Bulog Sulteng Gencar Serap Gabah Petani, Dorong Swasembada Pangan Nasional
Bulog Sulteng gencar menyerap gabah petani untuk mencapai target 3 juta ton beras nasional dan mendukung swasembada pangan, hingga pekan kedua April 2025 telah mencapai 3.128 ton.

Palu, 27 April 2025 - Perum Bulog Kantor Wilayah Sulawesi Tengah (Kanwil Sulteng) terus menggenjot penyerapan gabah dari petani lokal. Langkah ini merupakan upaya nyata untuk mendukung percepatan program swasembada pangan nasional sesuai arahan Presiden RI. Proses penyerapan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Dinas Pertanian, pemerintah daerah, TNI, dan aparat di lapangan, yang bekerja sama untuk memastikan keberhasilan program ini.
Pemimpin Wilayah (Pimwil) Perum Bulog Sulteng, Elis Nurhayati, menegaskan komitmen Bulog untuk aktif menyerap hasil panen petani, baik dalam bentuk beras maupun gabah kering panen (GKP). Hal ini bertujuan memperkuat ketahanan pangan daerah dan berkontribusi pada swasembada pangan nasional. Bulog Sulteng berperan penting dalam menstabilkan harga gabah dan beras di pasaran serta menjamin ketersediaan pasokan bagi masyarakat.
Target penyerapan beras nasional sebesar 3 juta ton menjadi pendorong utama upaya ini. Bulog Sulteng bekerja keras untuk mencapai target tersebut, sekaligus memberikan dampak positif bagi perekonomian petani di Sulawesi Tengah. Dengan harga beli yang kompetitif, petani diharapkan termotivasi untuk meningkatkan produksi.
Serapan Gabah Petani Capai 80 Persen Target
Bulog Sulteng menetapkan harga pembelian beras petani sebesar Rp12.000 per kilogram dengan persyaratan kualitas tertentu. Syarat tersebut meliputi derajat sosoh 95 persen, kadar air maksimal 14 persen, butir patah (broken) maksimal 25 persen, dan butir menir maksimal 2 persen. Beras yang memenuhi standar kualitas ini akan dibeli Bulog dengan harga tersebut. Proses pemeriksaan kualitas dilakukan untuk memastikan beras yang diserap layak konsumsi dan memenuhi standar yang telah ditetapkan.
Sebelumnya, Bulog Sulteng telah melakukan kunjungan ke sejumlah kabupaten sentra pertanian untuk mengoptimalkan penyerapan komoditas beras. Kunjungan ini bertujuan untuk menjalin komunikasi langsung dengan petani dan memahami tantangan yang mereka hadapi. Dengan demikian, Bulog dapat menyesuaikan strategi penyerapan agar lebih efektif dan efisien.
Elis Nurhayati menambahkan, "Kami terus membuka diri dan bergerak cepat untuk mendukung capaian target serapan, demi mewujudkan swasembada pangan dari wilayah Sulawesi Tengah." Pernyataan ini menunjukkan komitmen Bulog Sulteng untuk berperan aktif dalam program swasembada pangan nasional.
Kolaborasi Antar Instansi
Hingga pekan kedua April 2025, Bulog Sulteng telah berhasil menyerap 3.128 ton beras petani. Jumlah ini mencapai sekitar 80 persen dari target Sulteng sebesar 3.894 ton. Keberhasilan ini merupakan hasil kolaborasi yang baik antara Bulog Sulteng dengan Dinas Pertanian, pemerintah daerah, TNI, dan aparat di lapangan.
Elis menjelaskan bahwa pengadaan beras dilakukan secara kumulatif di wilayah kerja Bulog Sulteng, meliputi Kantor Wilayah dan tiga kantor cabang di Luwuk, Poso, dan Tolitoli. Strategi ini memastikan jangkauan penyerapan merata di berbagai daerah penghasil beras di Sulawesi Tengah.
Keberhasilan Bulog Sulteng dalam menyerap gabah petani menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung petani dan mewujudkan swasembada pangan. Kolaborasi antar instansi menjadi kunci keberhasilan program ini. Dengan harga beli yang kompetitif dan kualitas yang terjaga, diharapkan petani semakin termotivasi untuk meningkatkan produktivitas.
Ke depan, Bulog Sulteng akan terus meningkatkan upaya penyerapan gabah petani untuk mencapai target nasional dan mendukung ketahanan pangan Indonesia. Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian petani dan kesejahteraan masyarakat.