Waspada! BMKG Peringatkan Potensi Banjir Rob di Pesisir NTT 1-2 Mei 2025
BMKG memperingatkan potensi banjir rob di pesisir NTT pada 1-2 Mei 2025 akibat fenomena fase bulan baru dan perigee, berdampak pada aktivitas masyarakat pesisir.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan dini kepada masyarakat pesisir Nusa Tenggara Timur (NTT) terkait potensi banjir rob yang diperkirakan terjadi pada tanggal 1 dan 2 Mei 2025. Peringatan ini dikeluarkan menyusul adanya fenomena fase bulan baru dan titik terdekat bulan dengan bumi (perigee) pada tanggal 27 April 2025. Kedua fenomena alam ini berpotensi meningkatkan ketinggian air laut secara signifikan, sehingga memicu terjadinya banjir rob di sejumlah wilayah pesisir NTT.
Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Kupang, Yandri Anderudson Tungga, menjelaskan bahwa prediksi pasang surut, kecepatan angin, tinggi gelombang, dan potensi curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat turut berkontribusi pada peningkatan risiko banjir rob. "Adanya fenomena fase bulan baru dan jarak terdekat bulan dan bumi (perigee) pada 27 April 2025 berpotensi meningkatkan ketinggian air laut maksimum, sehingga berpotensi menyebabkan banjir rob," ungkap Yandri dalam keterangan resminya di Kupang.
Banjir rob sendiri merupakan peristiwa naiknya permukaan air laut ke daratan pesisir, disebabkan oleh air laut pasang atau curah hujan tinggi yang mengakibatkan genangan air laut di daerah sekitarnya. BMKG telah mengeluarkan peringatan dini yang berlaku mulai Kamis, 1 Mei 2025, hingga Jumat, 2 Mei 2025, guna memberikan waktu bagi masyarakat untuk mempersiapkan diri dan mengambil langkah-langkah antisipasi.
Wilayah Terdampak Potensi Banjir Rob
Peringatan dini BMKG mencakup beberapa wilayah pesisir di NTT yang berpotensi terdampak banjir rob. Wilayah-wilayah tersebut meliputi pesisir Pulau Flores-Alor, pesisir Pulau Sumba, pesisir Sabu Raijua, dan pesisir Pulau Timor-Rote. Masyarakat di daerah-daerah ini diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana alam tersebut.
Potensi dampak dari banjir rob ini cukup signifikan terhadap aktivitas masyarakat di sekitar pesisir dan pelabuhan. Aktivitas di pemukiman pesisir, aktivitas tambak garam dan perikanan darat, serta aktivitas bongkar muat di pelabuhan berpotensi terganggu bahkan lumpuh akibat genangan air laut.
Mengingat potensi dampak yang cukup luas, BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan siaga. Penting bagi masyarakat untuk selalu memantau perkembangan informasi cuaca maritim terkini dari BMKG agar dapat mengambil langkah antisipasi yang tepat dan meminimalisir kerugian.
Imbauan dan Rekomendasi BMKG
BMKG memberikan beberapa imbauan penting bagi masyarakat di wilayah pesisir NTT. Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga terhadap potensi banjir rob, serta memperhatikan perkembangan informasi cuaca maritim dari BMKG secara berkala. Langkah antisipasi dini sangat penting untuk mengurangi risiko kerugian dan dampak negatif yang ditimbulkan oleh banjir rob.
Selain itu, masyarakat juga disarankan untuk mempersiapkan diri dengan langkah-langkah mitigasi bencana, seperti mengamankan barang-barang berharga dan memindahkan barang-barang yang rentan terhadap kerusakan akibat genangan air. Kerja sama dan koordinasi antar masyarakat dan pemerintah daerah juga sangat penting dalam menghadapi potensi banjir rob ini.
Dengan memperhatikan peringatan dini dan mengikuti imbauan dari BMKG, diharapkan masyarakat dapat mengurangi risiko kerugian dan dampak negatif akibat banjir rob. Keselamatan dan keamanan masyarakat tetap menjadi prioritas utama dalam menghadapi potensi bencana alam ini.
BMKG menekankan pentingnya pemantauan informasi cuaca maritim secara berkala melalui berbagai kanal resmi BMKG. Masyarakat diimbau untuk tidak menyebarkan informasi yang tidak valid atau belum terverifikasi dari sumber yang tidak terpercaya.
Semoga dengan adanya peringatan dini ini, masyarakat di pesisir NTT dapat mempersiapkan diri dengan baik dan meminimalisir dampak buruk dari potensi banjir rob pada 1-2 Mei 2025.