Bulog Kalsel Target Serap Gabah Petani 6.350 Ton, Dorong Swasembada Pangan
Bulog Kalsel menargetkan penyerapan gabah petani hingga 6.350 ton hingga April 2025 untuk mendukung swasembada pangan nasional dan kesejahteraan petani, dengan harga pembelian pemerintah (HPP) Rp6.500/kg.
![Bulog Kalsel Target Serap Gabah Petani 6.350 Ton, Dorong Swasembada Pangan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/13/150108.246-bulog-kalsel-target-serap-gabah-petani-6350-ton-dorong-swasembada-pangan-1.jpeg)
Banjarmasin, 13 Februari 2024 - Kementerian Pertanian, Badan Pangan Nasional (Bapanas), dan Bulog berkolaborasi untuk menyerap gabah hasil panen petani, dengan target nasional mencapai 3 juta ton gabah setara beras hingga April 2025. Di Kalimantan Selatan (Kalsel), Bulog menargetkan penyerapan gabah petani setara beras sebesar 6.350 ton dalam periode yang sama. Ini merupakan upaya penting untuk mendukung program swasembada pangan nasional.
Upaya Mensejahterakan Petani dan Swasembada Pangan
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalsel, Syamsir Rahman, menekankan pentingnya program ini untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Suksesnya program ini membutuhkan kerja sama seluruh pemangku kepentingan, termasuk Kementerian Pertanian dan lembaga terkait di sektor pangan. Tidak hanya peningkatan produksi, swasembada pangan juga harus berdampak positif bagi kesejahteraan para petani yang menjadi tulang punggung ketahanan pangan nasional.
Rahmawati, Kabid Tanaman Pangan, menjelaskan bahwa penyesuaian derajat sosoh beras dari 100 persen menjadi 95 persen telah disetujui pemerintah. Langkah ini bertujuan mempermudah proses pengolahan dan distribusi gabah, sehingga mempercepat penyerapan hasil panen petani. Bulog, sebagai lembaga utama dalam pencapaian target ini, akan menjalankan amanahnya dengan mengacu pada kebijakan Badan Pangan Nasional dan peraturan Menteri Pertanian.
Harga Pembelian Pemerintah dan Kemudahan bagi Petani
Pemerintah menetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah kering panen (GKP) di tingkat petani sebesar Rp6.500 per kg. Kebijakan ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam melindungi petani dan mendorong peningkatan produksi. Bulog akan membeli gabah petani langsung di lokasi panen dengan harga tersebut, dengan pembayaran lunas di tempat. Bulog juga bertanggung jawab atas pengeringan dan pengangkutan gabah, sehingga meringankan beban petani.
Pemerintah Provinsi Kalsel, melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, mengimbau pemerintah kabupaten/kota untuk mensosialisasikan program ini secara luas kepada petani. Informasi mengenai harga beli dan mekanisme penyerapan gabah oleh Bulog diharapkan dapat sampai ke seluruh petani di Kalsel, sehingga mereka dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk meningkatkan pendapatan.
Sektor Pertanian: Pilar Perekonomian dan Ketahanan Pangan
Sektor pertanian merupakan sektor vital bagi perekonomian Indonesia dan ketahanan pangan nasional. Keberhasilan program penyerapan gabah ini akan berdampak positif bagi para petani dan perekonomian daerah. Dengan harga yang terjamin dan proses penyerapan yang mudah, petani dapat lebih fokus pada peningkatan produksi dan kualitas gabah, sehingga berkontribusi pada tercapainya swasembada pangan nasional. Ketersediaan pangan yang cukup dan terjangkau bagi seluruh rakyat Indonesia menjadi tujuan utama dari program ini.
Program ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan terhadap kesejahteraan petani dan ketersediaan pangan di Indonesia. Kerja sama yang solid antara pemerintah, Bulog, dan petani sangat krusial untuk keberhasilan program ini.