Bulog Lampung Serap Gabah Petani Capai 155 Ribu Ton, Lampaui Target Awal
Perum Bulog Kanwil Lampung berhasil menyerap gabah petani mencapai 155 ribu ton hingga awal Mei 2025, melampaui target awal dan berpotensi meningkat hingga 200 ribu ton.

Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Lampung telah berhasil menyerap gabah hasil panen petani sebanyak 155 ribu ton hingga awal Mei 2025. Pencapaian ini melebihi target awal dan menunjukkan kinerja positif dalam upaya mendukung petani di Provinsi Lampung. Proses penyerapan gabah ini melibatkan berbagai daerah di Lampung, dan masih berpotensi meningkat dalam beberapa hari ke depan.
Pimpinan Perum Bulog Kanwil Lampung, Nurman Susilo, menyatakan bahwa serapan gabah telah mencapai hampir 90 persen dari target awal sebesar 174.700 ton. Beliau menambahkan, "Serapan gabah hasil panen petani per hari ini sudah hampir mencapai 90 persen dari target sebesar 174.700 ton atau sudah sebanyak 155 ribu ton."
Keberhasilan ini tidak lepas dari penyesuaian target serapan yang dilakukan Bulog. Awalnya, target hanya 41.788 ton, kemudian meningkat menjadi 160 ribu ton, dan terakhir menjadi 174.700 ton. Potensi peningkatan serapan gabah masih terbuka lebar, mengingat panen raya masih berlangsung di beberapa kabupaten sentra padi di Lampung.
Potensi Peningkatan Serapan Gabah hingga 200 Ribu Ton
Nurman Susilo menjelaskan bahwa potensi tambahan serapan gabah masih sangat besar. Dalam tiga hari ke depan, diperkirakan akan ada penambahan 50 ribu ton lebih gabah dari Kabupaten Lampung Selatan, Lampung Timur, dan Lampung Tengah. Dengan berlanjutnya masa panen, total serapan gabah berpotensi mencapai angka 195 ribu hingga 200 ribu ton.
Bulog telah mempersiapkan langkah antisipasi untuk menampung gabah yang terus meningkat. "Karena gudang penuh, gudang tambahan sudah disiapkan. Jadi beras masuk ke penggilingan lancar untuk proses pengelolaannya dan pembelian gabah lancar. Semua rangkaian ini akan terus dijaga agar tidak terputus," jelas Nurman Susilo.
Meskipun serapan gabah menunjukkan hasil yang signifikan, serapan beras masih tergolong rendah. Realisasi serapan beras baru mencapai 24 persen dari target 64 ribu ton, atau sekitar 14.893 ton. Bulog berkomitmen untuk mengejar ketertinggalan ini dan berharap seluruh target serapan gabah dan beras dapat tercapai 100 persen pada Mei 2025.
Strategi Bulog dalam Menyerap Gabah Petani
Keberhasilan Bulog dalam menyerap gabah petani di Lampung menunjukkan strategi yang efektif dalam menunjang stabilitas harga dan ketersediaan beras di pasaran. Dengan adanya penambahan target serapan secara bertahap dan antisipasi ketersediaan gudang, Bulog mampu mengakomodasi hasil panen petani dengan baik.
Langkah ini juga menunjukkan komitmen Bulog dalam mendukung program pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Dengan harga pembelian gabah yang kompetitif, petani terbantu dalam memasarkan hasil panennya dan terhindar dari kerugian akibat fluktuasi harga.
Ke depan, Bulog perlu terus memantau perkembangan panen dan menyesuaikan strategi serapan agar dapat menyerap seluruh hasil panen petani secara optimal. Koordinasi yang baik dengan pemerintah daerah dan petani juga sangat penting untuk memastikan kelancaran proses penyerapan gabah.
Meskipun target serapan beras masih jauh dari tercapai, Bulog optimis dapat mengejar ketertinggalan tersebut. Komitmen untuk mencapai target 100 persen serapan gabah dan beras pada Mei 2025 menjadi fokus utama Bulog ke depannya.
Kesimpulan
Penyerapan gabah oleh Bulog di Lampung menunjukkan kinerja yang positif dan memberikan dampak signifikan bagi petani. Dengan strategi yang tepat dan komitmen yang kuat, Bulog berhasil menyerap gabah dalam jumlah besar dan berpotensi meningkat lebih lanjut. Hal ini menunjukkan keberhasilan dalam mendukung stabilitas harga dan ketersediaan beras di pasaran serta kesejahteraan petani di Lampung.