Kaltim Percepat Swasembada Beras: 50 Ribu Hektare Sawah Dioptimalkan
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) bertekad mencapai swasembada beras dengan mengoptimalkan 50 ribu hektare lahan sawah, mengurangi ketergantungan impor beras hingga 200 ribu ton per tahun.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) tengah gencar mengoptimalkan lahan pertanian untuk mencapai swasembada beras. Langkah ini merupakan respons atas permintaan Kementerian Pertanian (Kementan) agar Kaltim mampu memenuhi kebutuhan berasnya sendiri. Target ambisius ini ditandai dengan upaya optimalisasi 50 ribu hektare lahan sawah dalam waktu singkat.
Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, menyatakan komitmen pemerintah daerah untuk mempercepat proses ini. "Kita gerak cepat setelah dari Kementerian Pertanian kemarin meminta kita swasembada pangan. Awalnya Pak Menteri Pertanian bilang paling lambat dua tahun, kemudian maju lagi setahun, maju lagi enam bulan. Maka kita harus segera mencari area baru yang saat ini sudah teridentifikasi dengan baik," ujar Seno Aji usai Rapat Koordinasi Rencana Aksi Swasembada Beras Kaltim di Samarinda.
Rapat koordinasi mingguan digelar untuk memantau perkembangan program secara intensif. Targetnya, pekan depan sudah ada lahan baru yang dapat dijadikan persawahan aktif, guna meningkatkan produksi beras Kaltim secara signifikan. Saat ini, lahan sawah aktif baru mencapai sekitar 20 ribu hektare, sehingga perlu optimalisasi tambahan 30 ribu hektare lagi.
Optimalisasi Lahan dan Keterlibatan Berbagai Pihak
Optimalisasi lahan sawah seluas 30 ribu hektare akan difokuskan di beberapa kabupaten, termasuk Penajam Paser Utara, Kutai Kartanegara, Kutai Timur, dan Berau. Upaya ini melibatkan berbagai pihak, seperti Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (PUPR), Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan, Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH), Dinas Kehutanan, Kepolisian Daerah (Polda) Kaltim, dan Komando Daerah Militer (Kodam) VI/Mulawarman. Kerjasama antar instansi ini diharapkan dapat mempercepat dan memperlancar proses optimalisasi lahan.
Penanggungjawab Swasembada Pangan Kaltim dari Kementerian Pertanian, Inti Pertiwi Nashwari, menjelaskan bahwa kunjungan Menteri Pertanian beberapa waktu lalu memberikan dorongan kuat bagi Kaltim untuk segera mewujudkan swasembada pangan, khususnya beras. Kaltim masih bergantung pada pasokan beras dari daerah lain sekitar 200 ribu ton per tahun.
Strategi yang diterapkan meliputi intensifikasi dan ekstensifikasi. Intensifikasi akan meningkatkan indeks pertanaman dan produktivitas lahan yang sudah ada. Ekstensifikasi akan fokus pada identifikasi lahan potensial yang belum dimanfaatkan sebagai sawah, dengan tetap memperhatikan status lahan dan potensi kawasan hutan atau cagar alam.
Untuk mencapai target swasembada 200 ribu ton beras, dibutuhkan sekitar 50.000 hektare lahan sawah dengan asumsi dua kali panen per tahun dan produktivitas empat ton gabah kering panen per hektare. Ini menunjukkan skala besar dari proyek ambisius ini dan pentingnya koordinasi yang efektif antar berbagai pemangku kepentingan.
Tantangan dan Strategi Ke Depan
Program percepatan swasembada beras di Kaltim menghadapi tantangan, terutama terkait dengan ketersediaan lahan dan status lahan yang perlu dikaji secara cermat. Pemerintah Provinsi Kaltim berkomitmen untuk mengatasi tantangan ini dengan melibatkan berbagai pihak dan menerapkan strategi yang terukur. Koordinasi yang erat antara pemerintah daerah, Kementerian Pertanian, dan instansi terkait sangat krusial untuk keberhasilan program ini.
Optimalisasi lahan sawah tidak hanya berfokus pada perluasan areal tanam, tetapi juga pada peningkatan produktivitas melalui intensifikasi. Hal ini akan meningkatkan efisiensi penggunaan lahan dan sumber daya. Dengan demikian, Kaltim diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada pasokan beras dari luar daerah dan mencapai swasembada beras dalam waktu yang telah ditargetkan.
Keberhasilan program ini akan berdampak positif pada ketahanan pangan Kaltim dan kesejahteraan petani. Pemerintah daerah terus berupaya untuk memberikan dukungan dan pendampingan kepada petani agar dapat meningkatkan produktivitas dan pendapatannya.
Langkah-langkah strategis yang telah dan akan dilakukan menunjukkan komitmen kuat dari pemerintah daerah untuk mencapai swasembada beras. Semoga upaya ini dapat berjalan lancar dan memberikan hasil yang optimal bagi Kaltim.