Presiden Minta Kalsel Tingkatkan Produksi Gabah Tiga Kali Lipat
Presiden Prabowo Subianto mendorong Kalimantan Selatan meningkatkan produksi gabah hingga tiga juta ton per tahun, tiga kali lipat dari produksi sebelumnya, melalui optimalisasi lahan dan program cetak sawah.

Presiden Prabowo Subianto telah meminta Kalimantan Selatan (Kalsel) untuk meningkatkan produksi gabah secara signifikan. Targetnya adalah peningkatan tiga kali lipat dari produksi tahunan sebelumnya, sekitar satu juta ton, menjadi tiga juta ton. Permintaan ini disampaikan melalui Kementerian Pertanian (Kementan) RI, yang tengah gencar mengupayakan swasembada pangan nasional.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mencapai swasembada pangan. Kementan RI, melalui Plt. Direktur Jenderal Lahan dan Irigasi, Husnain, menyatakan bahwa kunjungan kerja ke Kalsel bertujuan untuk mengoptimalkan program-program terkait, termasuk program Cetak Sawah dan Optimalisasi Lahan (OPLAH). Anggaran untuk program-program ini pun menjadi fokus perhatian.
Peningkatan produksi gabah di Kalsel menunjukkan perkembangan positif. Kabupaten Barito Kuala dan Tanah Laut, yang sebelumnya hanya mampu panen sekali setahun, kini telah mampu panen minimal dua kali setahun. Upaya untuk mencapai panen tiga kali setahun terus digencarkan, demi mewujudkan swasembada pangan di Kalsel.
Target Produksi Gabah Kalsel dan Program OPLAH
Husnain menjelaskan lebih lanjut mengenai target produksi gabah Kalsel dan program-program pendukungnya. Pada tahun 2025, direncanakan perluasan lahan melalui Program OPLAH seluas 17.382 hektare dan Program Cetak Sawah seluas 30.000 hektare. Program-program ini akan dilaksanakan di 13 kabupaten/kota di Kalsel, dengan fokus utama pada Kabupaten Barito Kuala dan Tanah Laut, mengingat kedua daerah ini memiliki potensi yang besar.
Program OPLAH dan Cetak Sawah menjadi kunci dalam mencapai target peningkatan produksi gabah. Kedua program ini dirancang untuk mengoptimalkan lahan pertanian yang ada dan membuka lahan baru, sehingga produksi gabah dapat meningkat dari satu juta ton menjadi tiga juta ton per tahun. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional.
Husnain juga menekankan pentingnya program ini dalam konteks swasembada pangan nasional. Dengan peningkatan produksi gabah di Kalsel, diharapkan kontribusi daerah ini terhadap ketahanan pangan nasional semakin signifikan. Keberhasilan program ini akan menjadi contoh bagi daerah lain dalam meningkatkan produksi pertaniannya.
Panen Raya Serentak dan Dukungan Pemerintah
Sebagai bagian dari upaya peningkatan produksi gabah, panen raya serentak di 14 provinsi di Indonesia telah dilaksanakan. Husnain turut hadir dalam panen raya di Barito Kuala, Kalsel, yang diikuti secara virtual oleh Presiden Prabowo Subianto dari Majalengka, Jawa Barat. Kegiatan ini menandai momentum penting dalam upaya peningkatan produksi pertanian di Indonesia.
Partisipasi Presiden Prabowo Subianto dalam panen raya menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung peningkatan produksi pertanian. Dukungan pemerintah, baik dalam bentuk anggaran maupun kebijakan, sangat penting untuk keberhasilan program-program peningkatan produksi gabah di Kalsel dan seluruh Indonesia. Hal ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan.
Keberhasilan program ini tidak hanya berdampak pada Kalsel, tetapi juga pada ketahanan pangan nasional. Peningkatan produksi gabah di Kalsel akan berkontribusi pada ketersediaan beras di Indonesia, sehingga harga beras dapat tetap stabil dan terjangkau bagi masyarakat.
Dengan target peningkatan produksi gabah tiga kali lipat, Kalsel diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam meningkatkan produktivitas pertanian. Dukungan pemerintah dan kerja keras petani menjadi kunci keberhasilan dalam mencapai target tersebut. Program OPLAH dan Cetak Sawah akan menjadi instrumen penting dalam mewujudkan swasembada pangan di Kalsel.