Fakta Mengejutkan: Gunung Ibu Erupsi Sembilan Kali Beruntun dalam 12 Jam, Status Siaga Ditetapkan
Gunung Ibu Erupsi sembilan kali beruntun dalam 12 jam terakhir, memicu status Siaga. Simak detail aktivitas vulkanik dan imbauan keselamatan terbaru dari Badan Geologi.

Gunung Ibu di Halmahera Barat, Maluku Utara, kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya yang signifikan. Tercatat sembilan kali erupsi beruntun terjadi dalam kurun waktu 12 jam terakhir. Fenomena ini memicu perhatian serius dari pihak berwenang.
Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan bahwa tinggi kolom abu vulkanik bervariasi antara 400 hingga 700 meter dari puncak. Erupsi kesembilan teramati pada Sabtu (7/8) malam pukul 00.57 WIT. Kejadian ini menegaskan perlunya kewaspadaan tinggi.
Aktivitas vulkanik tersebut terekam jelas di seismograf dengan amplitudo maksimum 28 milimeter dan durasi gempa 48 detik. Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Gunung Ibu, Axl Roeroe, mengonfirmasi data ini. Kolom abu yang teramati berwarna kelabu tebal mengarah ke barat daya.
Kronologi Erupsi Beruntun Gunung Ibu
Gunung Ibu menunjukkan peningkatan aktivitas sejak Jumat (8/8) pagi dengan lontaran abu vulkanik setinggi 700 meter. Erupsi ini berlangsung selama 74 detik dan menjadi awal dari serangkaian kejadian. Data ini menunjukkan dinamika internal gunung api.
Setelah erupsi pertama, enam erupsi berikutnya tidak dapat teramati secara visual dari pos pengamatan. Kondisi kabut tebal menjadi penghalang utama dalam pemantauan langsung. Meskipun demikian, rekaman seismograf tetap mencatat setiap kejadian.
Erupsi terakhir yang teramati terjadi pada Sabtu dini hari, dengan kolom abu setinggi 400 meter. Seluruh aktivitas ini mengindikasikan bahwa Gunung Ibu berada dalam fase yang sangat aktif. Pemantauan ketat terus dilakukan oleh petugas di lapangan.
Status Siaga dan Imbauan Keselamatan
Melihat intensitas erupsi yang terjadi, Badan Geologi telah menetapkan status Gunung Ibu pada Level III atau Siaga. Penetapan status ini bertujuan untuk memastikan keselamatan masyarakat sekitar. Peningkatan kewaspadaan sangat diperlukan.
Badan Geologi merekomendasikan beberapa imbauan penting bagi masyarakat dan wisatawan di sekitar area Gunung Ibu:
Langkah-langkah ini penting untuk melindungi kesehatan pernapasan dan mata dari dampak abu vulkanik. Pembatasan area juga krusial untuk mencegah risiko langsung dari erupsi.
Koordinasi dan Pencegahan Informasi Tidak Bertanggung Jawab
Badan Geologi juga meminta seluruh pihak untuk menjaga kondusivitas situasi di sekitar Gunung Ibu. Penyebaran informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan harus dihindari. Masyarakat diminta hanya mengikuti arahan resmi dari pemerintah daerah setempat.
Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat diinstruksikan untuk terus berkoordinasi erat dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Koordinasi dapat dilakukan di Bandung, Jawa Barat, atau Pos Pengamatan Gunung Ibu di Gam Ici. Ini memastikan informasi terkini dan akurat selalu tersedia.
Kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah sangat penting dalam penanganan bencana vulkanik. Informasi yang valid dari sumber resmi akan membantu masyarakat mengambil tindakan yang tepat. Kesiapsiagaan adalah kunci dalam menghadapi potensi bahaya.