Kalteng Pacu Cetak Sawah 75 Ribu Hektare, Wujudkan Swasembada Pangan Nasional
Pemerintah Kalimantan Tengah (Kalteng) genjot program cetak sawah seluas 75 ribu hektare untuk mencapai swasembada pangan nasional, dengan kontrak lahan yang telah mencapai 63,2 ribu hektare.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) terus berupaya keras dalam mewujudkan swasembada pangan nasional melalui program cetak sawah. Program ambisius ini ditargetkan akan menambah lahan persawahan seluas 75 ribu hektare di seluruh provinsi. Upaya ini merupakan bagian penting dari komitmen Kalteng dalam mendukung program prioritas pemerintah pusat.
Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, Edy Pratowo, baru-baru ini melaporkan perkembangan program cetak sawah kepada Menteri Pertanian, Amran Sulaiman. Dalam rapat koordinasi terkait Inpres Nomor 3 Tahun 2025, Edy menyampaikan bahwa hingga saat ini, kontrak lahan untuk program cetak sawah telah mencapai 63,2 ribu hektare. Proses kontrak untuk lahan seluas 7 ribu hektare lebih juga sedang berjalan, sementara persiapan kontrak untuk 4 ribu hektare lebih juga tengah dilakukan.
Keberhasilan program ini diharapkan akan berdampak signifikan terhadap peningkatan produksi beras di Kalteng dan berkontribusi pada pencapaian swasembada pangan nasional. Program ini juga diyakini akan meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat Kalteng secara luas, sejalan dengan komitmen pemerintah untuk meningkatkan perekonomian daerah.
Perkembangan Cetak Sawah di Beberapa Kabupaten
Target cetak sawah seluas 75 ribu hektare tersebar di beberapa kabupaten di Kalimantan Tengah. Kabupaten Kapuas mencatatkan progres paling signifikan dengan lahan yang sudah terkontrak mencapai 40.779 hektare dan proses kontrak 3.845 hektare. Kabupaten Pulang Pisau juga menunjukkan kinerja yang baik dengan kontrak lahan mencapai 10.931 hektare.
Sementara itu, Kabupaten Kotawaringin Timur telah mengontrak lahan seluas 4.261 hektare, Barito Utara 4.148 hektare, dan Seruyan 2.791 hektare. Di Kabupaten Seruyan, proses kontrak untuk lahan seluas 3.696 hektare juga sedang berlangsung. Kabupaten Lamandau telah berhasil mengontrak lahan seluas 311 hektare.
Data tersebut menunjukkan distribusi program cetak sawah yang cukup merata di beberapa kabupaten di Kalteng. Keberhasilan program ini sangat bergantung pada koordinasi dan kerjasama yang baik antara pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, dan para petani.
Dukungan Alat dan Mesin Pertanian
Untuk mendukung keberhasilan program cetak sawah, pemerintah juga menyediakan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan). Pada tahun 2024, sebanyak 180 unit alsintan akan disalurkan. Bantuan ini meliputi traktor tanam padi, traktor roda empat dan dua, serta mesin pompa air.
Selain itu, bantuan untuk brigade pangan juga akan diberikan sebanyak 226 unit pada tahun 2024 dan 2025. Bantuan alsintan ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas pertanian di Kalteng.
Penyediaan alsintan yang memadai merupakan salah satu kunci keberhasilan program cetak sawah. Dengan bantuan alsintan, para petani diharapkan dapat mengolah lahan dengan lebih mudah dan efisien, sehingga dapat meningkatkan hasil panen.
Sosialisasi Inpres Nomor 3 Tahun 2025
Sosialisasi Inpres Nomor 3 Tahun 2025 juga menjadi bagian penting dalam upaya percepatan swasembada pangan. Salah satu poin penting dalam Inpres tersebut adalah pengalihan status penyuluh pertanian dari ASN pemerintah daerah ke Kementerian Pertanian.
Wakil Gubernur Edy Pratowo menyampaikan pesan kepada seluruh penyuluh pertanian di Kalteng agar tetap berkomitmen dalam melayani masyarakat, terlepas dari perubahan status tersebut. Hal ini menunjukkan pentingnya peran penyuluh pertanian dalam mendukung program swasembada pangan.
Dengan adanya perubahan status ini, diharapkan koordinasi dan pengawasan terhadap penyuluh pertanian akan lebih terintegrasi dan efektif. Hal ini akan memperkuat sistem penyuluhan pertanian dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada para petani.
Program cetak sawah di Kalteng merupakan langkah strategis dalam upaya mencapai swasembada pangan nasional. Komitmen pemerintah provinsi, dukungan alat dan mesin pertanian, serta peran aktif penyuluh pertanian menjadi kunci keberhasilan program ini. Semoga program ini dapat berjalan lancar dan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat Kalteng.