Bulog Serap Gabah Petani Jakarta-Banten, Harga Bersaing Rp6.500/Kg
Bulog Kantor Wilayah DKI Jakarta dan Banten menyerap gabah petani dengan harga Rp6.500/kg, mendukung program swasembada pangan nasional dan meningkatkan kesejahteraan petani.

Bulog DKI Jakarta dan Banten sukses menyerap gabah petani dengan harga kompetitif, mencapai lebih dari 45.000 ton setara beras. Penyerapan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan nasional. Program ini memberikan dampak positif bagi para petani di Jakarta Utara dan Banten, yang kini dapat menjual hasil panen mereka dengan harga yang lebih menguntungkan.
Penyerapan gabah dilakukan oleh Perum Bulog Kantor Wilayah DKI Jakarta dan Banten dengan harga Rp6.500 per kilogram. Langkah ini merupakan wujud nyata dukungan Bulog terhadap program ketahanan pangan pemerintah. Pemimpin Perum Bulog Kanwil DKI Jakarta dan Banten, Bambang Prihatmoko, menyatakan kebahagiaannya atas pencapaian ini, yang berhasil melampaui target penyerapan yang ditetapkan kantor pusat.
Dengan capaian penyerapan gabah lebih dari 45.000 ton setara beras, Bulog berhasil memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian petani di wilayah tersebut. Penyerapan harian tertinggi bahkan mencapai 1.377 ton setara beras, menunjukkan komitmen Bulog dalam mendukung para petani.
Dukungan Bulog terhadap Swasembada Pangan
Bambang Prihatmoko mengungkapkan, "Kami menyerap hasil panen dalam negeri seharga Rp6.500 per kilogram. Hal ini kami lakukan sebagai upaya mendukung swasembada pangan." Pernyataan ini menegaskan komitmen Bulog dalam membantu pemerintah mencapai target swasembada pangan. Harga pembelian gabah yang kompetitif diharapkan dapat mendorong peningkatan produksi beras di dalam negeri.
Penyerapan gabah oleh Bulog tidak hanya berdampak pada peningkatan pendapatan petani, tetapi juga berkontribusi pada stabilisasi harga beras di pasaran. Dengan pasokan beras yang tercukupi, diharapkan harga beras di pasaran dapat tetap terkendali dan terjangkau bagi masyarakat.
Bulog juga berharap program ini dapat meningkatkan kesejahteraan petani. "Ini diharapkan meningkatkan kesejahteraan petani," ujar Bambang. Dengan harga jual yang baik, petani dapat meningkatkan pendapatan dan kualitas hidup mereka.
Wilayah Penyerapan Gabah
Di DKI Jakarta, Bulog fokus menyerap gabah dari petani di Rorotan dan sekitarnya. Sementara itu, di Banten, Bulog juga melakukan penyerapan gabah secara besar-besaran, mengingat Banten merupakan salah satu sentra produksi beras nasional. "Sebagian besar penyerapan gabah atau beras dilakukan di daerah tersebut," jelas Bambang.
Dengan adanya penyerapan gabah dari Bulog, diharapkan petani di Jakarta dan Banten dapat lebih fokus pada peningkatan produktivitas pertanian mereka. Dukungan pemerintah melalui Bulog ini menjadi angin segar bagi para petani, yang kini dapat menjual hasil panen mereka dengan harga yang pantas dan menjanjikan.
Program ini juga memberikan dampak positif bagi ketahanan pangan nasional. Dengan pasokan beras yang terjamin, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada impor beras dan menjaga stabilitas harga beras di dalam negeri. Hal ini sangat penting untuk memastikan ketersediaan pangan bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Keberhasilan Bulog dalam menyerap gabah petani di Jakarta dan Banten menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung sektor pertanian dan kesejahteraan petani. Program ini diharapkan dapat terus berlanjut dan ditingkatkan untuk mencapai swasembada pangan nasional.