Kalsel Optimis Surplus Pangan Lampaui 1,560 Juta Ton di 2025
Kalimantan Selatan optimis surplus pangan akan melampaui 1,560 juta ton pada tahun 2025, melampaui capaian tahun 2024, berkat kerja keras petani dan kebijakan pemerintah.
![Kalsel Optimis Surplus Pangan Lampaui 1,560 Juta Ton di 2025](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/09/230039.788-kalsel-optimis-surplus-pangan-lampaui-1560-juta-ton-di-2025-1.jpeg)
Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menargetkan surplus pangan yang signifikan pada tahun 2025. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan (DPKP Kalsel) bahkan optimis surplus akan melampaui 1.560 juta ton, angka yang jauh lebih tinggi dari realisasi tahun 2024 sebesar 1.560 juta ton dan target awal 1.259 juta ton.
Capaian Surplus dan Dukungan Pemerintah
Kepala DPKP Kalsel, Syamsir Rahman, menyatakan keberhasilan ini berkat kerja keras para petani Kalsel. Kalsel menjadi satu-satunya provinsi di Kalimantan yang berhasil surplus pangan pada tahun 2024, bahkan mampu menyuplai hasil produksi ke provinsi lain di Kalimantan. Sebagai bentuk apresiasi, pemerintah menaikkan harga gabah dari Rp5.000 menjadi Rp6.500 per kilogram. Kenaikan harga ini diyakini akan semakin memotivasi para petani untuk meningkatkan produktivitas.
Syamsir Rahman menambahkan bahwa penataan jatah pupuk subsidi yang lebih tertib juga turut berkontribusi pada peningkatan produksi. Ia bahkan menyebutkan bahwa kenaikan harga gabah ini merupakan perintah langsung dari Presiden. Untuk memastikan harga tersebut sampai ke petani, pemerintah meminta petani untuk melapor jika ada pihak yang membeli gabah di bawah harga yang telah ditetapkan.
Kerja Sama Petani dan Bulog
Perjanjian kontrak antara petani dan Perum Bulog juga menjadi faktor penting dalam pencapaian ini. Kerja sama ini memberikan kepastian harga dan pasar bagi petani, sehingga mereka lebih termotivasi untuk meningkatkan produksi. Pimpinan Wilayah Perum Bulog Kanwil Kalsel, Dani Satrio, memastikan pihaknya berkomitmen untuk mengawal harga gabah yang diterima petani sesuai dengan harga yang telah disepakati, yaitu Rp6.500 per kilogram.
Tantangan dan Strategi Ke Depan
Meskipun Kalsel menghadapi tantangan berupa banjir di beberapa wilayah pada awal tahun, pemerintah provinsi memastikan bahwa upaya untuk mengejar target surplus pangan tetap akan dilakukan. Setelah musim hujan berakhir, penanaman padi akan digencarkan. Program optimalisasi lahan (OPLA) juga akan terus dijalankan untuk meningkatkan produktivitas lahan pertanian. Program ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah masa tanam dari satu kali menjadi dua kali tanam dalam setahun.
Diharapkan, panen raya padi di beberapa desa akan semakin meningkatkan semangat dan motivasi untuk mencapai target surplus. Dengan berbagai strategi dan kerja sama yang telah terjalin, Kalsel optimis mampu mencapai surplus pangan yang melampaui target pada tahun 2025.
Kesimpulan
Keberhasilan Kalsel dalam mencapai surplus pangan pada tahun 2024 menjadi bukti nyata dari kerja keras petani dan kebijakan pemerintah yang tepat sasaran. Dengan optimisme yang tinggi dan strategi yang terencana, Kalsel siap menghadapi tantangan dan mencapai target surplus pangan yang lebih tinggi lagi di tahun 2025. Hal ini menunjukkan potensi besar Kalsel dalam ketahanan pangan nasional.