Tahukah Anda? Kaltim Genjot Hilirisasi Produk Aren dengan Perkuat Hulu, Targetkan Swasembada Gula Merah
Dinas Perkebunan Kaltim serius menggarap hilirisasi produk aren. Dengan fokus pada penguatan hulu, Kaltim berambisi mandiri dan tak lagi impor gula merah dari daerah lain.

Dinas Perkebunan (Disbun) Kalimantan Timur (Kaltim) secara serius menggenjot program hilirisasi produk perkebunan aren. Langkah strategis ini bertujuan untuk memaksimalkan potensi ekonomi komoditas aren di wilayah tersebut. Fokus utama adalah penguatan sisi hulu, mulai dari penyediaan lahan hingga bibit aren berkualitas tinggi.
Pelaksana Tugas Kepala Disbun Kaltim, Andi Siddik, menjelaskan bahwa penguatan ini sangat krusial. Selama ini, produk olahan aren seperti gula merah dan gula semut masih banyak didatangkan dari luar Kaltim. Oleh karena itu, peningkatan produksi aren lokal menjadi prioritas untuk memenuhi kebutuhan bahan baku.
Program ini tidak hanya berorientasi pada peningkatan volume produksi. Disbun Kaltim juga menekankan pentingnya keberlanjutan budidaya aren. Hal ini dilakukan melalui dorongan kepada petani untuk menggunakan benih unggul dan bersertifikat, menjamin pasokan bahan baku jangka panjang.
Potensi Besar dan Tantangan Hilirisasi Produk Aren
Kalimantan Timur masih bergantung pada pasokan gula merah dan turunannya dari Sulawesi dan Jawa. Kondisi ini mendorong Disbun Kaltim untuk fokus pada hilirisasi produk aren secara mandiri. Potensi ekonomi aren sangat besar, tidak hanya bagi pekebun tetapi juga perajin lokal.
Andi Siddik menegaskan bahwa komoditas aren memiliki nilai ekonomi yang signifikan. Oleh karena itu, penguatan sektor perkebunan aren menjadi agenda penting dalam strategi hilirisasi produk aren. Upaya ini diharapkan dapat menciptakan nilai tambah maksimal dari komoditas lokal.
Tantangan utama terletak pada ketersediaan bahan baku yang berkelanjutan. Untuk itu, petani dan kelompok tani terus didorong untuk membudidayakan tanaman aren. Penggunaan benih unggul dan bersertifikat menjadi kunci dalam menjaga kualitas dan kuantitas produksi.
Strategi Penguatan Hulu dan Data Produksi Aren Kaltim
Penguatan sisi hulu aren memerlukan pemenuhan benih unggul dan bersertifikat. Syarat utamanya meliputi penetapan kebun sumber benih oleh Kementerian Pertanian. Selain itu, kehadiran produsen benih pembesaran tanaman perkebunan juga sangat diperlukan.
Data statistik perkebunan tahun 2023 menunjukkan luas tanaman aren di Kaltim mencapai 1.132 hektare. Dari luasan tersebut, produksi aren mencapai 504,3 ton per tahun, melibatkan 1.690 tenaga kerja. Angka ini menjadi dasar penting dalam perencanaan hilirisasi produk aren ke depan.
Kabupaten Kutai Barat menjadi sentra perkebunan aren di Kaltim, dengan luas 366 hektare dan produksi 40 ton. Daerah ini menyerap 652 tenaga kerja, diikuti oleh Kutai Kartanegara dan Kutai Timur. Keberadaan perajin gula merah di daerah-daerah ini mendukung potensi hilirisasi.
Untuk memperkuat ekosistem perbenihan, Disbun Kaltim telah menggelar rapat dengan berbagai pemangku kepentingan. Rapat tersebut melibatkan pemerintah daerah, akademisi, dan pelaku perkebunan aren. Tujuannya adalah memastikan produktivitas dan keberlanjutan hulu untuk mendukung hilirisasi produk aren.