Target Luas Tambah Tanam Kalsel 571 Ribu Hektare di 2025: Kolaborasi Lintas Sektoral Jadi Kunci
Dinas Pertanian Kalsel optimis capai target Luas Tambah Tanam (LTT) 571 ribu hektare pada 2025 melalui kolaborasi lintas sektoral, kendati terkendala cuaca di awal tahun.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) menargetkan penambahan luas lahan pertanian atau Luas Tambah Tanam (LTT) sebesar 571 ribu hektare pada tahun 2025. Target ambisius ini akan dicapai melalui kolaborasi dan sinergi lintas sektoral yang melibatkan berbagai pihak, mulai dari Kementerian Pertanian, TNI, Polri, hingga pemerintah kabupaten/kota.
"Tahun 2025, target total LTT mencapai 571 ribu hektare," ungkap Sekretaris DPKP Provinsi Kalsel, Imam Subarkah. Ia menambahkan bahwa target untuk bulan April saja telah ditetapkan sebesar 75 ribu hektare. Optimisme DPKP Kalsel didasari pada komitmen kolaborasi yang kuat dari berbagai pihak terkait.
Namun, pencapaian target di awal tahun sempat terhambat. Imam menjelaskan bahwa curah hujan yang tinggi dan air pasang di beberapa wilayah seperti Barito Kuala, Banjar, Tapin, dan sebagian Tanah Laut, yang merupakan daerah pertanian produktif, berpengaruh pada pencapaian LTT. "Petani sebenarnya sudah menyiapkan bibit, tapi karena air masih tinggi, belum bisa turun ke lahan. Diprediksi Mei mulai kemarau, dan saat itu kita dorong percepatan tanam," jelasnya.
Strategi Menuju Target 571 Ribu Hektare
Kepala DPKP Provinsi Kalsel, Syamsir Rahman, menegaskan komitmennya untuk mencapai target LTT. Beliau menekankan pentingnya kolaborasi yang melibatkan Kementerian Pertanian (Kementan), TNI, Polri, dinas pertanian kabupaten/kota, operator, dan penyuluh pertanian. "Dengan kolaborasi dan sinergi semua pihak... kita optimistis target LTT dapat tercapai," ujar Syamsir, menekankan optimisme tersebut tidak hanya untuk target April, tetapi hingga akhir tahun.
Syamsir juga mengungkapkan bahwa pencapaian LTT di Kalsel pada periode sebelumnya hanya 20.000 hektare. Namun, potensi pada April 2025 diperkirakan mencapai 65 ribu hingga 75 ribu hektare, menunjukkan peningkatan yang signifikan. Hal ini menunjukkan potensi besar yang dimiliki Kalsel dalam sektor pertanian.
Untuk mencapai target yang telah ditetapkan, DPKP Kalsel telah merancang sejumlah strategi. Pemetaan kondisi lapangan, identifikasi kendala teknis, dan perencanaan strategi percepatan LTT menjadi fokus utama. Optimalisasi pompanisasi, percepatan distribusi benih dan pupuk, serta pendampingan intensif kepada petani juga menjadi bagian penting dari strategi tersebut.
Kolaborasi dan Dukungan dari Berbagai Pihak
Kolaborasi menjadi kunci keberhasilan dalam mencapai target LTT. Kementan RI turut memberikan dukungan dengan menekankan pentingnya akurasi dan validasi data, serta pemantauan berkala. Hal ini bertujuan agar kebijakan yang diambil dapat cepat dan tepat sasaran, sehingga mendukung peningkatan produktivitas pertanian di Kalsel.
Dukungan dari TNI dan Polri juga berperan penting dalam membantu kelancaran proses pertanian, mulai dari pengamanan hingga distribusi hasil panen. Peran penyuluh pertanian dalam memberikan pendampingan dan pelatihan kepada petani juga tak kalah pentingnya dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi pertanian.
Dengan komitmen dan kerja keras dari semua pihak yang terlibat, target LTT 571 ribu hektare di tahun 2025 diharapkan dapat tercapai. Keberhasilan ini akan berdampak positif pada peningkatan produksi pertanian, kesejahteraan petani, dan perekonomian Kalsel secara keseluruhan.
Tantangan masih ada, terutama terkait dengan cuaca dan kendala teknis di lapangan. Namun, dengan strategi yang tepat dan kolaborasi yang kuat, optimisme untuk mencapai target tersebut tetap tinggi. Keberhasilan ini akan menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam memajukan sektor pertanian di Kalimantan Selatan.