Bulog DKI Jakarta dan Banten Serap 45 Ribu Ton Gabah Petani, Hampir Capai Target
Bulog Kanwil DKI Jakarta dan Banten berhasil menyerap 45 ribu ton gabah petani lokal, mencapai 98 persen dari target dan memastikan ketersediaan beras nasional.

Jakarta, 10 Mei 2025 - Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Kanwil DKI Jakarta dan Banten berhasil menyerap 45 ribu ton gabah dari petani lokal. Pencapaian ini merupakan 98 persen dari target yang ditetapkan sejak Januari hingga Mei 2025. Penyerapan gabah tersebut dilakukan selama musim panen raya, melibatkan kerja sama dengan Kelompok Tani, PPL, Dinas Pertanian, dan Babinsa untuk memastikan pembelian gabah atau beras terus dilakukan selama masa panen berlangsung.
Pemimpin Perum Bulog Kanwil DKI Jakarta & Banten, Bambang Prihatmoko, menyatakan optimisme dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu lalu. "Kami optimistis akan mencapai target 100 persen sampai dengan musim panen berakhir," ujarnya. Keberhasilan ini menunjukkan komitmen Bulog dalam mendukung program swasembada pangan pemerintah.
Proses penyerapan gabah dilakukan dengan harga pembelian pemerintah (HPP) sebesar Rp6.500 per kilogram. Hal ini merupakan wujud nyata dukungan Bulog terhadap petani dan Program Asta Cita Pemerintah. Bulog juga mengapresiasi seluruh pemangku kebijakan yang terlibat dalam memastikan proses penyerapan gabah atau beras dilakukan secara transparan dan efisien.
Stok Beras Melimpah di Gudang Bulog
Bambang Prihatmoko menjelaskan bahwa saat ini, gudang Bulog menyimpan stok beras cadangan pangan pemerintah (CPP) yang melimpah. Bahkan, stok beras CPP di Bulog cabang Serang dan Lebak mencapai dua kali lipat kapasitas gudang. Meskipun demikian, kondisi ini tidak menjadi masalah karena Bulog mendapat dukungan dari pemerintah daerah setempat, TNI, dan BUMN lain dalam penyediaan gudang sewa tambahan.
Sinergi antar lembaga ini menjadi kunci keberhasilan dalam mengelola stok beras yang melimpah. Kerja sama yang solid ini memastikan bahwa beras tetap tersedia dan terdistribusi dengan baik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Hal ini juga menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjaga stabilitas harga beras dan ketahanan pangan nasional.
Dengan adanya stok beras yang cukup, pemerintah dapat lebih mudah mengendalikan harga beras di pasaran dan mencegah terjadinya kelangkaan. Ini merupakan langkah penting dalam menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, khususnya bagi mereka yang bergantung pada beras sebagai makanan pokok.
Bulog berkomitmen untuk terus meningkatkan kerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan program swasembada pangan berjalan lancar. Ketersediaan stok beras yang cukup merupakan salah satu kunci keberhasilan program tersebut.
Transparansi dan Efisiensi dalam Penyerapan Gabah
Bulog Kanwil DKI Jakarta dan Banten menekankan pentingnya transparansi dan efisiensi dalam proses penyerapan gabah. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa petani mendapatkan harga yang layak dan proses pembelian berjalan dengan lancar. Kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, TNI, dan BUMN, menjadi kunci keberhasilan dalam mencapai hal tersebut.
Dengan adanya transparansi dan efisiensi, Bulog dapat membangun kepercayaan dengan petani dan memastikan bahwa program penyerapan gabah berjalan efektif. Hal ini penting untuk keberhasilan program swasembada pangan nasional. Kepercayaan petani terhadap Bulog akan mendorong mereka untuk terus meningkatkan produksi gabah.
Keberhasilan Bulog dalam menyerap gabah petani menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung sektor pertanian dan ketahanan pangan nasional. Program ini memberikan dampak positif bagi petani dan masyarakat luas.
Langkah-langkah yang diambil Bulog dalam memastikan penyerapan gabah yang transparan dan efisien patut diapresiasi. Hal ini menjadi contoh baik bagi lembaga lain dalam menjalankan program pemerintah.
Ke depan, Bulog akan terus berupaya meningkatkan kinerja dan memperkuat kerja sama dengan berbagai pihak untuk mencapai target swasembada pangan.
Penyerapan gabah yang sukses ini menandakan keberhasilan kolaborasi antara Bulog, pemerintah daerah, TNI, dan BUMN dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Komitmen bersama ini memastikan ketersediaan beras bagi seluruh masyarakat Indonesia.