Waspada! Pasang Laut 2,9 Meter Ancam Pesisir Kaltim, BMKG Imbau Warga Siaga
BMKG Balikpapan memprediksi pasang laut setinggi 2,9 meter akan menerjang pesisir Kalimantan Timur pada 13-16 Mei, berpotensi menyebabkan banjir rob dan mengganggu aktivitas warga.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan mengeluarkan peringatan dini terkait potensi pasang laut setinggi 2,9 meter yang akan melanda sejumlah kawasan pesisir di Kalimantan Timur pada tanggal 13 hingga 16 Mei 2024. Peringatan ini disampaikan menyusul prakiraan cuaca yang menunjukkan potensi dampak signifikan terhadap aktivitas masyarakat dan lingkungan di wilayah tersebut. Peringatan ini disampaikan oleh Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, Diyan Novrida, pada Minggu lalu.
Peristiwa alam ini diperkirakan akan berdampak pada beberapa wilayah, termasuk Balikpapan, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kabupaten Paser, dan Samboja di Kutai Kartanegara. Dampak yang diprediksi meliputi banjir rob yang dapat mengganggu aktivitas ekonomi warga, membahayakan anak-anak yang bermain di pantai, dan mengancam budidaya perikanan di tambak-tambak setempat. BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengambil langkah-langkah antisipasi.
"Dampak pasang laut antara lain banjir rob, aktivitas ekonomi warga terganggu, bahkan bisa membahayakan anak-anak yang bermain di pantai, sehingga orang tua diimbau waspada," ujar Diyan Novrida. Peringatan ini bukan hanya ditujukan kepada masyarakat umum, tetapi juga kepada para pelaku usaha di sektor perikanan dan pelabuhan yang berpotensi mengalami kerugian akibat pasang laut tersebut.
Wilayah Terdampak dan Potensi Kerugian
BMKG merinci, pasang laut setinggi 2,9 meter di perairan Balikpapan diprediksi terjadi pada pukul 07.00 WITA, sedangkan surut terendah hanya 0,3 meter pada pukul 01.00 dan 24.00 WITA. Wilayah-wilayah yang berpotensi terdampak langsung meliputi Samboja dan sekitarnya, Balikpapan, Kabupaten Penajam Paser Utara, dan Kabupaten Paser. Di daerah-daerah tersebut, banyak terdapat tambak yang aktif sehingga potensi kerugian bagi para pembudidaya perikanan sangat besar.
Selain itu, pasang laut juga berpotensi mengganggu aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas sosial masyarakat di kawasan pesisir, dan bahkan menyebabkan air laut masuk ke pemukiman warga yang berada di dekat pantai. Situasi ini diperparah jika terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi, karena air hujan yang seharusnya mengalir ke laut akan tertahan dan berpotensi menimbulkan banjir.
BMKG juga memberikan peringatan dini untuk wilayah lain, termasuk muara Sungai Mahakam (Pulau Nubi) dan sekitarnya, yang diperkirakan mengalami pasang tertinggi 2,8 meter pada 13 Mei pukul 06.00 WITA, dan surut terendah 0,3 meter pada 15 Mei pukul 01.00 WITA. Sementara itu, muara Sungai Berau diperkirakan mengalami pasang tertinggi 2,8 meter pada 15 Mei pukul 08.00 dan 09.00 WITA, dan surut terendah 0,3 meter pada 11 Mei pukul 14.00 WITA.
Di Teluk Sangkulirang, Kabupaten Kutai Timur, pasang tertinggi diperkirakan mencapai 2,6 meter pada 13 Mei pukul 06.00 WITA, dengan surut terendah 0,3 meter pada 14 Mei pukul 24.00 WITA.
Antisipasi dan Kesiapsiagaan
Menghadapi potensi dampak pasang laut yang signifikan, BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan. Langkah-langkah antisipasi yang perlu dilakukan antara lain memantau informasi cuaca secara berkala, mengamankan barang-barang berharga di sekitar pantai, dan menghindari aktivitas di daerah rawan banjir rob. Bagi para pembudidaya perikanan, disarankan untuk melakukan langkah-langkah pencegahan agar hasil budidaya mereka tidak terdampak pasang laut.
Kerjasama antara pemerintah daerah, instansi terkait, dan masyarakat sangat penting dalam menghadapi potensi bencana ini. Sistem peringatan dini yang efektif dan respon cepat dari pihak berwenang sangat krusial untuk meminimalisir dampak negatif dari pasang laut tersebut. Masyarakat diharapkan tetap tenang dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.
Dengan adanya informasi dan peringatan dini dari BMKG, diharapkan masyarakat dapat mempersiapkan diri dan mengambil langkah-langkah antisipasi untuk mengurangi dampak negatif dari pasang laut yang diperkirakan akan terjadi pada 13-16 Mei 2024. Keselamatan dan keamanan masyarakat tetap menjadi prioritas utama.