Bulog Lebak-Pandeglang Serap Beras Petani hingga 18.500 Ton, Lampaui Target!
Perum Bulog Lebak-Pandeglang berhasil menyerap beras petani hingga 18.500 ton, melampaui target dan berdampak positif pada kesejahteraan petani serta program swasembada pangan.

Bulog Lebak-Pandeglang sukses menyerap beras petani hingga 18.500 ton, melampaui target awal 16.000 ton. Penyerapan ini berlangsung dari Januari hingga awal Mei 2025 di wilayah Lebak-Pandeglang, Banten. Keberhasilan ini menunjukkan komitmen Bulog dalam mendukung program swasembada pangan pemerintah dan meningkatkan pendapatan petani.
Kepala Cabang Perum Bulog Lebak-Pandeglang, Agung Trisakti, menyatakan bahwa pencapaian ini sangat menggembirakan. "Penyerapan beras sebanyak 18.500 ton itu hingga melebihi target yang ditetapkan kantor pusat 16.000 ton," ungkap Agung dalam keterangannya di Warunggunung, Lebak, Minggu. Bulog membeli gabah petani dengan harga pembelian pemerintah (HPP) sebesar Rp6.500 per kilogram.
Program penyerapan gabah kering panen (GKP) ini telah berhasil menyerap 30.300 ton gabah, setara dengan 18.500 ton beras. Beras tersebut akan digunakan sebagai stok cadangan beras pemerintah (CBP). Agung optimistis program ini akan berdampak positif pada kesejahteraan petani dan percepatan tercapainya swasembada pangan di Indonesia.
Sukses Bulog Dorong Kesejahteraan Petani
Penyerapan gabah/beras oleh Perum Bulog di Lebak-Pandeglang memberikan dampak signifikan terhadap kesejahteraan petani. Harga pembelian gabah sebesar Rp6.500 per kg dinilai menguntungkan, mendorong petani untuk meningkatkan produktivitas. Hal ini terlihat dari percepatan tanam yang dilakukan petani setelah panen.
Agung Trisakti menambahkan, "Kami meyakini harga gabah Rp6.500/kg itu menguntungkan petani," sekaligus menegaskan komitmen Bulog dalam mendukung program swasembada pangan nasional. Penyerapan gabah/beras akan terus dilakukan selama musim panen raya dan berlanjut jika masih ada panen di lokasi-lokasi tertentu.
Kerja sama yang baik antara Bulog dengan berbagai pihak, seperti kelompok tani, Dinas Pertanian, Babinsa, dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), menjadi kunci keberhasilan program ini. Kolaborasi tersebut memastikan proses penyerapan berjalan lancar dan efektif.
Ketua Kelompok Tani Multi Tani 2 Desa Sukarendah, Suryani, mengungkapkan rasa senangnya atas program ini. "Jika produktivitas gabah 5 ton/hektare dengan harga Rp6.500/kg maka total pendapatan Rp32,5 juta/hektare. Pendapatan sebesar itu bisa meraup keuntungan bersih Rp20 juta dan sisanya Rp12,5 juta biaya produksi pengolahan," jelasnya. Hal ini menunjukkan dampak nyata program Bulog terhadap peningkatan pendapatan petani.
Rincian Penyerapan Gabah dan Dampaknya
- Total Penyerapan Beras: 18.500 ton
- Total Penyerapan Gabah: 30.300 ton
- Harga Pembelian Gabah: Rp6.500/kg
- Target Awal: 16.000 ton
- Periode Penyerapan: Januari - Awal Mei 2025
- Dampak: Peningkatan pendapatan petani, mendukung program swasembada pangan
Program penyerapan gabah dan beras oleh Perum Bulog ini tidak hanya sekadar memenuhi target, tetapi juga memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan kesejahteraan petani dan keberhasilan program swasembada pangan nasional. Komitmen Bulog dalam berkolaborasi dengan berbagai pihak menjadi kunci keberhasilan program ini. Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi contoh dan inspirasi bagi daerah lain dalam upaya meningkatkan kesejahteraan petani dan ketahanan pangan nasional.