Bulog Optimalkan Penyerapan Gabah Petani Lebak-Pandeglang, Dorong Kesejahteraan Petani
Perum Bulog Cabang Lebak-Pandeglang berhasil menyerap 4.300 ton gabah petani dengan harga Rp6.500/kg, meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani serta mendukung ketahanan pangan nasional.

Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, Bagaimana? Perum Bulog Kantor Cabang Lebak-Pandeglang, Banten, telah menyerap 4.300 ton gabah kering panen (GKP) dari petani di Lebak dan Pandeglang pada Jumat, 21 Maret 2024. Penyerapan ini dilakukan dengan harga patokan pemerintah, yaitu Rp6.500 per kilogram untuk gabah dan Rp12.000 per kilogram untuk beras. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan petani, menstabilkan harga pangan, dan mendukung ketahanan pangan nasional. Bulog bekerja sama dengan petugas penyuluh lapangan (PPL) dari Dinas Pertanian untuk kelancaran proses penyerapan.
Penyerapan gabah ini merupakan upaya nyata Bulog dalam mengoptimalkan penyerapan hasil panen petani, terutama di musim panen raya. Langkah ini sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran. Dengan harga pembelian yang lebih tinggi dari harga pasaran, petani mendapatkan keuntungan yang signifikan.
Kepala Cabang Perum Bulog Lebak-Pandeglang, Agung Trisakti, menyatakan bahwa penyerapan gabah ini bertujuan untuk memperkuat stok cadangan beras pemerintah (CBP). Stok CBP tersebut nantinya akan didistribusikan untuk berbagai program bantuan pangan, seperti untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM), Bantuan Penyediaan dan Stabilisasi Harga Pangan (SPHP), penanggulangan bencana alam, dan penanganan kerawanan pangan.
Peningkatan Pendapatan Petani
Penyerapan gabah oleh Bulog dengan harga Rp6.500 per kilogram memberikan dampak positif bagi perekonomian petani. Harga ini lebih tinggi dibandingkan harga gabah di tingkat tengkulak yang berkisar antara Rp5.000 hingga Rp6.000 per kilogram. Hal ini membuat petani merasa diuntungkan dan terbantu dalam meningkatkan pendapatan mereka.
Dengan produksi rata-rata 6 ton gabah per hektare, petani berpotensi mendapatkan pendapatan hingga Rp39 juta. Setelah dikurangi biaya produksi sekitar Rp10 juta per hektare, petani masih bisa mendapatkan keuntungan bersih sekitar Rp29 juta. Keuntungan ini sangat signifikan dan berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan petani.
Yana (55), seorang petani di Desa Parungpanjang, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, mengungkapkan rasa senangnya karena Bulog membeli gabah petani dengan harga yang baik. Ia menyatakan bahwa keuntungan yang diperolehnya sangat membantu perekonomian keluarganya.
"Dengan pendapatan Rp39 juta itu dipastikan petani bisa meraup keuntungan bersih Rp29 juta setelah dikurangi biaya produksi Rp10 juta per hektare," kata Yana.
Dukungan Pemerintah dan Distribusi Beras
Program penyerapan gabah oleh Bulog ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam mendukung kesejahteraan petani dan ketahanan pangan nasional. Penyerapan gabah yang optimal akan membantu menstabilkan harga beras di pasaran dan mencegah fluktuasi harga yang merugikan konsumen.
Beras yang telah diserap Bulog akan disimpan di gudang-gudang yang tersebar di berbagai wilayah, seperti di Warunggunung, Malingping, dan Labuan. Stok beras ini akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan program bantuan pangan pemerintah dan menjamin ketersediaan beras bagi masyarakat yang membutuhkan.
Kerja sama Bulog dengan petugas penyuluh lapangan (PPL) dari Dinas Pertanian sangat penting untuk memastikan kelancaran proses penyerapan gabah dari petani. PPL berperan sebagai penghubung antara Bulog dan petani, sehingga proses penyerapan dapat berjalan dengan efisien dan efektif.
Program ini juga sejalan dengan kebijakan Presiden untuk menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran. Dengan meningkatkan pendapatan petani, diharapkan dapat mengurangi angka kemiskinan dan membuka lapangan kerja di pedesaan.
Kesimpulan
Penyerapan gabah oleh Perum Bulog di Lebak-Pandeglang merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan menjamin ketahanan pangan. Dengan harga pembelian yang kompetitif dan kerjasama yang baik dengan berbagai pihak, program ini diharapkan dapat terus berjalan dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi petani dan masyarakat Indonesia.