Waspada Banjir Rob! BMKG Ingatkan Warga Kepri hingga Akhir April
BMKG memperingatkan potensi banjir rob di beberapa wilayah Kepulauan Riau hingga akhir April 2025 akibat fenomena bulan purnama dan super new moon.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Hang Nadim Batam mengeluarkan peringatan dini waspada potensi banjir pesisir di sejumlah wilayah Kepulauan Riau. Peringatan ini berlaku mulai tanggal 10 hingga 30 April 2025. Prakirawan Anisa Suryani menjelaskan bahwa potensi banjir rob ini disebabkan oleh fenomena bulan purnama dan super new moon. Hal ini akan meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum, sehingga berpotensi menyebabkan banjir di daerah pesisir.
Anisa Suryani menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat pesisir pantai. "Masyarakat pesisir pantai diimbau waspada adanya fenomena banjir pesisir (rob) yang diprediksi terjadi pada tanggal 10 sampai dengan 30 April 2025," ujarnya dalam konfirmasi di Batam, Kamis. Peringatan ini dikeluarkan sebagai langkah antisipasi agar masyarakat dapat mempersiapkan diri dan meminimalisir dampak negatif dari banjir rob.
Fenomena bulan purnama yang terjadi pada tanggal 13 April dan super new moon pada tanggal 27 April 2025 menjadi faktor utama penyebab potensi banjir rob. BMKG memprediksi peningkatan ketinggian pasang air laut maksimum selama periode tersebut, sehingga berpotensi menimbulkan genangan air di berbagai wilayah pesisir Kepulauan Riau. Oleh karena itu, kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat sangat diperlukan untuk menghadapi potensi bencana alam ini.
Wilayah-Wilayah Rawan Banjir Rob di Kepri
Beberapa wilayah di Kepulauan Riau diprediksi berpotensi mengalami banjir rob selama periode 10 hingga 30 April 2025. Di Kota Batam, wilayah pesisir yang berisiko meliputi Kecamatan Batu Aji, Batu Ampar, Sekupang, dan Nongsa beserta sekitarnya. Sementara itu, di Kabupaten Lingga, potensi banjir rob mengintai pesisir Kecamatan Singkep Barat, Singkep Pesisir, dan Senayang serta sekitarnya.
Kabupaten Karimun juga tidak luput dari potensi banjir rob, khususnya di wilayah pesisir Kecamatan Kundur Barat, Karimun, dan Meral beserta sekitarnya. Begitu pula dengan Kabupaten Bintan, yang meliputi pesisir Kecamatan Bintan Utara, Teluk Sebong, dan Bintan Timur beserta sekitarnya. Terakhir, Kota Tanjungpinang juga perlu mewaspadai potensi banjir rob di pesisir Kecamatan Tanjungpinang Kota, Tanjungpinang Barat, dan Bukit Bestari beserta sekitarnya.
BMKG mengimbau masyarakat di wilayah-wilayah tersebut untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan. Penting untuk memantau informasi terkini dari BMKG dan mengikuti arahan dari pihak berwenang setempat. Antisipasi dini sangat krusial untuk meminimalisir kerugian dan dampak yang ditimbulkan oleh banjir rob.
Dampak Potensi Banjir Rob
Banjir rob yang diprediksi akan terjadi di beberapa wilayah pesisir Kepulauan Riau berpotensi menimbulkan berbagai dampak negatif. Anisa Suryani menjelaskan bahwa hal ini "dapat berdampak pada terganggunya transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir, aktivitas masyarakat serta kegiatan bongkar muat di pelabuhan." Gangguan transportasi laut dapat menyebabkan keterlambatan pengiriman barang dan mobilitas masyarakat menjadi terhambat.
Selain itu, aktivitas masyarakat di sekitar pesisir juga akan terganggu. Masyarakat yang bergantung pada aktivitas ekonomi di pesisir, seperti nelayan dan pedagang, akan merasakan dampak langsung dari banjir rob. Kegiatan bongkar muat di pelabuhan juga dapat terhambat, yang berpotensi menimbulkan kerugian ekonomi. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk selalu waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.
BMKG menghimbau masyarakat untuk selalu memantau informasi cuaca dan peringatan dini yang dikeluarkan oleh BMKG. Dengan informasi yang akurat dan tepat waktu, masyarakat dapat mempersiapkan diri dan meminimalisir dampak negatif dari potensi banjir rob. Kesiapsiagaan dan kerjasama antara masyarakat dan pemerintah sangat penting dalam menghadapi potensi bencana alam ini.
Sebagai langkah antisipasi, masyarakat diimbau untuk menyiapkan rencana evakuasi dan jalur alternatif jika terjadi banjir rob. Koordinasi dengan pihak berwenang setempat juga sangat penting untuk mendapatkan informasi terkini dan bantuan jika diperlukan. Dengan kesiapsiagaan yang matang, dampak negatif dari banjir rob dapat diminimalisir.