Pemprov Kalsel Kucurkan Miliaran Rupiah untuk Tingkatkan Kesejahteraan Petani
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menggelontorkan miliaran rupiah dari APBD 2025 sebagai bantuan untuk para petani, guna mengoptimalkan lahan pertanian dan meningkatkan kesejahteraan mereka.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) menunjukkan komitmennya dalam memajukan sektor pertanian dengan mengucurkan dana bantuan senilai miliaran rupiah untuk para petani. Bantuan ini disalurkan sebagai bagian dari program optimalisasi lahan dan cetak sawah tahun 2025, bertujuan untuk meningkatkan hasil pertanian dan kesejahteraan petani di seluruh Kalimantan Selatan. Penjabat Sekdaprov Kalsel, Muhammad Syarifuddin, secara simbolis menyerahkan bantuan tersebut di Barito Kuala pada Senin (7/4) malam, dalam acara Panen Raya di Desa Panca Karta, Kecamatan Alalak Raya.
Bantuan yang berasal dari APBD 2025 ini mencakup berbagai sektor. Di Kabupaten Barito Kuala saja, dana sebesar Rp8,5 miliar telah disalurkan. Penyaluran dana ini merupakan upaya nyata Pemprov Kalsel dalam mempercepat peningkatan hasil pertanian dan kesejahteraan petani di daerah tersebut. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing sektor pertanian di Kalimantan Selatan.
Penyerahan bantuan ini dilakukan secara simbolis oleh Muhammad Syarifuddin yang mewakili Gubernur Kalsel. Acara panen raya ini menjadi momentum penting dalam menandai komitmen Pemprov Kalsel dalam mendukung para petani. Dengan adanya bantuan ini, diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap peningkatan pendapatan dan kesejahteraan para petani di Kalimantan Selatan.
Bantuan Miliaran Rupiah untuk Berbagai Sektor Pertanian
Dana bantuan tersebut dialokasikan untuk berbagai kebutuhan petani, mulai dari pengadaan bibit padi (Inbrida, lokal, dan apung), penangkaran padi, hingga optimalisasi lahan. Tidak hanya padi, bantuan juga mencakup pengembangan jagung hibrida, tanaman durian, jeruk, dan cabai besar. Bahkan, Pemprov Kalsel juga memberikan bantuan berupa kendaraan untuk menunjang aktivitas pertanian para petani.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kalsel, Syamsir Rahman, menjelaskan bahwa bantuan ini tidak hanya diberikan kepada petani di Barito Kuala, tetapi juga mencakup kabupaten lainnya di Kalimantan Selatan. Besaran bantuan untuk setiap kabupaten berkisar antara Rp6 miliar hingga Rp8 miliar. Hal ini menunjukkan keseriusan Pemprov Kalsel dalam pemerataan bantuan dan pengembangan sektor pertanian di seluruh wilayah provinsi.
Selain itu, Pemprov Kalsel juga berkomitmen untuk memperbaiki infrastruktur pertanian. Bantuan diberikan untuk optimalisasi lahan, perbaikan infrastruktur lahan, dan cetak sawah dengan nilai puluhan miliar rupiah. Pembangunan saluran tersier dan sekunder di lahan pertanian kurang dari 20 hektare juga menjadi fokus perhatian Pemprov Kalsel. Untuk lahan di atas 20 hektare, pembangunan saluran dan pintu air menjadi tanggung jawab Kementerian Pekerjaan Umum.
Optimalisasi Lahan dan Infrastruktur Pertanian
Pemprov Kalsel mengalokasikan dana puluhan miliar rupiah untuk optimalisasi lahan, perbaikan infrastruktur, dan cetak sawah. Hal ini menunjukkan komitmen yang kuat untuk meningkatkan produktivitas pertanian di Kalimantan Selatan. Dengan tersedianya infrastruktur yang memadai, diharapkan para petani dapat lebih mudah mengelola lahan pertanian mereka dan meningkatkan hasil panen.
Program optimalisasi lahan ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan lahan pertanian. Dengan optimalisasi lahan, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan hasil panen sehingga dapat meningkatkan pendapatan para petani. Perbaikan infrastruktur juga sangat penting untuk mendukung kelancaran proses pertanian, mulai dari pengolahan lahan hingga distribusi hasil panen.
Program cetak sawah juga menjadi bagian penting dari upaya Pemprov Kalsel untuk meningkatkan luas lahan pertanian. Dengan adanya lahan pertanian baru, diharapkan dapat meningkatkan produksi pangan dan mengurangi ketergantungan pada impor. Semua upaya ini bertujuan untuk mencapai ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kalimantan Selatan.
Pembangunan saluran irigasi juga menjadi bagian penting dari program ini. Pemprov Kalsel fokus pada pembangunan saluran tersier dan sekunder untuk lahan pertanian kurang dari 20 hektare. Sedangkan untuk lahan yang lebih luas, pembangunan saluran dan pintu air menjadi tanggung jawab Kementerian Pekerjaan Umum. Integrasi program ini diharapkan dapat menciptakan sinergi yang optimal dalam pengembangan sektor pertanian di Kalimantan Selatan.
Dengan adanya bantuan dan program-program tersebut, diharapkan sektor pertanian di Kalimantan Selatan, khususnya di Barito Kuala, dapat berkembang pesat. Hal ini akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan petani dan masyarakat setempat. Pemprov Kalsel berharap program ini dapat berkontribusi signifikan terhadap peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Kalimantan Selatan.