Percepatan Pembangunan Akses Stasiun KC Karawang Didorong Menhub
Menteri Perhubungan mendorong percepatan pembangunan akses jalan menuju Stasiun Kereta Cepat Karawang, khususnya jembatan Sungai Cibeet, untuk memudahkan akses masyarakat.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mendorong percepatan pembangunan akses jalan menuju Stasiun Kereta Cepat (KC) Karawang, Jawa Barat. Fokus utama pembangunan saat ini adalah akses melalui Sungai Cibeet di Kabupaten Bekasi. Pembangunan ini bertujuan untuk mempermudah akses masyarakat Kabupaten Bekasi menuju stasiun kereta cepat tersebut.
Peninjauan lokasi pembangunan jembatan Sungai Cibeet dilakukan Menhub bersama Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, pada Selasa. Menhub menekankan pentingnya penyelesaian pembangunan akses jalan ini dalam waktu dekat agar masyarakat dapat segera merasakan manfaatnya. "Saya harap dalam waktu dekat akses jalan ini sudah dapat terbangun," ujar Menhub seperti dikutip dari keterangan resminya.
Pembangunan akses menuju Stasiun KC Karawang telah dimulai sejak peresmian stasiun pada 24 Desember 2024. Total delapan titik akses direncanakan, tiga di antaranya berlokasi di kawasan Sungai Cibeet: jembatan Cibeet, akses jalan di sisi Kabupaten Bekasi, dan akses jalan di sisi Kabupaten Karawang. Keberadaan akses yang memadai diharapkan dapat mendukung peningkatan jumlah penumpang dan perkembangan Stasiun KC Karawang.
Perkembangan Pembangunan Akses Sungai Cibeet
Progres pembangunan konstruksi jembatan Sungai Cibeet telah mencapai 36 persen. Pembangunan akses jalan di sekitarnya sedang dikoordinasikan dengan Pemerintah Kabupaten Karawang, Pemerintah Kabupaten Bekasi, dan pihak swasta terkait, yaitu PT Deltamas. PT Deltamas bertanggung jawab atas pembangunan jembatan dan jalan sepanjang 3 km di sisi Kabupaten Bekasi dan Karawang.
Selain pembangunan infrastruktur fisik, koordinasi antar instansi pemerintah dan pihak swasta menjadi kunci keberhasilan proyek ini. Kerja sama yang baik akan memastikan pembangunan berjalan lancar dan tepat waktu, sehingga masyarakat dapat segera menikmati akses yang mudah dan nyaman menuju Stasiun KC Karawang.
Proses pembangunan ini juga melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan swasta, untuk memastikan terbangunnya infrastruktur yang terintegrasi dan efisien. Hal ini penting untuk mendukung operasional kereta cepat dan memberikan pelayanan terbaik kepada pengguna jasa kereta cepat.
Akses Lainnya Menuju Stasiun KC Karawang
Selain akses Sungai Cibeet, sejumlah akses lain menuju Stasiun KC Karawang juga tengah dibangun. Di antaranya adalah akses Trans Heksa Karawang (THK) sisi utara dan selatan, serta akses exit tol KM 42+000 yang akan dibangun oleh PT Jasamarga. Seluruh akses ini diharapkan dapat mendukung perkembangan Stasiun Karawang sebagai stasiun pemberhentian kereta cepat Jakarta-Bandung.
Pembangunan akses yang terintegrasi dan komprehensif merupakan bagian penting dari upaya meningkatkan konektivitas dan mobilitas masyarakat. Dengan tersedianya akses yang memadai, diharapkan akan semakin banyak masyarakat yang memanfaatkan kereta cepat sebagai moda transportasi pilihan.
Integrasi moda transportasi menjadi fokus utama dalam pengembangan infrastruktur transportasi. Konektivitas yang baik antara kereta cepat dan moda transportasi lain akan meningkatkan efisiensi dan kenyamanan perjalanan bagi masyarakat.
Dampak Positif Pembangunan Akses Stasiun KC Karawang
Stasiun KC Karawang, yang mulai beroperasi sejak 24 Desember 2024, telah melayani 20.268 penumpang selama dua bulan pertama operasionalnya (24 Desember 2024 - 23 Februari 2025), dengan rata-rata 327 penumpang per hari. Dari total 62 perjalanan kereta cepat Whoosh setiap harinya, 31 perjalanan berhenti di Stasiun Karawang. Dengan adanya percepatan pembangunan akses jalan, diharapkan jumlah penumpang akan terus meningkat.
Peningkatan aksesibilitas ke Stasiun KC Karawang akan berdampak positif pada perekonomian daerah. Kemudahan akses akan menarik lebih banyak wisatawan dan investor, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Selain itu, pembangunan infrastruktur juga akan membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar.
Keberhasilan pembangunan akses Stasiun KC Karawang menjadi contoh nyata sinergi antara pemerintah pusat dan daerah serta pihak swasta dalam mendukung pengembangan infrastruktur transportasi di Indonesia. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menyediakan akses transportasi yang mudah, nyaman, dan terjangkau bagi masyarakat.
Dengan selesainya pembangunan akses jalan dan jembatan, Stasiun KC Karawang akan semakin mudah diakses oleh masyarakat, sehingga dapat meningkatkan jumlah penumpang dan memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan konektivitas dan mobilitas masyarakat.