Pengantin Pria di Palembang Dibacok Jelang Akad Nikah, Dendam Lama Diduga Jadi Motif
Seorang pengantin pria di Palembang, Sumatera Selatan, dibacok oleh orang tak dikenal saat hendak melangsungkan akad nikah, diduga akibat dendam lama.

Seorang pengantin pria di Palembang, Sumatera Selatan, mengalami kejadian nahas tepat sebelum hari bahagianya. Ahmad Anda (31), menjadi korban pembacokan oleh orang tak dikenal sesaat sebelum akad nikah dengan calon istrinya, Parida, pada Minggu, 11 Mei 2024 di Jalan Panca Usaha, Palembang. Kejadian ini menimbulkan kepanikan dan membuat resepsi pernikahan terpaksa dibatalkan. Polisi kini tengah melakukan penyelidikan intensif untuk mengungkap motif dan menangkap pelaku.
Peristiwa bermula saat Ahmad bersama keluarga tiba di lokasi pernikahan. Tiba-tiba, empat orang pria, salah satunya bernama Ian, menyerang Ahmad dengan senjata tajam dan api. Serangan mendadak ini membuat para tamu dan keluarga berhamburan menyelamatkan diri. Ahmad mengalami luka serius di kepala, tangan, dan kaki akibat sabetan senjata tajam.
Korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bari, Palembang, untuk mendapatkan perawatan intensif. Ibu korban, Ningcik, mengungkapkan rasa syok dan sedihnya atas kejadian tersebut. "Kami kaget, kami tidak tahu siapa pelakunya dan apa motifnya, begitu kami turun kami diserang," ujar Ningcik dengan suara bergetar.
Serangan Brutal dan Motif Dendam Lama
Kapolsek Seberang Ulu I Palembang, Ajun Komisaris Polisi Herri, menyatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan dan tengah melakukan penyelidikan intensif. "Sementara info yang kami dapat motif penyerangannya adalah dendam lama para pelaku dengan korban, namun untuk jelasnya akan kita ungkap setelah para pelaku tertangkap. Kami juga masih mengumpulkan keterangan saksi di sekitar lokasi kejadian. Kami akan kejar para pelaku dan ungkap motif di balik penyerangan ini seterang-terangnya," kata AKP Herri.
Ahmad, meski dalam kondisi terluka parah, mengungkapkan bahwa penyerangnya berjumlah lima orang. Tiga orang menggunakan parang, sementara satu orang lainnya menodongkan pistol. "Ada lima orang, tiga pakai parang, satu pakai pistol. Yang megang pistol saya kenal, namanya Jono alias Ian," ujar Ahmad.
Ia menduga kuat motif penyerangan ini dilatarbelakangi dendam lama. Ahmad mengaku pernah berselisih dengan Jono pada tahun 2019. "Dia itu nuduh aku cepu (informan polisi), padahal aku tidak merasa. Kami pernah ribut di atas Jembatan Kertapati, aku diteriakin maling, aku lari, dia lari. Terus waktu dia sendirian, aku tusuk," jelas Ahmad. Ia menduga Jono melakukan aksi balas dendam tepat di hari pernikahannya.
Dalam kondisi kritis dan bersimbah darah, Ahmad berhasil menyelamatkan diri dengan berlari masuk ke rumah warga. "Pas dikejar dan kena bacok, aku lari masuk ke rumah warga. Awalnya dikira aku dikejar polisi karena ada suara tembakan. Tapi, setelah tahu kondisinya, aku langsung dibawa ke rumah sakit," jelasnya.
Penyelidikan Polisi dan Kondisi Korban
Polisi saat ini tengah fokus pada penyelidikan untuk mengungkap seluruh rangkaian peristiwa dan menangkap para pelaku. Petugas mengumpulkan keterangan saksi dan bukti-bukti di lokasi kejadian untuk memperkuat proses hukum. Identifikasi para pelaku dan motif dendam lama menjadi fokus utama dalam penyelidikan.
Kondisi Ahmad saat ini masih kritis dan dirawat intensif di RSUD Bari. Luka-luka yang dialaminya cukup serius dan membutuhkan perawatan medis jangka panjang. Keluarga dan kerabat terus memberikan dukungan dan doa agar Ahmad segera pulih.
Peristiwa ini menjadi sorotan publik dan menimbulkan keprihatinan atas maraknya kekerasan yang terjadi. Pihak berwenang diharapkan dapat segera mengungkap kasus ini dan memberikan rasa keadilan bagi korban.
Kejadian ini juga menjadi pengingat pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Pencegahan dan penindakan tegas terhadap aksi kekerasan sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan damai bagi seluruh warga.
Semoga kasus ini dapat segera terungkap dan pelaku dapat diproses sesuai hukum yang berlaku. Semoga Ahmad juga dapat segera pulih dan kembali menjalani kehidupannya.