Penelitian UI: Tanaman Kait-Kait Berpotensi Jadi Obat Diabetes
Doktor Farmasi UI berhasil mengungkap potensi tanaman kait-kait (Uncaria sclerophylla) dalam pengobatan diabetes melitus, menawarkan harapan baru dalam mengatasi penyakit kronis ini.

Apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, dan bagaimana penelitian ini dilakukan? Dr. apt. I Nita Triadisti M.Farm, seorang doktor dari Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (UI), melakukan penelitian di Depok pada Kamis, 20 Februari 2024, untuk meneliti potensi tanaman Uncaria sclerophylla (kait-kait) sebagai pengobatan diabetes melitus. Penelitian ini penting karena diabetes melitus merupakan tantangan kesehatan global dengan angka kejadian yang terus meningkat, dan tanaman kait-kait telah digunakan secara tradisional di Kalimantan Selatan untuk pengobatan diabetes. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara ilmiah klaim tersebut dan mengidentifikasi senyawa aktif dalam tanaman ini.
Penelitian ini melibatkan pengujian ekstrak dari berbagai bagian tanaman kait-kait untuk menilai aktivitas antidiabetesnya. Dr. Nita menguji kemampuan ekstrak tersebut dalam menghambat enzim Dipeptidil Peptidase-4 (DPP-4) dan α-Glukosidase, serta aktivitas antioksidannya. Pilihan metode ini didasarkan pada peran penting enzim-enzim tersebut dalam metabolisme glukosa dan dampak stres oksidatif pada penyakit diabetes.
Hasil penelitian menunjukkan adanya potensi signifikan dari tanaman kait-kait dalam pengobatan diabetes. Penelitian ini berhasil mengisolasi empat senyawa metabolit sekunder dari ekstrak metanol daun Uncaria sclerophylla yang menunjukkan aktivitas antidiabetes. Temuan ini membuka jalan bagi pengembangan obat-obatan baru yang lebih efektif dan aman untuk mengatasi diabetes melitus.
Potensi Tanaman Kait-Kait untuk Pengobatan Diabetes
Dr. Nita berhasil mengisolasi empat senyawa metabolit sekunder dari ekstrak metanol daun Uncaria sclerophylla, yaitu Urs-12-en-3-ol, Rinkofilin, Katekin, dan Metil 2,3,4-trihidroksibenzoat. Keempat senyawa ini menunjukkan aktivitas penghambatan DPP-4 dan α-Glukosidase, serta kemampuan meningkatkan ambilan glukosa pada sel HepG2. Temuan ini sangat menjanjikan karena menunjukkan mekanisme kerja senyawa-senyawa tersebut dalam membantu mengontrol kadar gula darah.
Aktivitas antioksidan hanya ditemukan pada Katekin. Hal ini menunjukkan bahwa tidak semua senyawa memiliki sifat antioksidan, meskipun semuanya berkontribusi pada aktivitas antidiabetes. Aktivitas antioksidan penting karena stres oksidatif berperan dalam patogenesis diabetes.
Studi in silico lebih lanjut mendukung potensi senyawa-senyawa ini dalam pengobatan diabetes. Simulasi komputer ini memberikan bukti tambahan tentang interaksi senyawa-senyawa tersebut dengan target molekul yang relevan dalam proses metabolisme glukosa.
“Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Uncaria sclerophylla memiliki potensi besar untuk dikembangkan lebih lanjut sebagai kandidat terapi dalam pengobatan diabetes mellitus. Senyawa-senyawa yang diisolasi dan diuji memiliki potensi untuk mengurangi gejala diabetes dan meningkatkan pengelolaan glukosa dalam tubuh,” ujar Dr. Nita.
Diabetes Melitus: Tantangan Kesehatan Global
Diabetes mellitus merupakan penyakit kronis yang terus meningkat kasusnya di seluruh dunia. Berdasarkan laporan International Diabetes Federation (IDF) Diabetes Atlas 10th edition (2021), diperkirakan terdapat 537 juta orang yang hidup dengan diabetes, dan angka ini diproyeksikan terus meningkat. Indonesia juga menghadapi peningkatan prevalensi diabetes yang signifikan.
Penelitian ini memberikan harapan baru dalam upaya mengatasi diabetes. Potensi tanaman kait-kait sebagai sumber senyawa antidiabetes membuka jalan bagi pengembangan terapi baru yang lebih terjangkau dan aman. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkaji keamanan dan efektivitas senyawa-senyawa ini sebelum dapat diaplikasikan secara luas.
Temuan ini juga menyoroti pentingnya eksplorasi lebih lanjut terhadap kekayaan biodiversitas Indonesia untuk menemukan solusi pengobatan berbagai penyakit. Pemanfaatan tanaman obat tradisional dengan pendekatan ilmiah dapat memberikan kontribusi signifikan dalam mengatasi masalah kesehatan global.
Kesimpulannya, penelitian ini memberikan bukti ilmiah yang mendukung potensi tanaman kait-kait sebagai pengobatan diabetes. Temuan ini membuka jalan bagi pengembangan terapi baru yang berasal dari sumber daya alam Indonesia, memberikan harapan baru bagi jutaan penderita diabetes di seluruh dunia. Namun, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya sebelum digunakan secara luas.