangat senang mengikuti pelatihan ini dan mendapatkan banyak pengetahuan baru di bidang membatik. Keterampilan ini diharapkan dapat menjadi bekal untuk kegiatan sehari-hari sebagai ibu rumah tangga, bahkan dapat menjadi tambahan penghasilan.
Sudarwati juga membagikan pengalamannya selama mengikuti pelatihan, yang mencakup seluruh proses membatik mulai dari menggambar pola, mencanting, mengecap, nglorot, pewarnaan, pencucian, hingga penjemuran. Ia berharap ada bimbingan dan pendampingan lebih lanjut agar dapat memperdalam keterampilan membatik ini.
"Kami mengikuti pelatihan ini dengan gembira. Hasilnya memuaskan dan sangat menambah pengetahuan kami di bidang membatik. Kami jadi punya bekal ilmu untuk kegiatan sebagai ibu rumah tangga, bahkan bisa untuk tambahan penghasilan," kata Sudarwati.
Inisiatif Pemerintah Kota Mojokerto dalam mengadakan pelatihan membatik ini menunjukkan komitmen yang kuat dalam melestarikan budaya lokal dan meningkatkan kualitas SDM. Dengan dukungan yang berkelanjutan, diharapkan batik Mojokerto dapat semakin dikenal dan diminati, serta memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat.