Kunjungan Prabowo ke India: Strategi Perkuat Kerja Sama Indo-Pasifik
BPIP menilai kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke India sebagai langkah strategis untuk memperkuat aliansi geopolitik di kawasan Indo-Pasifik, ditandai dengan kerjasama ekonomi dan pertahanan.

Kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke India pada 23-26 Januari 2025 mendapat sorotan positif dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Lembaga ini melihat kunjungan tersebut sebagai langkah strategis dalam memperkuat kerja sama dan aliansi geopolitik di kawasan Indo-Pasifik.
Darmansjah Djumala, anggota Dewan Pakar BPIP untuk strategi hubungan luar negeri, menjelaskan bahwa Indonesia dan India memiliki kepentingan bersama di berbagai sektor, termasuk pertahanan dan ekonomi. Kerja sama pertahanan kedua negara, menurutnya, akan memperkuat kemitraan strategis dalam menjaga keamanan dan stabilitas geopolitik di kawasan Indo-Pasifik.
Djumala menekankan pergeseran gravitasi ekonomi dunia ke Asia di abad ke-21. Negara-negara kuat di Asia meliputi Tiongkok, India, dan ASEAN, di mana Indonesia merupakan bagiannya. Indonesia dan India, dengan pasar domestik yang luas serta pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan stabil, perlu bermitra untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indo-Pasifik. Keanggotaan kedua negara di BRICS akan mempermudah kerja sama di berbagai sektor.
Perjanjian bilateral di bidang pertahanan yang ditandatangani kedua negara selama kunjungan Prabowo juga dinilai strategis. Perjanjian ini akan membantu Indonesia dalam menavigasi lanskap geopolitik Indo-Pasifik, termasuk Selat Malaka dan Laut China Selatan.
Djumala juga menyinggung hubungan historis Indonesia-India. Ia mengingat bantuan 500 ribu ton beras dari Indonesia ke India pada tahun 1946 saat krisis pangan, akibat terhentinya pasokan gandum dari Eropa. "Diplomasi beras" ini, menurutnya, efektif dalam memperkuat citra dan keberadaan Indonesia sebagai negara baru merdeka, mendorong lebih banyak negara untuk mengakui kemerdekaan Indonesia.
Sebagai balasan, India memberikan pasokan obat-obatan kepada Indonesia selama perjuangan kemerdekaan hingga 1949. Hubungan historis yang kuat ini menjadi landasan yang kokoh untuk kerja sama bilateral yang lebih erat di masa depan.
Kesimpulannya, kunjungan Presiden Prabowo ke India bukan hanya kunjungan kenegaraan biasa, melainkan langkah strategis untuk memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional dan mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan Indo-Pasifik. Kerja sama dengan India, khususnya di bidang pertahanan dan ekonomi, menjadi kunci untuk menghadapi dinamika geopolitik yang kompleks di kawasan tersebut.