Gunung Ibu Erupsi: Lava Pijar 300 Meter, Status Awas!
Gunung Ibu di Halmahera Barat kembali erupsi Sabtu malam, melontarkan lava pijar hingga 300 meter dan abu vulkanik 700 meter, dengan status gunung saat ini level IV (Awas).
![Gunung Ibu Erupsi: Lava Pijar 300 Meter, Status Awas!](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/01/19/110042.244-gunung-ibu-erupsi-lava-pijar-300-meter-status-awas-1.jpg)
Gunung Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, kembali menunjukkan aktivitas vulkanik signifikan. Sabtu malam, 18 Januari 2024, sekitar pukul 21.23 WIT, gunung ini meluncurkan lava pijar setinggi kurang lebih 300 meter dari puncaknya. Kejadian ini tentu meningkatkan kewaspadaan masyarakat sekitar dan tim pemantau.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Ibu, Axl Roeroe, melaporkan bahwa selain lava pijar, erupsi juga menghasilkan kolom abu vulkanik dengan ketinggian mencapai 700 meter di atas puncak. Abu berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal teramati condong ke arah barat daya. Aktivitas ini terekam seismograf dengan amplitudo maksimum 14 mm dan durasi sekitar 46 detik.
Suara gemuruh yang cukup keras terdengar hingga ke Pos PGA Ibu yang berada di Desa Gam Ici. Ini menunjukkan kekuatan erupsi yang cukup signifikan dan perlu diwaspadai. Kondisi ini semakin mengukuhkan status Gunung Ibu yang saat ini berada di Level IV atau Awas, menurut keterangan resmi dari petugas PGA.
Dengan status Awas tersebut, masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius 5 kilometer dari puncak gunung. Lebih jauh lagi, perluasan sektoral hingga 6 kilometer ke arah utara kawah aktif juga harus dihindari. Daerah tersebut merupakan zona bahaya yang berpotensi terdampak langsung material vulkanik.
Ancaman erupsi Gunung Ibu tak hanya berupa lava pijar. Abu vulkanik yang tertiup angin juga dapat membahayakan kesehatan. Petugas merekomendasikan penggunaan masker dan kacamata bagi masyarakat yang beraktivitas di luar rumah jika terjadi hujan abu, sebagai tindakan pencegahan paparan abu vulkanik.
Pos PGA Ibu juga menekankan pentingnya menjaga kondusivitas dan menghindari penyebaran informasi hoaks atau isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat diminta untuk selalu mengikuti arahan dari pemerintah daerah dan sumber informasi resmi.
Koordinasi antar instansi juga sangat penting. Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat didorong untuk terus berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Bandung dan Pos Pengamatan Gunung Ibu di Desa Gam Ici untuk mendapatkan informasi terkini dan akurat terkait aktivitas Gunung Ibu.
Kesimpulannya, erupsi Gunung Ibu merupakan pengingat akan pentingnya kewaspadaan dan kepatuhan terhadap arahan resmi. Dengan status Awas yang berlaku, tindakan pencegahan dan kesiapsiagaan masyarakat serta koordinasi antar pihak menjadi kunci utama dalam meminimalisir dampak bencana.