Pendaki Gunung Klabat Alami Hipotermia, Dievakuasi SAR Manado
Seorang pendaki perempuan, Icha (21), dievakuasi tim SAR Manado setelah mengalami hipotermia di Gunung Klabat akibat terjebak hujan deras saat turun gunung pada Sabtu malam, 25 Januari 2025.

Tim SAR Manado, Sulawesi Utara berhasil mengevakuasi seorang pendaki perempuan bernama Icha (21 tahun), warga Minahasa Utara, yang mengalami hipotermia di Gunung Klabat. Kejadian ini terjadi pada Sabtu malam, 25 Januari 2025, sekitar pukul 19.20 WITA, di Pos 12 Gunung Klabat.
Menurut Humas Kantor SAR Manado, Nuriadin Gumeleng, Icha terjebak hujan deras saat turun gunung bersama enam rekannya. Kondisi cuaca buruk ini menyebabkan Icha mengalami hipotermia dan tidak mampu melanjutkan pendakian. Salah satu rekan pendaki yang mengalami kesulitan ini menyebabkan tim pendaki harus mengambil langkah cepat.
Dua orang dari kelompok pendaki tersebut kemudian turun ke Pos 6 untuk mencari sinyal dan menghubungi pihak berwenang. Laporan diterima Kantor Pencarian dan Pertolongan Manado pada pukul 21.50 WITA. Respon cepat dari tim SAR Manado langsung dikerahkan menuju lokasi.
Tim penyelamat tiba di lokasi sekitar pukul 22.00 WITA. Mereka menemukan Icha dalam kondisi lemah namun selamat. Setelah mendapatkan pertolongan pertama, Icha langsung dievakuasi dari Gunung Klabat. Proses evakuasi berjalan lancar dan Icha langsung mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.
Setelah evakuasi, Icha diserahkan kepada keluarganya yang telah menunggu di lokasi, dengan pengawasan dari personel Polsek Airmadidi untuk memastikan proses penyerahan berjalan lancar dan aman. Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya persiapan dan kewaspadaan saat melakukan pendakian, terutama dalam menghadapi kondisi cuaca yang tidak menentu.
Insiden ini menyoroti pentingnya mempersiapkan diri secara matang sebelum mendaki, termasuk memperhatikan ramalan cuaca dan membawa perlengkapan yang memadai. Kondisi kesehatan pendaki juga harus diperhatikan untuk meminimalisir risiko. Kejadian ini juga menunjukkan pentingnya kerjasama tim dalam menghadapi situasi darurat di gunung.
Pihak berwenang mengimbau para pendaki untuk selalu waspada terhadap perubahan cuaca dan selalu memprioritaskan keselamatan. Persiapan yang matang dan informasi cuaca terkini sangat krusial untuk meminimalkan risiko kecelakaan saat mendaki. Semoga kejadian ini menjadi pembelajaran bagi para pendaki lainnya.