Pentingnya Melek Teknologi bagi Pengajar Nonformal di Era Digital
Direktur LPK Dian Nuswantoro, Edy Suwaras, menekankan pentingnya pengajar nonformal untuk melek teknologi agar tetap relevan dan menarik minat siswa dalam proses belajar mengajar di era digital.

Solo, 15 Februari 2024 (ANTARA) - Dalam sebuah seminar bertajuk Micro Teaching and Quantum Learning di Solo, Jawa Tengah, Direktur LPK Dian Nuswantoro, Edy Suwaras, menekankan pentingnya penguasaan teknologi bagi para pengajar di lembaga pendidikan nonformal. Seminar yang diselenggarakan oleh PKBM Syifa ini menyoroti tantangan dan peluang di era digital bagi para pendidik.
Melek Teknologi: Kunci Menarik Minat Siswa
Edy Suwaras memaparkan bahwa metode pengajaran konvensional sudah tidak lagi efektif menarik minat siswa. Perkembangan teknologi telah mengubah cara anak-anak belajar dan berinteraksi dengan informasi. "Sekarang kan ada perkembangan di dunia pendidikan dan teknologi, yang jelas bagaimana sekarang itu pendidik khususnya nonformal paket A, B, C dan keterampilan harus melek teknologi," ujarnya. Ia menambahkan bahwa pendekatan pengajaran yang efektif saat ini harus melibatkan teknologi sebagai media pembelajaran yang menarik.
Menurutnya, pola interaksi antara pendidik dan anak juga telah berubah. "Jika dulu pendidik memberikan tindakan kepada anak maka orang tua tidak mempermasalahkannya, namun kondisi saat ini tidak demikian. Sekarang itu bagaimana pendidik jadi idola anak-anak. Bagaimana pendidik jadi perhatian peserta dengan konsep pakai media teknologi, arahnya kan ke sana," jelas Edy Suwaras.
Metode Pembelajaran Berbasis Aplikasi
Edy Suwaras juga menekankan bahwa metode pembelajaran di seluruh dunia kini bergeser ke arah berbasis aplikasi. "Sekarang semua menggunakan media pembelajaran, paling tidak media aplikatif, bahan ajarnya tidak lagi pakai tangan karena anak tidak tertarik," katanya. Ia mendorong para pengajar untuk menguasai berbagai aplikasi dan platform yang dapat meningkatkan daya tarik dan efektivitas pembelajaran.
Minimnya minat baca di Indonesia juga menjadi perhatian. Edy Suwaras menyarankan penggunaan media gambar dan video sebagai alternatif untuk menyampaikan materi pembelajaran. "Sekarang minat membaca kurang di Indonesia, mau tidak mau pola diubah, dengan media gambar, kan banyak sekali aplikasinya, yang penting anak tertarik," ujarnya.
Pentingnya Pengembangan Kompetensi Guru
Ketua PKBM Syifa, Puri Setianingtyas, menjelaskan bahwa seminar ini merupakan kegiatan rutin tahunan yang bertujuan untuk memberikan pengarahan kepada para guru binaan mereka. "Tujuannya untuk memberikan pengarahan kepada pondok binaan kami dan para guru bagaimana kebijakan baru yang sesuai regulasi yang berjalan sekarang," katanya. Seminar ini difokuskan pada Micro Teaching dan Quantum Learning untuk meningkatkan kompetensi para pengajar.
Dengan mengusung tema Micro Teaching dan Quantum Learning, PKBM Syifa berharap para pengajar dapat mengelola dan melaksanakan kebijakan pendidikan terbaru secara efektif. Selain itu, mereka juga diharapkan mampu menciptakan pembelajaran yang asyik dan menyenangkan bagi siswa. "Oleh karena itu, kami ambil tema Micro Teaching dan Quantum Learning, di mana para pengajar diberikan materi tentang bagaimana mengelola dan melaksanakan kebijakan. Selain itu, juga agar menjadi seorang pendidik yang kompeten, menguasai kelas dan menciptakan pembelajaran yang asyik dan menyenangkan," tambah Puri Setianingtyas.
PKBM Syifa saat ini membina sekitar sepuluh pondok di Solo Raya yang menyelenggarakan pendidikan paket A (setara SD), paket B (setara SMP), dan paket C (setara SMA).
Kesimpulan
Kesimpulannya, penguasaan teknologi menjadi kunci keberhasilan pengajar nonformal dalam menarik minat dan meningkatkan kualitas pembelajaran di era digital. Dengan mengadopsi metode pembelajaran yang inovatif dan berbasis teknologi, para pengajar dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih menarik dan efektif bagi siswa. Pengembangan kompetensi guru melalui pelatihan dan seminar seperti yang diselenggarakan oleh PKBM Syifa sangat penting untuk mendukung hal tersebut.