Pemprov Bali dan Imigrasi Bentuk Tim Gabungan untuk Cegah WNA Bermasalah
Pemprov Bali berkolaborasi dengan Imigrasi, Satpol PP, dan Pecalang membentuk tim gabungan guna mencegah dan menindak tegas WNA yang melanggar aturan di Bali.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali, dalam upaya menjaga citra dan ketertiban pariwisata, telah membentuk tim gabungan bersama Kantor Imigrasi Bali, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dan Pecalang. Tim ini dibentuk untuk mencegah dan menangani masalah yang ditimbulkan oleh warga negara asing (WNA) yang melanggar aturan di Bali. Pembentukan tim ini diumumkan langsung oleh Gubernur Bali, Wayan Koster, di Denpasar pada Kamis, 8 Mei 2024.
Langkah ini merupakan respons atas keresahan masyarakat Bali terhadap perilaku sejumlah WNA yang dinilai meresahkan dan melanggar hukum, mulai dari penyalahgunaan visa, pelanggaran lalu lintas, hingga tindakan yang tidak menghormati norma dan budaya Bali. Gubernur Koster menekankan pentingnya pengawasan terpadu dan menyeluruh terhadap aktivitas WNA, mengingat dampaknya terhadap citra Bali dan kedaulatan negara.
Pengawasan akan dilakukan secara terintegrasi, dimulai dari kedatangan WNA di bandara. Peran Imigrasi dinilai sangat penting dalam menyeleksi WNA yang masuk ke Bali. Gubernur Koster menegaskan bahwa tidak ada toleransi terhadap WNA yang melanggar hukum, dan akan ditindak tegas.
Pengawasan Terpadu dari Bandara hingga Destinasi Wisata
Tim gabungan akan melakukan pengawasan secara intensif di berbagai lokasi, mulai dari pintu masuk Bali di bandara hingga ke destinasi wisata. Hal ini bertujuan untuk mendeteksi dini dan mencegah tindakan WNA yang melanggar aturan. Koordinasi yang erat antar instansi menjadi kunci keberhasilan strategi ini.
Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Imigrasi Bali, Parlindungan, menyatakan dukungan penuh terhadap inisiatif Gubernur Bali. Ia menekankan pentingnya koordinasi antar lembaga untuk menjaga kualitas pariwisata Bali, terutama mengingat jumlah WNA yang terus meningkat setiap tahunnya. Kakanwil Imigrasi Bali juga siap untuk bersinergi dengan Pemprov Bali dalam upaya ini.
Dengan adanya tim gabungan ini, diharapkan dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat Bali dan wisatawan lainnya. Selain itu, langkah ini juga bertujuan untuk memberikan efek jera kepada WNA yang berniat melanggar aturan di Bali.
Prioritas Kualitas Pariwisata Bali
Pembentukan tim gabungan ini juga menegaskan komitmen Pemprov Bali untuk memprioritaskan kualitas pariwisata Bali, bukan hanya kuantitas. Keindahan alam Bali harus dinikmati dengan tetap menghormati aturan dan budaya setempat. WNA yang ingin berkunjung ke Bali diharapkan untuk mentaati peraturan yang berlaku dan menghargai kearifan lokal.
Dengan adanya pengawasan yang lebih ketat dan kolaborasi antar lembaga, diharapkan dapat menciptakan lingkungan pariwisata yang lebih tertib, aman, dan nyaman bagi semua pihak. Hal ini penting untuk menjaga reputasi dan keberlanjutan sektor pariwisata Bali sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Indonesia.
"Harus dibuat terintegrasi bersama, tidak bisa kita bergerak parsial, ini menyangkut citra Bali dan kewibawaan negara," tegas Gubernur Koster. Sementara itu, Kakanwil Imigrasi Bali menambahkan, "Kami siap bersinergi penuh dengan Pemprov Bali, apalagi jumlah WNA yang masuk terus meningkat setiap tahunnya, ini tantangan bersama."
Langkah Konkret Atasi Masalah WNA Nakal
Pembentukan tim gabungan ini merupakan langkah konkret untuk mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh WNA nakal di Bali. Kerja sama yang solid antara Pemprov Bali, Imigrasi, Satpol PP, dan Pecalang diharapkan dapat memberikan solusi efektif dalam menjaga ketertiban dan keamanan di Bali.
Ke depan, diharapkan akan ada evaluasi berkala untuk mengukur efektivitas tim gabungan ini dan melakukan penyesuaian strategi jika diperlukan. Hal ini penting agar upaya pencegahan dan penindakan terhadap WNA yang bermasalah dapat terus ditingkatkan.
Dengan adanya tim gabungan ini, diharapkan pariwisata Bali dapat terus berkembang dengan tetap menjaga kualitas dan keharmonisan antara masyarakat lokal dan wisatawan mancanegara.