Gubernur Banten Pastikan Harga Gabah Kering Panen Rp6.500 per Kg
Gubernur Banten, Andra Soni, memastikan harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani mencapai Rp6.500 per kg, hasil komitmen bersama Bulog dan upaya peningkatan produksi pertanian di masa mendatang.

Serang, 8 April 2024 - Gubernur Banten, Andra Soni, memastikan harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani di Provinsi Banten mencapai Rp6.500 per kilogram (kg). Pengumuman ini disampaikan usai pelaksanaan panen raya serentak di Desa Pamengkang, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, Senin lalu. Kepastian harga ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan memberikan kepastian pasar bagi hasil panen mereka.
Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Gubernur Andra Soni dalam keterangannya di Kota Serang. Ia menyebutkan bahwa informasi harga tersebut didapat dari Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), yang menyatakan bahwa Bulog menyerap gabah petani dengan harga Rp6.500 per kg. Komitmen ini, menurutnya, harus diterapkan secara merata di seluruh wilayah Banten untuk mencegah petani menjual hasil panennya di bawah harga yang telah disepakati.
Pemerintah Provinsi Banten, melalui Gubernur Andra Soni, menekankan pentingnya pengawasan dan transparansi dalam penerapan harga GKP ini. Ia menghimbau para petani dan Gapoktan untuk aktif melaporkan jika masih ditemukan pembelian gabah di bawah harga Rp6.500 per kg. Laporan tersebut dapat disampaikan kepada pemerintah atau anggota dewan di daerah pemilihan masing-masing untuk memastikan pengawasan dan pembinaan berjalan maksimal. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam melindungi petani dan memastikan mereka mendapatkan harga yang layak atas hasil jerih payah mereka.
Harga Gabah dan Komitmen Bulog
Gubernur Andra Soni menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi Banten untuk meningkatkan hasil produksi panen petani. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menambah bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) serta meningkatkan akses jalan menuju pusat-pusat pertanian. Dengan peningkatan infrastruktur dan teknologi pertanian, diharapkan produktivitas pertanian di Banten dapat meningkat secara signifikan.
Bulog juga berperan aktif dalam menjamin harga GKP ini. Tidak hanya menerima serapan gabah petani, Bulog juga akan melakukan jemput bola untuk memastikan gabah petani terserap dengan baik dan sesuai harga yang telah ditetapkan. Kolaborasi antara pemerintah dan Bulog ini menunjukkan sinergi yang kuat dalam upaya meningkatkan kesejahteraan petani di Banten.
Pemerintah Provinsi Banten menargetkan peningkatan produksi padi yang signifikan. Pada tahun 2024, luas panen mencapai 299.000 hektare dengan produksi sekitar 1,5 juta ton padi. Dengan penambahan alsintan dan peningkatan mekanisasi pertanian, diprediksi pada tahun 2025 luas panen akan meningkat dua kali lipat menjadi 530.000 hektare dengan produksi 2,8 juta ton padi.
Optimalisasi Irigasi dan Mekanisasi Pertanian
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten, Agus M Tauchid, optimistis target peningkatan produksi padi tersebut dapat tercapai. Ia menjelaskan bahwa berbagai faktor penentu produksi padi, seperti ketersediaan air, sudah mulai dapat diatasi. Pemerintah Provinsi Banten, bersama dinas teknis terkait, tengah mengoptimalkan sejumlah irigasi untuk menjamin ketersediaan air yang cukup bagi para petani.
Selain optimalisasi irigasi, mekanisme pompanisasi juga terus dilakukan, terutama di wilayah persawahan yang masih tadah hujan. Penggunaan pompanisasi dipadukan dengan saluran irigasi untuk memastikan ketersediaan air yang optimal bagi lahan pertanian. Upaya ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung keberlanjutan pertanian di Banten.
Dengan adanya jaminan harga GKP, peningkatan infrastruktur pertanian, dan optimalisasi irigasi, diharapkan kesejahteraan petani di Banten dapat meningkat dan produksi padi dapat mencapai target yang telah ditetapkan. Hal ini akan berkontribusi pada ketahanan pangan di Provinsi Banten dan Indonesia secara keseluruhan.
Pemerintah Provinsi Banten terus berupaya meningkatkan kesejahteraan petani melalui berbagai program dan kebijakan. Komitmen ini dibuktikan dengan jaminan harga gabah, peningkatan infrastruktur, dan optimalisasi teknologi pertanian. Dengan kerja sama yang baik antara pemerintah, Bulog, dan petani, diharapkan sektor pertanian di Banten dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian daerah.