Waspada! Air Pasang 2,8-2,9 Meter Diprediksi Sapu Pesisir Kaltim saat Lebaran
BMKG memperingatkan potensi air pasang setinggi 2,8-2,9 meter di pesisir Kalimantan Timur pada 31 Maret 2025, berpotensi menyebabkan banjir rob dan mengganggu aktivitas masyarakat.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan mengeluarkan peringatan dini terkait potensi air pasang tinggi di pesisir Kalimantan Timur (Kaltim) pada Lebaran pertama, tepatnya 31 Maret 2025. Air pasang dengan ketinggian diperkirakan mencapai 2,8 hingga 2,9 meter berpotensi menimbulkan dampak signifikan bagi masyarakat pesisir. Peringatan ini dikeluarkan setelah BMKG melakukan prakiraan dan analisis data meteorologi dan oseanografi.
Potensi dampak yang ditimbulkan cukup beragam, mulai dari banjir rob yang dapat merendam pemukiman warga di dekat pantai hingga membahayakan anak-anak yang bermain di area pesisir. Selain itu, aktivitas ekonomi masyarakat, khususnya di sektor perikanan dan pelabuhan, juga berpotensi terganggu. BMKG menghimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengambil langkah-langkah antisipasi.
Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, Diyan Novrida, menjelaskan bahwa wilayah yang diperkirakan terdampak air pasang tinggi meliputi perairan Kota Balikpapan dan sekitarnya, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kutai Timur, dan Kabupaten Berau. "Kawasan pesisir yang diperkirakan mengalami pasang air laut tersebut seperti perairan di Kota Balikpapan dan sekitarnya, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kutai Timur, dan Kabupaten Berau," ujar Diyan Novrida.
Air Pasang Tinggi di Balikpapan dan Sekitarnya
Di wilayah Balikpapan dan sekitarnya, air pasang tertinggi diperkirakan mencapai 2,8 meter pada tanggal 30 dan 31 Maret 2025, pukul 24.00 dan 01.00 WITA. Wilayah yang terdampak langsung meliputi Samboja dan sekitarnya, Balikpapan, Penajam Paser Utara, dan Kabupaten Paser. Kondisi ini sangat berisiko bagi tambak-tambak yang tersebar di kawasan tersebut, karena potensi kerusakan budidaya udang, ikan, dan kepiting cukup tinggi akibat terjangan arus laut.
Selain itu, aktivitas bongkar muat di pelabuhan juga berpotensi terganggu. Diyan Novrida menambahkan, "Pasang laut juga bisa mengganggu aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas warga yang tinggal di kawasan pesisir, bahkan bisa jadi air laut masuk ke pemukiman warga yang dekat pantai. Terlebih jika terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi, maka air hujan yang seharusnya masuk ke laut akan tertahan yang kemudian menjadi banjir." Oleh karena itu, kesiapsiagaan masyarakat sangat penting untuk meminimalisir kerugian.
BMKG menekankan pentingnya antisipasi dan mitigasi bencana. Masyarakat diimbau untuk selalu memantau informasi prakiraan cuaca dan peringatan dini dari BMKG, serta mempersiapkan langkah-langkah evakuasi jika diperlukan. Kerjasama antara pemerintah daerah dan masyarakat juga sangat krusial dalam menghadapi potensi bencana ini.
Wilayah Lain di Kaltim yang Terdampak
Tidak hanya Balikpapan dan sekitarnya, BMKG juga memprediksi air pasang tinggi di beberapa wilayah pesisir Kaltim lainnya. Di muara Sungai Mahakam (Pulau Nubi) dan sekitarnya, pasang tertinggi diperkirakan terjadi pada 31 Maret 2025 pukul 07.00 WITA dengan ketinggian 2,8 meter. Sementara surut terendah diperkirakan pada 0,2 meter pada tanggal 30 dan 31 Maret 2025, pukul 01.00, 13.00, dan 14.00 WITA.
Di Muara Sungai Berau, pasang tertinggi diprediksi mencapai 2,9 meter pada pukul 09.00 WITA tanggal 31 Maret 2025. Sedangkan surut terendah diperkirakan mencapai 0,0 meter pada tanggal 30 dan 31 Maret 2025, pukul 15.00 dan 16.00 WITA. BMKG mengimbau masyarakat di wilayah-wilayah tersebut untuk meningkatkan kewaspadaan dan bersiap menghadapi potensi dampak air pasang tinggi.
Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang. Penting untuk selalu memantau informasi terkini dari BMKG dan pemerintah daerah setempat untuk memastikan keselamatan dan keamanan selama periode air pasang tinggi ini. Keselamatan dan keamanan warga merupakan prioritas utama dalam menghadapi potensi bencana alam.
Dengan memperhatikan peringatan dini dari BMKG, diharapkan masyarakat dapat mempersiapkan diri dan mengambil langkah-langkah antisipasi yang diperlukan untuk meminimalkan dampak negatif dari air pasang tinggi di Kalimantan Timur pada Lebaran 2025.