Kemenko PMK Dorong Digitalisasi Pesantren melalui Program Smart Pesantren
Kementerian Koordinator PMK fokus pada digitalisasi pembelajaran di pesantren untuk meningkatkan kualitas pendidikan, dengan kolaborasi berbagai pihak dan dukungan pemerintah.

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) meluncurkan Program Smart Pesantren yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di pesantren melalui digitalisasi. Program ini diresmikan di Pondok Pesantren Luhur Al-Tsaqafah, Jakarta Selatan, pada Rabu, 19 Maret. Inisiatif ini menjawab kebutuhan akan peningkatan kapasitas guru dan santri dalam memanfaatkan teknologi untuk proses belajar mengajar yang lebih optimal.
Staf Khusus Bidang Kerukunan Beragama Kemenko PMK, Ulun Nuha, menjelaskan bahwa fokus utama Smart Pesantren adalah digitalisasi proses belajar-mengajar. "Khusus dalam proyek smart pesantren, sebenarnya kita lebih fokus saat ini ke digitalisasi di bidang proses belajar-mengajar, bagaimana agar proses belajar-mengajar itu bisa lebih optimal dengan dibantu atau berbasis digital dan juga dalam hal media, itu yang menjadi fokus kita," ujar Ulun Nuha.
Meskipun pembelajaran berbasis kecerdasan buatan (AI) akan diintegrasikan di masa mendatang, prioritas saat ini tetap pada peningkatan kualitas pembelajaran digital dasar. Transformasi pesantren ini dibagi menjadi lima pilar utama: akademik (kurikulum dan pengasuhan), kelembagaan, sumber daya manusia, tata kelola, dan infrastruktur. Kelima pilar ini diharapkan dapat mewujudkan pesantren ideal yang disebut sebagai "Smart Pesantren".
Pilar Utama Smart Pesantren: Sumber Daya Manusia
Salah satu pilar terpenting dalam program Smart Pesantren adalah peningkatan sumber daya manusia, khususnya para guru. Kemenko PMK berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kapasitas pengajaran, terutama dalam hal kecerdasan numerik. "Pilar kedua adalah sumber daya manusia dan sumber daya manusia, itu dari sisi yang paling utama adalah para guru. Kita terus menggandeng banyak pihak yang akan siap membantu pesantren dalam hal pengajaran numerik, kemudian juga dengan beberapa teman, baik di dalam maupun di luar negeri yang akan membantu meningkatkan kapasitas guru-guru di pesantren," jelas Ulun Nuha.
Kolaborasi ini melibatkan berbagai pihak, baik dalam maupun luar negeri, untuk memberikan pelatihan dan pengembangan kapasitas bagi para guru pesantren. Hal ini penting karena pengajaran di pesantren membutuhkan kemampuan yang spesifik dan terampil.
Peningkatan kualitas guru diharapkan dapat secara signifikan meningkatkan mutu pendidikan di pesantren. Dengan guru yang terampil dan kompeten, santri akan mendapatkan pengajaran yang lebih baik dan berkualitas.
Dukungan dan Kolaborasi untuk Smart Pesantren
Program Smart Pesantren juga mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk Pimpinan Pondok Pesantren Luhur Al-Tsaqafah, Muhammad Imam Sofwan Yahya. Beliau menekankan pentingnya kerja sama dan semangat ta'awun untuk menyukseskan program pemerintah ini. "Program ini adalah bukti bahwa pesantren dirangkul oleh negara. Untuk itu, kita perlu ta'awun, harus menyambut baik untuk menyukseskan program-program negara yang berkaitan dengan pesantren," kata Muhammad Imam Sofwan Yahya.
Smart Pesantren juga merupakan hasil kerja sama dengan Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), menunjukkan komitmen bersama untuk memajukan pendidikan pesantren di Indonesia. Program ini sejalan dengan delapan program prioritas Presiden, salah satunya penguatan pendidikan, sains, teknologi, dan digitalisasi, yang didorong oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno.
Dengan adanya dukungan dan kolaborasi dari berbagai pihak, diharapkan Smart Pesantren dapat berjalan dengan lancar dan mencapai tujuannya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di pesantren di seluruh Indonesia. Program ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam memajukan pendidikan pesantren dan memberikan akses pendidikan yang lebih baik bagi para santri.
Program Smart Pesantren diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap kualitas pendidikan di pesantren. Dengan digitalisasi pembelajaran, diharapkan para santri dapat mengakses materi pembelajaran yang lebih luas dan beragam, serta mendapatkan pengalaman belajar yang lebih interaktif dan menyenangkan.