Penguatan Kemitraan Strategis Indonesia-India: Kerja Sama di Berbagai Sektor
Kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke India mempertegas hubungan strategis kedua negara, mencakup kerja sama ekonomi, pertahanan, dan penguatan stabilitas kawasan Indo-Pasifik.
Presiden RI Prabowo Subianto melakukan kunjungan kenegaraan ke India pada akhir Januari 2025, menekankan hubungan historis kuat antara kedua negara. Kunjungan ini bertepatan dengan Hari Republik India ke-76, di mana Presiden Prabowo hadir sebagai tamu kehormatan, membawa kontingen Patriot Indonesia berjumlah 342 orang sebagai wujud persahabatan.
Hubungan Indonesia-India telah terjalin lama, dimulai sejak India menjadi salah satu negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia. PM India Narendra Modi juga menyoroti hubungan erat kedua negara di bidang peradaban dan budaya selama ratusan tahun. Kunjungan Presiden Prabowo menandai babak baru peningkatan kerja sama strategis jangka panjang.
Kerja Sama Strategis Indonesia-India
Baik Indonesia maupun India, sebagai negara besar dengan kekuatan ekonomi dan populasi signifikan, sepakat untuk meningkatkan kerja sama di berbagai sektor. Kerja sama ini diyakini menguntungkan kedua negara dan kawasan, serta berkontribusi pada stabilitas dunia. Sejarah panjang persahabatan kedua negara, termasuk dukungan India terhadap kemerdekaan Indonesia, menjadi pondasi kerja sama ini.
Dukungan India, baik finansial maupun medis, selama perjuangan kemerdekaan Indonesia, serta kerja sama dalam Gerakan Non-Blok melalui Konferensi Asia-Afrika di Bandung (1955), semakin memperkuat ikatan kedua negara. Keanggotaan Indonesia di BRICS, yang difasilitasi India, juga menunjukkan manfaat kerja sama ini dalam skala regional dan global.
Presiden Prabowo mengungkapkan kunjungan ini sebagai akselerasi kerja sama di berbagai sektor, termasuk perdagangan, kesehatan, energi, pariwisata, pertahanan, dan kecerdasan buatan (AI). Ia juga mengundang investor India untuk berpartisipasi dalam pembangunan di Indonesia, menekankan pentingnya kerja sama ekonomi dan mendorong kemudahan birokrasi.
PM Modi menambahkan bahwa hubungan Indonesia-India telah ditingkatkan menjadi kerja sama strategis sejak kunjungannya ke Indonesia pada 2018. Salah satu fokus utama adalah kerja sama pertahanan, termasuk manufaktur dan rantai pasok. Kesepakatan lain meliputi program makan bergizi gratis di India, yang akan menjadi pembelajaran bagi Indonesia dalam mencetak generasi unggul.
Stabilitas Indo-Pasifik
Indonesia dan India juga memiliki kerja sama dalam keamanan maritim, siber, kontraterorisme, dan deradikalisasi. Keamanan dan stabilitas Indo-Pasifik menjadi perhatian utama kedua negara, mengingat persaingan antara Amerika Serikat dan China di kawasan tersebut. Pengelolaan hubungan dengan kekuatan global utama menjadi kunci dalam menjaga stabilitas.
Latar belakang militer Presiden Prabowo diyakini akan meningkatkan peran Indonesia dalam isu pertahanan dan geopolitik internasional. Indonesia, dengan politik luar negeri bebas aktif, memiliki peran penting dalam menciptakan perdamaian dunia, termasuk melalui mediasi dan peace building. Kawasan Indo-Pasifik, sebagai pusat ekonomi dunia dan rumah bagi lebih dari setengah populasi global, membutuhkan pengelolaan yang tepat.
Mengelola Risiko Konflik di Indo-Pasifik
Persaingan antara AS dan China meningkatkan risiko konflik di Indo-Pasifik, termasuk isu Laut China Selatan, Taiwan, dan keamanan pelayaran di Selat Malaka. Indonesia dan India, sebagai negara maritim, berkomitmen untuk memperkuat kerja sama pertahanan, mengingat Visi Bersama India-Indonesia tentang Kerja Sama Maritim di Indo-Pasifik (2018).
Kunjungan Presiden Prabowo sesuai dengan prinsip politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif, menjunjung tinggi kepentingan nasional tanpa tekanan asing dan aktif berkontribusi dalam perdamaian dunia. Indonesia menegaskan sikap netral, menghormati kedaulatan setiap negara, dan menerapkan kebijakan ‘good neighbour policy’ dalam hubungan internasional.
Konsep ‘good neighbour policy’ ini menekankan harmoni dan kerja sama regional, didasarkan pada nilai-nilai Asia dan tradisi saling membantu antarnegara tetangga. Hal ini diyakini dapat membantu menyelesaikan sengketa wilayah secara damai dan membangun hubungan yang lebih baik di kawasan.