Purwakarta Bidik Surplus Gabah 100 Ribu Ton Per Tahun
Pemkab Purwakarta berambisi meningkatkan surplus gabah kering panen hingga 100 ribu ton per tahun untuk memperkuat ketahanan pangan Jawa Barat.

Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, menetapkan target ambisius: peningkatan surplus gabah kering panen hingga mencapai 100 ribu ton per tahun. Target ini diumumkan langsung oleh Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein, pada Selasa di Purwakarta. Langkah ini merupakan bagian dari strategi Pemkab Purwakarta untuk menjadikan daerahnya sebagai lumbung pangan utama di Jawa Barat.
Saat ini, produksi padi di Purwakarta terbilang tinggi, mencapai rata-rata 240 ribu ton per tahun. Dari jumlah tersebut, surplus gabah yang dihasilkan mencapai 60 ribu ton. Namun, Pemkab Purwakarta tidak berpuas diri dan berupaya meningkatkan angka tersebut secara signifikan. Bupati Saepul Bahri Binzein menegaskan komitmennya untuk mencapai target surplus 100 ribu ton per tahun.
Berbagai strategi telah disiapkan untuk mencapai target yang menantang ini. Peningkatan kuantitas dan kualitas panen padi menjadi fokus utama. Pemkab Purwakarta akan bekerja sama dengan Dinas Pangan dan Pertanian untuk merumuskan formulasi tepat guna mencapai tujuan tersebut. Salah satu strategi yang dipertimbangkan adalah mendorong petani untuk meningkatkan intensitas tanam, misalnya dari dua kali panen per tahun menjadi tiga kali panen.
Strategi Peningkatan Produksi Padi di Purwakarta
Pemerintah Kabupaten Purwakarta telah menyadari pentingnya peningkatan produksi padi untuk mencapai target surplus gabah. Untuk itu, berbagai strategi telah dan akan terus dikembangkan. Kerja sama yang erat antara pemerintah daerah dengan para petani menjadi kunci keberhasilan program ini. Dukungan berupa pelatihan, penyediaan bibit unggul, serta akses terhadap teknologi pertanian modern akan diberikan kepada para petani.
Selain itu, Pemkab Purwakarta juga akan fokus pada peningkatan kualitas gabah. Hal ini akan dilakukan melalui penyuluhan pertanian yang intensif kepada para petani, sehingga mereka dapat menerapkan teknik budidaya padi yang tepat dan efisien. Dengan kualitas gabah yang lebih baik, nilai jual hasil panen petani pun akan meningkat, memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat.
Data terbaru dari Dinas Pangan dan Pertanian Purwakarta menunjukkan tren positif sektor pertanian. Pada tahun 2024, produksi padi mencapai 265.893 ton gabah kering giling (GKG), setara dengan 170.464 ton beras. Tren positif ini berlanjut hingga awal tahun 2025, dengan panen padi mencapai 84.466 ton GKG atau sekitar 54.150 ton beras dari Januari hingga Maret.
Tantangan dan Peluang Menuju Surplus Gabah
Meskipun tren produksi padi di Purwakarta menunjukkan peningkatan yang signifikan, Pemkab Purwakarta tetap menghadapi sejumlah tantangan dalam mencapai target surplus 100 ribu ton gabah per tahun. Perubahan iklim, hama penyakit tanaman, dan keterbatasan akses terhadap sumber daya pertanian menjadi beberapa kendala yang perlu diatasi.
Namun, di tengah tantangan tersebut, terdapat peluang besar untuk mencapai target yang telah ditetapkan. Pengembangan teknologi pertanian, peningkatan kapasitas petani, dan dukungan kebijakan pemerintah dapat menjadi kunci keberhasilan. Dengan kerja keras dan komitmen semua pihak, target surplus gabah 100 ribu ton per tahun di Purwakarta bukanlah hal yang mustahil.
Keberhasilan program ini akan berdampak positif bagi ketahanan pangan Jawa Barat dan kesejahteraan petani di Purwakarta. Peningkatan produksi padi akan memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian daerah dan meningkatkan pendapatan petani.
Pemerintah Kabupaten Purwakarta berkomitmen untuk terus mendukung para petani dan memastikan keberhasilan program peningkatan produksi padi ini. Dengan kerja sama dan inovasi yang berkelanjutan, target surplus gabah 100 ribu ton per tahun diharapkan dapat tercapai, bahkan dilampaui.