Peringatan Dini BMKG: Banjir Rob Ancam Pesisir Jakarta 11-17 Mei!
BMKG memperingatkan potensi banjir rob di pesisir utara Jakarta pada 11-17 Mei 2025 akibat fenomena bulan purnama, berdampak pada aktivitas pelabuhan dan pemukiman.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini akan potensi banjir rob yang mengancam pesisir utara Jakarta. Peringatan ini berlaku mulai tanggal 11 Mei 2025 hingga 17 Mei 2025. Banjir rob diperkirakan akan berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pemukiman pesisir. Informasi ini disampaikan melalui laman Instagram resmi BMKG, @infobmkg, pada Kamis.
Penyebab utama potensi banjir rob ini adalah fenomena bulan purnama yang jatuh pada tanggal 12 Mei 2025. Bulan purnama ini akan meningkatkan ketinggian maksimum air laut, sehingga meningkatkan risiko terjadinya banjir di daerah pesisir. BMKG telah memantau data water level dan prediksi pasang surut untuk memperkirakan wilayah-wilayah yang berpotensi terdampak.
Wilayah-wilayah yang berpotensi terdampak banjir rob meliputi pesisir Kamal Muara, Kapuk Muara, Pluit, dan Ancol. Selain itu, wilayah Kamal, Marunda, Cilincing, Tanjung Priok, Kalibaru, dan pesisir Muara Angke Penjaringan juga masuk dalam zona rawan banjir rob. BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana alam ini.
Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta
BMKG menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat terhadap potensi banjir rob ini. Banjir rob bukan hanya sekadar genangan air, tetapi dapat mengganggu aktivitas ekonomi dan kehidupan masyarakat pesisir. Aktivitas bongkar muat di pelabuhan, misalnya, dapat terhambat, sehingga berdampak pada perekonomian. Begitu pula dengan aktivitas di pemukiman pesisir yang dapat terganggu bahkan terancam.
Masyarakat diimbau untuk selalu memantau informasi cuaca maritim terkini dari BMKG. Informasi ini sangat penting untuk mengantisipasi dan meminimalisir dampak dari banjir rob. Dengan informasi yang akurat dan tepat waktu, masyarakat dapat mempersiapkan diri dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan.
Selain memantau informasi dari BMKG, masyarakat juga disarankan untuk mempersiapkan diri dengan berbagai langkah antisipasi. Hal ini termasuk mengamankan barang-barang berharga, menyiapkan jalur evakuasi, dan mengetahui lokasi tempat evakuasi terdekat. Kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat sangat penting dalam menghadapi potensi bencana alam seperti banjir rob.
BMKG juga mengingatkan bahwa potensi banjir rob ini bersifat umum dan dapat bervariasi tergantung pada kondisi cuaca dan pasang surut air laut di masing-masing wilayah. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk tetap waspada dan tidak meremehkan peringatan dini yang telah dikeluarkan.
Wilayah Terdampak dan Rekomendasi BMKG
Berikut wilayah yang berpotensi terdampak banjir rob berdasarkan data BMKG: Kamal Muara, Kapuk Muara, Pluit, Ancol, Kamal, Marunda, Cilincing, Tanjung Priok, Kalibaru, dan pesisir Muara Angke Penjaringan. Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga.
BMKG merekomendasikan agar masyarakat selalu memperhatikan perkembangan terkini informasi cuaca maritim dari BMKG. Selain itu, masyarakat juga disarankan untuk mempersiapkan diri dengan berbagai langkah antisipasi, seperti mengamankan barang-barang berharga dan menyiapkan jalur evakuasi.
Penting bagi masyarakat untuk tidak mengabaikan peringatan dini yang dikeluarkan oleh BMKG. Banjir rob dapat menimbulkan kerugian yang signifikan, baik materiil maupun non-materiil. Kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat merupakan kunci utama dalam meminimalisir dampak negatif dari bencana alam ini.
Dengan memperhatikan peringatan dini dan mengikuti imbauan dari BMKG, diharapkan masyarakat dapat mengurangi risiko kerugian yang ditimbulkan oleh banjir rob. Keselamatan dan keamanan masyarakat adalah prioritas utama.
Sebagai penutup, penting untuk selalu waspada dan siaga terhadap potensi bencana alam. Dengan kesiapsiagaan yang baik, kita dapat meminimalisir dampak negatif dan melindungi diri kita serta keluarga.