Pengemis Padati Vihara Dharma Bakti Saat Imlek
Ratusan pengemis memadati Vihara Dharma Bakti, Jakarta Barat, pada perayaan Imlek 2576 berharap mendapatkan angpao dari pengunjung dan vihara.
Pengemis memenuhi area sekitar Vihara Dharma Bakti di Jakarta Barat saat perayaan Imlek 2576 Kongzili, Rabu, 29 Januari. Mereka berharap mendapatkan angpao dari para pengunjung dan vihara tertua di Jakarta tersebut. Kehadiran ratusan pengemis ini menciptakan pemandangan yang cukup ramai di sekitar lokasi.
Banyak pengemis sudah bersiaga sejak Selasa (28/1) untuk mengamankan 'jatah' angpao. Rosma, seorang wanita dari Tanjung Priok, Jakarta Utara, misalnya, mengatakan, "Sudah dari kemarin di sini. Hari ini tadi belum dapat (angpao) apa-apa," ujarnya mengungkapkan kekecewaannya.
Rosma bersama suaminya dan pengemis lainnya duduk di emperan toko sepanjang Jalan Kusuma. Mereka menunggu kesempatan untuk meminta angpao kepada pengunjung yang baru turun dari mobil. Kompetisi mendapatkan angpao terlihat cukup ketat. Rosma bahkan menuturkan, "Tadi ada ibu-ibu tangannya luka gara-gara rebutan angpao," katanya sambil menunjukkan tangannya.
Bukan hanya Rosma, kelompok pengemis lain juga datang dari luar Jakarta. Rohim, seorang pria asal Tegal, Jawa Tengah, misalnya, datang bersama sembilan temannya. "Kita ada sepuluh orang, datang dari Tegal pakai bus," kata Rohim sambil memegang gitar kecil. Mereka juga menginap di emperan toko sejak Selasa, menunggu kesempatan mendapatkan angpao.
Sementara itu, pengunjung Vihara Dharma Bakti terus berdatangan, sebagian besar datang bersama keluarga. Petugas keamanan gabungan dari TNI, Polri, dan Satpol PP berjaga untuk menjaga ketertiban dan memastikan para pengemis tidak memasuki area vihara.
Situasi ini menunjukkan sisi lain dari perayaan Imlek. Di tengah kemeriahan dan perayaan, masih ada warga yang mencari penghasilan tambahan dengan cara meminta-minta. Kehadiran ratusan pengemis ini menjadi perhatian tersendiri, dan menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana kesejahteraan mereka dan solusi yang dapat diberikan untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Kejadian ini juga menggarisbawahi pentingnya pengaturan dan pengawasan agar perayaan keagamaan tetap berjalan tertib dan kondusif bagi semua pihak. Diperlukan kerja sama berbagai pihak untuk memastikan perayaan keagamaan dapat dirayakan dengan aman dan nyaman bagi semua.