Bulog Kuala Tungkal Pastikan Serap Gabah Petani Sesuai HPP: Petani Tanjabbar dan Tanjabtim Antusias
Bulog Kuala Tungkal berkomitmen menyerap gabah petani di Tanjabbar dan Tanjabtim sesuai HPP Rp6.500/kg, meningkatkan kesejahteraan petani dan ketahanan pangan nasional.

Bulog Kuala Tungkal, Jambi, memastikan penyerapan gabah dari petani lokal sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP) terbaru. Keputusan ini disambut antusias oleh para petani di Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), Provinsi Jambi. Penyerapan gabah ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan mendukung ketahanan pangan nasional.
Kantor Cabang Perum Bulog Subdrive Kuala Tungkal, pada Sabtu, 1 Maret 2025, menyatakan kesiapannya untuk membeli gabah kering panen (GPK) dari petani dengan harga Rp6.500 per kilogram sesuai dengan Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 02 Tahun 2025. Langkah ini merupakan bentuk komitmen Bulog dalam mendukung petani lokal dan program ketahanan pangan nasional.
Kepala kantor Cabang Perum Bulog Subdrive Kuala Tungkal, Dido Peto Sifarif, menegaskan komitmen Bulog dalam menyerap gabah dan beras petani Tanjabbar dan Tanjabtim. "Kami, Perum Bulog Cabang Kuala Tungkal siap menyerap gabah/beras petani yang berasal dari Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur," tegasnya.
Dukungan Bulog Tingkatkan Kesejahteraan Petani
Kesiapan Bulog dalam menyerap gabah petani dengan harga HPP disambut gembira oleh para petani. Saifullah, petani padi di Tanjabtim yang tergabung dalam kelompok tani Mekar Sari Desa Lagan Ulu, Kecamatan Geragai, mengungkapkan rasa senangnya. "Senang sekali hasil panen dibeli seluruhnya oleh Bulog, habis digiling nanti akan diangkut ke Tungkal," ujarnya.
Saifullah menambahkan bahwa ini merupakan kali pertama hasil panen padi kelompok taninya diserap sepenuhnya oleh Bulog. Luasan lahan padi yang diserap mencapai tujuh hektare. Ia juga memprediksi peningkatan hasil panen kali ini, dengan perkiraan lima ton gabah per hektare atau setara tiga ton beras.
Penggunaan alat mesin pertanian (alsintan), seperti combine harvester, juga turut meningkatkan efisiensi panen. "Dengan mesin ini petani hanya butuh waktu satu tidak sampai dua jam untuk setiap hektar lahan panen," kata Saifullah. Gabah yang dibeli Bulog akan diproses di tempat jasa penggilingan padi yang memiliki fasilitas pengeringan gabah.
Petani berharap program penyerapan gabah oleh Bulog berkelanjutan setiap musim panen. Hal ini sangat penting untuk menjamin kesejahteraan petani, mengingat harga pembelian pemerintah (HPP) yang ditetapkan sebesar Rp6.500 per kilogram untuk gabah dan Rp12.000 untuk beras.
Efisiensi Panen dan Pengolahan Gabah
Penggunaan combine harvester dalam proses panen memberikan dampak positif bagi efisiensi waktu dan tenaga kerja. Proses penggilingan gabah yang dilengkapi fasilitas pengeringan juga mempercepat proses pascapanen. Hal ini menunjukkan sinergi yang baik antara Bulog dan petani dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen.
Program ini tidak hanya berdampak positif pada petani, tetapi juga berkontribusi pada ketahanan pangan nasional. Dengan memastikan penyerapan gabah sesuai HPP, Bulog membantu menstabilkan harga beras di pasaran dan menjamin ketersediaan beras bagi masyarakat.
Keberhasilan program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan mendukung ketahanan pangan nasional. Kolaborasi antara pemerintah, Bulog, dan petani sangat penting dalam mencapai tujuan tersebut.
Dengan adanya jaminan pembelian gabah sesuai HPP, petani dapat lebih fokus pada peningkatan produktivitas dan kualitas hasil panen. Hal ini pada akhirnya akan berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan petani dan ketahanan pangan Indonesia.