Gunung Ibu di Maluku Utara Erupsi, Semburkan Lava Pijar hingga 100 Meter!
Gunung Ibu di Halmahera Barat, Maluku Utara, erupsi pada Selasa malam, 25 Maret 2024, memuntahkan lava pijar hingga 100 meter dan abu vulkanik setinggi 600 meter. Status gunung masih siaga.

Gunung Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, mengalami erupsi pada Selasa malam, 25 Maret 2024, pukul 20.37 WIT. Erupsi tersebut memuntahkan abu vulkanik setinggi 600 meter dan lava pijar mencapai ketinggian 100 meter. Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Ibu, Richard Chaniago, membenarkan kejadian tersebut saat dihubungi oleh ANTARA dari Ternate. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi sekitar 59 detik.
Kolom abu yang dihasilkan berwarna kelabu dengan intensitas tebal, condong mengarah ke timur. Saat ini, Gunung Ibu yang memiliki ketinggian 1.325 meter di atas permukaan laut, berada pada status Level III atau Siaga. Status siaga ini menandakan potensi bahaya erupsi masih tinggi dan memerlukan kewaspadaan ekstra dari masyarakat sekitar.
Petugas PGA Ibu memberikan imbauan penting kepada masyarakat. Mereka diminta untuk tidak beraktivitas dalam radius 4 kilometer dari puncak gunung, dan perluasan sektoral sejauh 5 kilometer ke arah utara dari kawah aktif. Imbauan ini bertujuan untuk meminimalisir risiko terkena dampak langsung dari erupsi.
Imbauan dan Rekomendasi kepada Masyarakat
Masyarakat di sekitar Gunung Ibu diimbau untuk selalu waspada dan mengikuti arahan dari pemerintah daerah. Dalam kondisi hujan abu, penggunaan masker dan kacamata pelindung sangat disarankan untuk menghindari paparan abu vulkanik yang dapat membahayakan kesehatan. Richard Chaniago juga menekankan pentingnya menghindari penyebaran berita bohong atau hoaks terkait aktivitas Gunung Ibu.
Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat didorong untuk selalu berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Bandung atau langsung dengan Pos Pengamatan Gunung Ibu di Desa Gam Ici. Koordinasi ini penting untuk memastikan informasi yang diterima masyarakat akurat dan terupdate.
Informasi yang tepat dan cepat sangat krusial dalam situasi seperti ini. Dengan mengikuti arahan resmi dari pemerintah dan lembaga terkait, masyarakat dapat meminimalisir risiko dan menjaga keselamatan diri dan keluarga.
Selain itu, penting bagi masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik. Penyebaran informasi yang bertanggung jawab dan akurat akan membantu mengurangi kecemasan dan memastikan respons yang efektif terhadap situasi ini.
Status Gunung Ibu dan Potensi Bahaya
Dengan status Gunung Ibu yang berada pada Level III (Siaga), potensi bahaya erupsi masih tinggi. Masyarakat di sekitar gunung harus tetap waspada dan mengikuti perkembangan informasi dari pihak berwenang. Penting untuk memahami bahwa radius bahaya yang telah ditetapkan harus dipatuhi secara ketat untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan.
Aktivitas vulkanik Gunung Ibu menunjukkan dinamika yang perlu dipantau secara terus-menerus. Oleh karena itu, koordinasi yang baik antara pemerintah daerah, PVMBG, dan Pos Pengamatan Gunung Ibu sangat penting untuk memastikan keselamatan masyarakat.
Masyarakat juga diharapkan untuk aktif mencari informasi dari sumber-sumber terpercaya dan menghindari penyebaran informasi yang belum terverifikasi.
Semoga situasi ini segera mereda dan masyarakat dapat kembali beraktivitas dengan normal.
Kesimpulan: Erupsi Gunung Ibu di Maluku Utara menjadi pengingat penting akan pentingnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam. Kepatuhan terhadap imbauan pemerintah dan pemantauan informasi dari sumber terpercaya merupakan kunci utama dalam menjaga keselamatan.